Selama ini mungkin ada yang belum tahu mengapa kitab suci kita dinamakan "Al-Qur'an". Apa arti dari Al-Qur'an? Dengan memahami maknanya, kita akan lebih mengetahui kedudukannya yang agung.
Imam Asy-Syafi'i, Imam Ibnu Katsir, dan yang lainnya meyakini bahwa Al-Qur'an sama posisinya dengan Kitab Zabur, Taurat, dan Injil, sebuah nama yang tidak memiliki asal kata.
Ahli tafsir lain berpendapat bahwa Al-Qur'an berasal dari kata qa-ra-a yang kemudian dilekatkan pada apa yang diturunkan pada Rasul Muhammad Saw. Pendapat ini di dukung Hasan bin Tsabit dan Al-Lihyani. Sementara itu, yang lain berpendapat bahwa kata Al-Qur'an berasal dari kata qur'u yang berarti 'mengumpulkan'. (Lisanul Arab 1/128)
Ibnu Al-Atsir mengatakan, "Dinamakan Al-Qur'an karena mengumpulkan kisah-kisah, perintah dan larangan, janji dan ancaman, ayat dan surat yang saling melengkapi." (An-Nihayah fi Gharibil Hadits wal Atsar 4/30)
Pendapat lain mengatakan Al-Qur'an berasal dari kata qarn karena Al-Qur'an menyatukan surat, ayat, dan huruf. Pendapat terakhir mengatakan bahwa "Al-Qur'an" berasal dari kata qara'in karena yang satu membenarkan dan serupa dengan yang lain.
Para ulama kemudian mendefinisikan Al-Qur'an sebagai "Kalamullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw. yang lafadznya merupakan mukjizat, membacanya adalah ibadah, tertulis dalam mushaf, dan tersebar secara mutawatir." Inilah batasan atau definisi yang sudah disepakati oleh seluruh ulama dari mazhab apa pun tanpa ada perbedaan sedikit pun.
Yang menjadi keunikan Al-Qur'an adalah ia mampu mengarahkan siapa pun yang disukai ke jalan yang lebih lurus, bahkan menjanjikan kepada mereka yang beriman dengan balasan tidak berbilang. Ini adalah sebuah tanda bahwa ia bukan bacaan biasa. Semua yang dikandungnya memiliki kedahsyatan yang luar biasa hebatnya.
Imam Asy-Syafi'i, Imam Ibnu Katsir, dan yang lainnya meyakini bahwa Al-Qur'an sama posisinya dengan Kitab Zabur, Taurat, dan Injil, sebuah nama yang tidak memiliki asal kata.
Ahli tafsir lain berpendapat bahwa Al-Qur'an berasal dari kata qa-ra-a yang kemudian dilekatkan pada apa yang diturunkan pada Rasul Muhammad Saw. Pendapat ini di dukung Hasan bin Tsabit dan Al-Lihyani. Sementara itu, yang lain berpendapat bahwa kata Al-Qur'an berasal dari kata qur'u yang berarti 'mengumpulkan'. (Lisanul Arab 1/128)
Ibnu Al-Atsir mengatakan, "Dinamakan Al-Qur'an karena mengumpulkan kisah-kisah, perintah dan larangan, janji dan ancaman, ayat dan surat yang saling melengkapi." (An-Nihayah fi Gharibil Hadits wal Atsar 4/30)
Pendapat lain mengatakan Al-Qur'an berasal dari kata qarn karena Al-Qur'an menyatukan surat, ayat, dan huruf. Pendapat terakhir mengatakan bahwa "Al-Qur'an" berasal dari kata qara'in karena yang satu membenarkan dan serupa dengan yang lain.
Para ulama kemudian mendefinisikan Al-Qur'an sebagai "Kalamullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw. yang lafadznya merupakan mukjizat, membacanya adalah ibadah, tertulis dalam mushaf, dan tersebar secara mutawatir." Inilah batasan atau definisi yang sudah disepakati oleh seluruh ulama dari mazhab apa pun tanpa ada perbedaan sedikit pun.
Yang menjadi keunikan Al-Qur'an adalah ia mampu mengarahkan siapa pun yang disukai ke jalan yang lebih lurus, bahkan menjanjikan kepada mereka yang beriman dengan balasan tidak berbilang. Ini adalah sebuah tanda bahwa ia bukan bacaan biasa. Semua yang dikandungnya memiliki kedahsyatan yang luar biasa hebatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar