Imam Al Haramain Al Juwaini merupakan ulama yang benar-benar total dalam masalah ilmu, hingga beliau tidak main-main dalam mengusai dan menyampaikannya. Ini bisa dilihat dari keseriuasan beliau dalam menghafal ilmu.
Pernah beliau menyatakan,”Aku tidak berbicara mengenai ilmu kalam, kecuali setelah menghafal pendapat Qadhi Abu Bakr Al Baqilani setebal 12 ribu halaman.” (Thabaqat Asy Syafi’iyah Al Kubra, 3/259)
Allahu Akbar!!
Begitupun juga pernah dilakukan oleh Imam Ibnu Taimiyah, untuk menafsirkan satu ayat saja, beliau telah membaca 100 kitab tafsir. Dan apabila mengalami kesulitan dalam memahami suatu ilmu, beliau sujud dan berdoa, "Ya Allah, Tuhan yang mengajari Adam dan Ibrahim, ajarilah aku."
Ahli kedokteran di zaman keemasan Islam, Ibnu Sina, pernah membaca 40 kali buku metafisikanya Aristoteles hingga beliau paham. Seorang orientalis mengomentari hal ini dengan berkata, "Pasti dia memiliki perut yang sangat kuat." Maksudnya, komentar itu sebagai pujian betapa tekunnya Ibnu Sina dalam mengulang-ulang bacaan yang dia baca.
Yang lain, ada ulama yang telah mengulang-ulang kitab Bulughul Maram sebanyak 200 kali. Sudah berapa kalikah kita membacanya? Atau sudahkah kita membacanya? Bagaimana dengan kitab-kitab yang lain, seperti Hadits-Hadits Bukhari, Muslim, dan Riyadhus Shalihin, apakah kita pernah membacanya?
Mungkin kita tidak bisa melakukan apa yang telah dilakukan para ulama dan ilmuwan besar itu. Tapi setidaknya kita dapat mengambil pelajaran darinya sebagai motivasi dalam hidup kita. Sebagai cambuk untuk menyemangati hidup kita. Mari kita lebih bersemangat lagi dalam menuntut ilmu dan membaca. Jangan sia-siakan kesempatan yang ada dengan kegiatan yang tidak bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar