Diawal tahun 2000 an, saya paling senang berdiskusi tentang teori evolusi. Apalagi setelah kedatangan buku-buku karya Harun Yahya. Gara-gara buku Harun Yahya, teman saya yang mahasiswa Biologi UI membuat sebuah milis yang diberi nama "evolusi". Milis itu dimaksud sebagai ajang diskusi ilmiah teori evolusi versus teori penciptaan. Teman saya ini adalah pendukung fanatik teori evolusi. Dia merasa berkewajiban untuk membantah pemikiran Harun Yahya itu. Bahkan dia pernah mengirim bantahan terhadap buku "Keruntuhan Teori Evolusi" karya Harun Yahya. Dan kemudian langsung di jawab oleh Harun Yahya. Harun Yahya menyebut teman saya ini seorang palaentolog. Padahal dia masih seorang mahasiswa S1. Sebutan itu mungkin karena Harun Yahya menganggap yang memberi bantahan bukunya itu bukan orang sembarangan. Alias seorang ilmuwan.
Tak dipungkiri memang, teman saya ini jago dalam soal membahas biologi pada umumnya dan teori evolusi pada khususnya. Di UI pun dia lulus dengan predikat summa cumlaude. Kuliah S1 ditempuh hanya dalam waktu 3,5 tahun. Dan setelah itu dia melanjutkan kuliah ke Imperial Collage Inggris untuk mempelajari ilmu palaentologi.
Walaupun banyak berbeda pendapat dengannya seputar teori evolusi, saya termasuk orang yang kagum kepadanya. Umurnya beberapa tahun dibawah saya tapi memiliki ilmu yang luas. Semangatnya dalam menuntut ilmu patut diancungi jempol. Dia termasuk orang yang fokus dalam meraih cita-cita. Ilmu biologi adalah ilmu yang paling dia senangi. Dan karena rasa senang itu, dia menjadi lebih termotivasi. Dalam hal ini saya banyak belajar kepadanya.
Gapailah cita-cita meski setinggi langit. Meskipun akan banyak hambatan, dengan fokus dan rasa senang, insya Allah semuanya akan tercapai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar