Minggu, 02 Maret 2014

Kitab Tafsir dan Tadabbur Al Quran

Sangat disayangkan bila saat ini kita belum memiliki kitab tafsir Al Quran. Padahal keberadaannya sangat membantu kita dalam memahami isi Al Quran. Untuk memperolehnya pun tidaklah terlalu sulit. Terjemahannya banyak, apalagi kitab aslinya. Mau yang ringkas ada, yang tebalnya sedang-sedang ada, yang panjang-panjang juga ada. 

Saya mengoleksi beberapa kitab tafsir, di antaranya Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Al Qurthubi, Tafsir Jalalain, Tafsir Ath-Thabari, Tafsir Al Wajiz-nya Syaikh Wahbah Zuhaili, Tafsir Fizhilalil Quran, Tafsir Al Quran-nya Syaikh Muhammad Al Ghazali, dan Mufassir (enam ringkasan tafsir dalam satu jilid). Yang paling ringkas di antara kitab tafsir itu adalah Tafsir Al Wajiz-nya Syaikh Wahbah Zuhaili dan Kitab Tafsir Mufassir. Kedua tafsir ini sangat cocok bagi mereka yang baru membaca tafsir. Karena yang dikemukakan adalah gambaran secara umum sehingga kita akan langsung memperoleh kesimpulan dengan cepat. Tafsir ini mirip dengan terjemahan Depag cuma sedikit lebih panjang. 

Saya perhatikan dari kitab Tafsir yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia hampir seluruhnya adalah tafsir bil ma'tsur atau tafsir yang merujuk pada kutipan-kutipan yang shahih yaitu menafsirkan Al Quran dengan Al Quran, Al Quran dengan sunnah karena ia berfungsi sebagai penjelas Kitabullah, dengan perkataan sahabat karena merekalah yang dianggap paling mengetahui Kitabullah, atau dengan perkataan tokoh-tokoh besar tabi'in karena mereka pada umumnya menerimanya dari para sahabat. Jadi tidak perlu khawatir untuk membelinya. Kitab tafsir yang saya miliki, sebagaimana saya sebutkan di atas, adalah kitab tafsir bil ma'tsur dan kebanyakan di antaranya mu'tabar. 

Mentadabburi kandungan Al Quran terasa nikmat apabila kita berniat dengan ikhlas dan menghadirkan hati ketika membacanya. Al Quran tidak hanya memenuhi akal kita dengan pengetahuan yang ada padanya, terlebih ia memenuhi hati kita dengan keimanan. Al Quran adalah obat penawar dan memberi petunjuk kepada kita; jalan yang harus kita lalui dan jalan yang harus kita hindari. Al Quran itu luas tak bertepi dan kedalamannya hanya Dia yang mengetahui karena ia adalah kalam-Nya. Al Quran ibarat intan berlian, melihat dari sisi manapun, ia akan memancarkan kemilau. Sudah berapa banyak orang menafsirkan Al Quran di setiap zaman, seolah Al Quran adalah mata air yang tak pernah kering untuk diambil manfaatnya.

Mari kita sisihkan waktu sejenak membaca Al-Qur’an dan tafsirnya minimal satu ayat setiap harinya. Mudah-mudahan dari sana kita memperoleh kebaikan dan keberkahan yang banyak. Aamiin.