Saya teringat pengalaman pertama berceramah di sebuah masjid. Awalnya saya ingin menyampaikan sebuah materi yang belum saya kuasai dengan baik. Saya menulis panjang lebar. Tapi saya merasa tulisan itu membebani saya. Tulisan itu baru sebatas teori yang berhenti pada teori itu sendiri, belum sampai pada interaksi saya lebih lanjut dengan apa yang saya tulis. Sehingga saya pun merasa kesulitan menjelaskannya dengan nalar saya.
Sewaktu akan bersiap berangkat ke masjid, saya simpan kertas tulisan saya itu. Saya tidak jadi membawanya ke masjid. Sudah saya putuskan, saya berceramah tanpa teks. Saya berceramah berdasarkan apa yang saya pahami dan apa yang bisa saya jelaskan dengan nalar saya. Alhamdulillah, ketika saya merubah hal itu, dengan mudah saya berceramah; tanpa teks dan tidak mengalami demam panggung. Saya berceramah mengalir saja sehingga saya lupa dengan kesulitan yang pernah saya alami sebelumnya.
Ini penting, karena kemampuan belajar paling sempurna adalah ketika kita terlibat sepenuhnya dalam sesuatu yang sedang kita kerjakan.
Bagi siapa saja yang baru belajar dan baru pertama kali berceramah, coba saja cara sederhana ini. Mudah-mudahan dapat membantu anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar