Bagaimana kita dapat meraih pertolongan Allah jika kita
tidak yakin kepada-Nya? Keyakinan adalah modal utama datangnya pertolongan
Allah. Sepahit dan sepedih apa pun musibah dan bencana yang menimpa Anda, Allah
akan menolong Anda jika Anda yakin. Keyakinan itu memberikan kekuatan dan
cahaya pada hati Anda sehingga Anda tergerakan untuk terus berusaha meraih
pertolongan-Nya.
Seorang pendoa jika lemah keyakinan maka kekuatan doanya
menjadi hilang. Hal ini sama seperti panah yang jatuh sebelum menemui
sasarannya karena si pemanah lemah tenaganya. Begitu pun dengan doa Anda,
kekuatannya akan hilang jika Anda tidak yakin kepada Allah Yang Maha
Mengabulkan doa.
Kekuatan sabar dan shalat menjadi lemah jika Anda tidak yakin kepada
Allah. Allah SWT berfirman, "Jadikanlah sabar dan shalat sebagai
penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi
orang-orang yang khusyu', (yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan
menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya." (Q.S. 2:
45-46)
Semua kesulitan dan kesenangan adalah sama bagi orang
yang yakin. Karena orang yang yakin ibarat karang yang tegar. Walaupun diterpa
ombak yang besar, ia tetap kokoh berdiri. Ia hanya menatap kepada Allah tanpa
menoleh kemana-mana lagi. Ia yakin kepada Allah yang selalu memberinya banyak
kenikmatan, kekuatan, kemenangan, dan pertolongan dimana pun ia berada. An-Nahr
Jury berkata, "Jika hakikat yakin sudah sempurna pada diri hamba maka
cobaan bagi dirinya sama dengan nikmat dan kelapangan sama dengan
musibah."
Allah mengkhususkan orang-orang yang yakin, bahwa hanya
merekalah yang bisa mengambil manfaat dari ayat-ayat dan bukti-bukti
keterangan, sebagaimana firman-Nya, "Dan di bumi itu terdapat
tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin." (Q.S. 51:
20)
Allah juga mengkhususkan orang-orang yang yakin, bahwa
hanya merekalah orang-orang yang mendapat petunjuk dan keberuntungan di antara
para penduduk bumi. Allah juga mengabarkan bahwa para penghuni neraka adalah
mereka yang tidak yakin, "Dan apabila dikatakan (kepadamu):
'Sesungguhnya janji Allah itu adalah benar dan hari berbangkit itu tidak ada
keraguan padanya', niscaya kamu menjawab: 'Kami tidak tahu apakah hari kiamat
itu, kami sekali-kali tidak lain hanyalah menduga-duga saja dan kami
sekali-kali tidak meyakini(nya)'." (Q.S. 45: 32)
Menurut Imam Ibnul Qayyim, tawakal merupakan buah
keyakinan. Maka ada baiknya jika petunjuk disertai dengan yakin. Selagi yakin sampai
ke dalam hati maka ia akan memenuhinya dengan cahaya dan kemuliaan,
membersihkannya dari keragu-raguan dan kemarahan, kekhawatiran, dan kesedihan.
Mengisi hatinya dengan cinta kepada Allah, rasa takut, ridha, syukur, tawakal,
dan penyandaran kepada-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar