Ketua Persatuan Ulama Islam Sedunia, Syaikh Yusuf Al-Qardhawi mengungkapkan bahwa Presiden Mursi sebenarnya telah mendapat laporan dan peringatan dari Turki bahwa Jenderal Sisi yang kala itu adalah Menteri pertahanannya sedang merencanakan Kudeta kepada Presiden Mursi, namun Mursi mengabaikan peringatan Turki itu karena berhusnuzzon bahwa militer tidak akan melakukan hal tersebut karena hal itu tidak sesuai dengan demokrasi dan tidak sah.
Dalam wawancaranya dengan Aljazeera Mubashir Ahad (19/01) malam, Qardhawi mengatakan bahwa Mursi menanggapi peringatan Turki tersebut dengan mengatakan bahwa Militer Mesir dapat dipercaya dan Mursi mengabaikan peringatan tersebut.
Qardhawi menjelaskan bahwa Mursi telah dibohongi dan tidak mendapat dukungan militer sejak awal dan sejak awal tidak diberi kesempatan untuk menyukseskan pemerintahannya.
Qardhawi juga menjelaskan: baru pertama kalinya Mesir dianugerahi seorang presiden yang hafal Alquran, rajin shalat malam, dan berupaya keras agar semua pihak mendapatkan apa yang menjadi haknya. Qardhawi juga menjelaskan bahwa anugerah dan perubahan besar yang dialami negera besar seperti Mesir itu konon memberi dampak positif yang sangat penting kepada dunia Islam lainnya, dimana hal itu menggetarkan berbagai kekuatan luar yang bobrok, sehingga mereka bahu membahu dengan negara-negara arab bobrok di Timur Tengah untuk melumpuhkan Pemerintahan Mursi dan Membabat Habis Ikhwanul Muslimin.
Ketika ditanya terkait tuduhan bahwa Mursi tidak memperdulikan tuntutan oposisi, Qardhawi menjawab bahwa Mursi dan Ikhwanul Muslimin memikul beban dan tanggung jawab untuk menyelesaikan Tugas Revolusi dalam menumpas Rezim Mubarak dan antek-anteknya.
Qardhawi juga menambahkan bahwa semua yang dibunuh pihak keamanan saat melakukan demo damai tidak diragukan lagi bahwa mereka mati syahid. Qardhawi juga menegaskan bahwa darah dan nyawa para syahid adalah menjadi tanggung jawab kudeta dan pihak Kudeta tidak akan dapat mengelak dari keadilan Allah.
Terkait rencana 25 Januari mendatang, Qardhawi menegaskan bahwa Mesir sudah berubah, urat takut rakyat Mesir sudah putus, dan mereka tidak dapat lagi sabar dengan penahanan-penahanan dan pengekangan kebebasan yang sedang terjadi.
Qardhawi menambahkan bahwa dirinya mendukung penuh rakyat Mesir yang tetap teguh berdiri menantang kondisi yang tidak normal saat ini. Qardhawi mengatakan bahwa saat ini rakyat tidak melihat adanya perubahan sama sekali, bahkan kondisi rakyat Mesir semakin memburuk dibawah kekuasaan berdarah Kudeta.
Terkait Al-Azhar dan Perannya yang menyebabkan Mesir mengalami kondisi mengenaskan saat ini; Qardhawi mengatakan bahwa Al-Azhar melecehkan Mesir dan mempermalukan Mesir. Sebagaimana Qardhawi juga menegaskan bahwa ulama-ulama independen sedunia menentang sikap Al-Azhar saat ini.
Qardhawi juga menjelaskan bahwa Syaikh Ahmad Tayyib adalah Anggota Komisi Politik dan Anggota Inti Rezim Mubarak, sebagaimana Tayyib sedari awal selalu bersikap antipati kepada Mahasiswa-Mahasiswa Ikhwan.
Qardhawi menjelaskan bahwa Al-Azhar sudah buruk semenjak dikendarai oleh pemerintah kudeta. Qardhawi juga menjelaskan bahwa Misi Al-Azhar dan Syaikh-Syaikh Al-Azhar bukanlah mendukung Kudeta dan mendandaninya serta mengaminkan semua tindak-tanduk Kudeta.
Qardhawi juga mengecam Mantan Mufti Ali Jum'ah yang telah menghalalkan darah para demonstran damai yang sedang menantang pemerintahan yang zalim.
Qardhawi menegaskan bahwa dirinya mundur dari Al-Azhar karena dirinya tidak lagi mempercayai Al-Azhar dibawah kepemimpinan Ahmad Thayyib, beliau mengatakan: "saya mengundurkan diri dari Lembaga Ulama Senior dan saya mengumumkan pengunduran diri saya kepada rakyat Mesir dan generasi muda Al-Azhar, bukan kepada Syaikh Al-Azhar." (http://www.islamedia.web.id/2014/01/syaikh-qardhawi-dibawah-kepemimpinan.html)
Komentar:
Mursi sudah diingatkan oleh saudaranya dari intelejen Turki bahwa As-Sisi sedang merencanakan kudeta. Tapi Mursi terlalu polos sehingga terlalu mudah ditipu oleh As-Sisi.
Seharusnya Mursi percaya pada laporan intelejen Turki tersebut karena Turki sudah berpengalaman dalam kasus ini. Turki sudah pernah mengalami kudeta seperti yang dialami Mursi. Tapi nasi sudah menjadi bubur. Mursi adalah presiden yang baik dan cinta damai namun kebaikannya disalahgunakan oleh musuh-musuhnya. Sungguh betapa keji dan kejamnya para pembantai itu. Apalagi para pemfitnah yang menuduh beliau dan para pendukungnya sebagai khawarij dan teroris. Semoga Allah melaknat orang-orang zalim.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar