Guru saya pernah berkata kepada saya, kita adalah seorang da'i sebelum menjadi yang lain.
Dalam posisi dan spesialisasi pekerjaan apapun setiap muslim mempunyai
kewajiban amar ma'ruf nahi munkar, saling nasehat menasehati dalam
kebenaran dan kesabaran, dan menjadi teladan yg baik bagi lingkungannya.
Hakikat seorang da'i tidak melulu pandai bicara, walaupun kemahiran bicara itu penting. Tapi yg lebih
penting adalah dakwahnya dalam perbuatan (dakwah bil hal). Karena hal
itu jauh lebih kuat pengaruhnya daripada dakwah dengan perkataan (dakwah
bil lisan). Bila dakwah bil lisan lebih baik daripada dakwah bil hal,
maka tentu Nabi Musa lebih baik daripada Nabi Harun. Pada kenyataannya
Nabi Harun mengikuti syariat Nabi Musa.
Teman-teman saya yang
berprestasi di sekolahnya, pada umumnya tidak banyak bicara. Tapi
anehnya banyak orang menyukainya, mendekat kepadanya, dan meneladaninya.
Jarang berbicara tapi bila berbicara, benar-benar di perhatikan lawan
bicaranya. Karena dia telah berkata dengan prestasinya. Dan banyak orang
lebih menginginkan bukti, bukan janji belaka.
Maka tak ada
yang perlu dicemaskan tentang ketidakmampuan kita dalam berbicara baik
secara lisan maupun tulisan, walaupun keduanya sangat baik kita pelajari
dan kuasai. Awal yang harus kita lakukan dalam hal ini adalah, menjadi
pribadi muslim yang baik dari hari ke hari. Dari sana akan terpancar
cahaya ke sekeliling kita dan akan semakin membesar seiring berjalannya
waktu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar