Tidak ada alasan bagi anda untuk tidak berdzikir kepada Allah. Seorang petani bisa menjadikan setiap cangkulnya menjadi dzikir. Seorang ibu bisa menjadikan ayunan anaknya menjadi dzikir. Seorang pedagang bisa menjadikan waktu menunggunya menjadi dzikir. Ucapkanlah "subhanallah", "alhamdulillah", "Allahu Akbar", "La ilahaillallah", atau dzikir-dzikir lainnya yang lebih singkat dan lebih ringan.
Dzikir itu begitu ringan diucapkan tapi anehnya begitu berat diamalkan. Semua itu terjadi karena iman yang ada dalam dada kita. Sesibuk apapun seseorang mukmin, dia masih menyempatkan diri berdzikir. Sebaliknya, sebanyak apapun waktu luang yang dimiliki seseorang yang tidak beriman, tidaklah membuatnya mau berdzikir.
"Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi." (QS. Al Munafiqun: 9)
Imam Asy-Syaukani dalam kitab Fathul Qadir menyebutkan bahwa harta dan anak-anak yang melalaikan seseorang dari berdzikir kepada Allah Swt. merupakan salah satu akhlak kaum munafiqin. Naudzubillahimindzalik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar