Tanda cinta Allah kepada hamba adalah iman yang bersemayam dalam hatinya.Meskipun sang pemilik iman itu orang miskin, hamba sahaya, berkulit hitam legam atau berwajah jelek. Rasulullah Saw. bersabda, "Sesungguhnya Allah membagi akhlak kalian seperti membagi rezeki. Sesungguhnya Allah memberikan dunia kepada orang yang dicintai dan orang yang tidak dicintai-Nya. Tetapi Allah tidak memberikan iman kecuali kepada orang yang dicintai-Nya." (HR. Hakim)
Allah juga menyinari akalnya, memilihnya sebagai kekasih-Nya, mengkhususkannya untuk beribadah kepada-Nya, menyibukkan lidahnya untuk dzikir kepada-Nya, dan mengaktifkan segenap anggota badannya dengan mengabdi kepada-Nya. Sehingga ia mengikuti segala sesuatu yang dapat mendekatkan diri kepada Allah dan menjauhi segala hal yang dapat menjauhkan diri dari-Nya. Kemudian Allah memudahkan segala urusannya tanpa harus merendahkan diri kepada makhluk, menuntun lahir-batinnya, dan menjadikan pusat perhatiannya hanya satu. Jika cintanya semakin bertambah maka ia hanya ingat kepada Allah dan lupa kepada selain-Nya.
Iman yang bersemayam dalam hati membuat pemiliknya menjadi mulia meskipun dia bekas hamba sahaya seperti Bilal. Iman telah membuat sosok preman menjadi pemimpin yang saleh dan menegakkan keadilan seperti Umar bin Khaththab. Iman telah mengangkat manusia yang hina menjadi mulia hanya dalam waktu sangat singkat. Itu karena Allah mencintai mereka sehingga terbukalah pintu pertolongan Allah. Maka, bersyukurlah atas iman yang kita miliki sementara banyak orang di dunia ini tidak memilikinya.
Bersambung...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar