Jangan tutup pintu terlalu keras karena siapa tahu engkau akan kembali. Cintailah dan bencilah sewajarnya karena siapa tahu orang yang engkau cintai menjadi orang yang engkau benci, dan siapa tahu orang yang engkau benci menjadi orang yang engkau cintai.
Seringkali kebencian yang tidak wajar membinasakan pelakunya sehingga membuatnya malu untuk kembali setelah kebenaran itu nampak pada orang yang dia benci.
Dan, seringkali pula kecintaan yang tidak wajar menyeret pelakunya pada keburukan meskipun kesalahan itu nampak pada orang yang dicintainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar