Kamis, 15 Agustus 2013

Guruku

Saya sekolah SD di Rembang Jawa Tengah. Sampai sekarang saya masih ingat beberapa teman dan dua orang guru. Guru pertama orangnya galak dan berkulit hitam. Guru kedua orangnya lembut dan berkulit putih. Walaupun guru pertama terkenal galak, bahkan saya pernah melihatnya memukul murid dengan buku tebal, tapi anehnya saya tidak pernah dibentak-bentak apalagi dipukul olehnya. Hanya saja pernah kejadian saya terlambat masuk kelas, saya distrap berdiri di depan. Hanya saja distrapnya tidak terlalu lama dibandingkan teman-teman yang pernah melakukan kesalahan yang sama. 

Tapi yang paling saya ingat dari kedua guru itu adalah ajarannya tentang disiplin. Saya merasakan betapa semangatnya mereka dalam mendidik kami. Padahal waktu itu secara ekonomi kondisi mereka tidak sebaik guru-guru zaman sekarang. Pak guru berkulit putih rumahnya jauh dari sekolah. Pulang pergi beliau biasa mengendarai sepeda ontel. Saya rindu sekali bertemu dengan kedua guru saya ini. Ingin mencium tangannya dan berterimakasih kepada keduanya.

Semoga Allah menjadikan kebaikan yang keduanya berikan kepada saya sebagai amal jariyah di akhirat nanti. Semoga bila masih hidup, dalam keadaan sehat dan dijaga oleh Allah Swt. Aamiin.

Kata-Kata Mutiara

  • Ketika ada yg mengucapkan, "Selamat ulangtahun!" kepada kita, sudah seharusnya perkataan itu menjadi renungan bagi kita. Bila umur kita ditakdirkan 60 tahun, dan kini usia kita sdh 35 tahun, itu artinya jatah usia kita tinggal 25 tahun lagi. Begitupun setiap tahun, bukannya brtambah, justru umur kita semakin brkurang. Setiap tahun kita hidup artinya semakin mendekat pula kita pada kematian. 
  • Sesungguhnya seorang muslim akan merasakan manisnya iman, salah satunya, ketika dia bangun disepertiga malam, kemudian mengambil wudhu lalu shalat 2 rakaat. Sejak detik itu pula setan lari terbirit-birit ketakutan.
  • Bagaimana kalian bisa mencintai kehidupan, sedangkan nafas-nafas kehidupan sering berhenti tidak terduga.
  • Shalat artinya mendisiplinkan diri kita utk tetap berada dlm kebaikan sepanjang hayat.
  • Seseorang yang mendalam ilmunya akan tenang hidupnya meskipun dihadapannya ajal datang. Karena ilmu adalah cahaya yang menerangi hati dan pikiran. Tidaklah menuntut ilmu seperti menghadiri ta'lim, atau membaca bku yg brmanfaat, atau mendengarkan sesuatu yang berguna, kecuali dilakukan oleh orang-orang yang gemar beramal saleh dan menjauhi maksiat.

Kekuatan Iman Menghasilkan Amal Saleh

Karz bin Wabrah selalu mengkhatamkan Al-Quran 3X setiap hari. Bagaimana dengan kita? Apakah sudah membaca Al-Quran hari ini atau belum, jangan tanya berapa juz, tapi mungkin dua halaman saja. 

Abu Muhammad Al Jahiri bermukim di Mekkah selama 1 tahun. Beliau tidak tidur, tidak berbicara, tidak bersandar ke dinding dan tidak duduk melonjorkan kaki. Abu Bakar Al Kitani bertanya kepada beliau, "Bagaimana anda bisa kuat seperti ini?" Beliau menjawab, "Allah Maha Mengetahui ketulusan batin saya sehingga dengan demikian Dia menolong kekuatan lahiriyah saya."

Imam Ahmad shalat sunah 300 rakaat setiap hari, bila sakit shalat sunah 150 rakaat. Kita mungkin melaksanakan shalat sunah ketika sehat walaupun cuma rawatib, tapi bagaimana bila kita sakit? Misalnya sakit kepala, apa kita juga melaksanakan shalat sunah?

Dalam biografi Sa’id bin Al Musayyib rahimahullah di kitab Tahdzib At Tahdzib disebutkan, “Selama 40 tahun tidaklah dikumandangkan adzan melainkan Sa’id telah berada di masjid.”

Muhammad bin Sama’ah rahimahullah berkata, “Selama 40 tahun aku tidak pernah luput dari takbiratul ihram (bersama imam) walaupun sehari saja kecuali ketika ibuku meninggal dunia.”

Abdullah, putra Imam Ahmad bin Hanbal berkata, “Ayah membaca Al-Qur’an setiap harinya 1/7 Al-Qur’an. Beliau tidur setelah Isya dengan tidur yang ringan kemudian bangun dan menghidupkan malamnya dengan berdoa dan shalat.

Al Qodhi Taqiyuddin Sulaiman bin Hamzah Al Maqdisi rahimahullah berkata, “Aku tidaklah pernah shalat fardhu sendirian kecuali dua kali. Dan ketika aku shalat sendirian, aku merasa seakan-akan aku tidak shalat.”

Di Rabiah Al Adawiyah baru-baru ini kita lihat bagaimana orang-orang berkumpul disana guna shalat berjamaah, membaca Al-Quran hingga berjuz-juz banyaknya. Tidaklah heran bila banyak di antara mereka mampu menamatkan membaca Al-Quran 3 hari sekali. Di antara mereka rela tidur di dalam tenda yang pengab dan panas, belum lagi udara di malam hari yang dingin. Mereka meninggalkan kenyamanan duniawi demi sebuah cita-cita yang mulia.

Seandainya mereka tidak memiliki kekuatan iman, bahwa kebaikan yang dilakukannya akan dibalas Allah di akhirat nanti, niscaya amal salehnya ikut berkurang kuantitas maupun kualitasnya.

Bila ada orang yang mengaku beriman tapi sering mengabaikan kewajiban, gemar berbuat maksiat, dan sedikit beramal, artinya orang itu belumlah beriman. Orang yang beriman lagi beramal saleh itu seperti bunga yang tidak sanggup untuk menahan keharumannya.

Saya dan Ikhwanul Muslimin

Saya mulai mengenal Ikhwanul Muslimin ketika saya membaca buku "10 Wasiat Imam Hasan Al Banna" dan "Al Ma'tsurat". Kedua buku itu saya peroleh dari kakak saya yang dipinjam dari sekolahannya. Kebetulan pada saat itu kakak saya memegang kunci perpustakaan masjid, jadi leluasa meminjam buku untuk dibawa pulang ke rumah. Saya ingat saya membaca kedua buku itu saat saya duduk di bangku SMP. Setelah tamat membaca buku itu, saya dipinjami lagi oleh kakak untuk membaca buku-buku yang lain. Ada beberapa judul buku yang masih saya ingat, di antaranya: Studi Kritis atas Hadits Nabi karya Syaikh Muhammad Al-Ghazali dan buku Ayaturrahman fi Jihadil Afghan karya Syaikh Abdullah Azzam. Sejak saat itu saya mulai bertanya-tanya, siapa Imam Hasan Al Banna? Apa itu ikhwanul muslimin? 

Sewaktu SMA saya tidak begitu banyak membaca buku ikhwan kecuali saat kelas 3. Soalnya dari kelas 1 sampai kelas 2 saya bersekolah di Kabupaten Alor Provinsi NTT. Jadi saya sempat menjauh dari "sumber ilmu". Saat itu saya hanya punya sedikit buku agama, dan buku-buku itulah yang saya baca berulang-ulang untuk menghibur hati saya karena sedikitnya bacaan yang saya peroleh. Beruntung pada waktu itu saya berlangganan majalah Hidayatullah. Majalah ini terbit setiap bulan sekali. Setidaknya banyak memberikan pemahaman yang positif kepada saya. 

Ikhwan benar-benar "mendoktrin" saya untuk mencintai Islam baik dalam akhlak sehari-hari maupun dalam pilihan politik. Islam itu menyeluruh; Islam itu agama dan negara, politik, sosial dan budaya. Saya ingat ketika saya baru pertama kali ikut pemilu, saya mencoblos PPP. Karena pada saat itu hanya PPP yang bisa disebut partai Islam. Ditempat saya mencoblos ternyata hanya satu yang mencoblos PPP. Saya jadi merinding sendiri. Mungkin saya yang menjadi pelopor mencoblos partai islam di daerah itu.

Pada saat naik kelas 3 SMA, saya pindah sekolah ke kota Bandung. Disini saya sangat mudah mendapatkan buku-buku keislaman. Apalagi sekolah saya terletak dibelakang perpustakaan daerah provinsi Jawa Barat. Bila ingin membaca buku, sepulang sekolah saya bisa mampir dulu ke perpustakaan. Disana saya menemukan kembali buku-buku karya ulama Ikhwanul Muslimin lainnya, seperti buku karya Muhammad Quthb, Sayyid Quthb, Yusuf Al-Qaradhawi, Muhammad Al-Ghazali, Said Hawwa, Jabir Rizq, dan Anwar Al Jundi. Saya juga membaca buku Khalifah dan Kerajaan karya Imam Abul A'la Al-Maududi.

Sejak SMA inilah saya mulai berpikir, betapa banyaknya buku yang ditulis oleh ulama Ikhwanul Muslimin. Artinya, Ikhwanul Muslimin berupaya menyebarkan fikrahnya ke seluruh penjuru dunia termasuk Indonesia. Kader-kader Ikhwan bukan sembarang kader, di antara mereka memang ahli dibidangnya dan tidak ketinggalan dikenal karena militansinya yang tinggi. Dalam bidang fikih kita mengenal Syaikh Sayyid Sabiq dan DR. Yusuf Al-Qaradhawi, bidang pemikiran Islam ada Quthb bersaudara.

Dalam bidang ilmu Al-Quran ada DR. Manna Al-Qathan dan DR. Fathullah Said, takhrij hadits ada Abdul Fattah Abu Ghuddah, psikologi islami ada Syaikh Muhammad Al-Ghazali, studi orientalis ada DR. Musthafa As-Siba'i, pendidikan anak ada DR. Abdullah Nashih Ulwan, dalam bidang sastra Islam ada Najib Khailani, Islamisasi sains ada DR. Zaghlul Najjar dan Syaikh Abdul Majid Az-Zindani, dalam bidang jihad ada DR. Abdullah Azzam & Syaikh Ahmad Yasin, tasawuf ada Said Hawwa dan DR. Ali Abdul Halim Mahmud. Saya hanya menyebutkan contohnya saja, pada hakikatnya kader-kader Ikhwan yang mumpuni dibidangnya sangatlah banyak. 

Sewaktu kuliah saya membaca buku karya-karya ulama IM yang lebih tebal dan lebih serius daripada sebelumnya. Kebanyakan di antaranya karya-karya DR. Yusuf Al-Qaradhawi seperti Fatwa-Fatwa Kontemporer 3 jilid, Berinteraksi dengan Al-Qur'an, Halal dan Haram, Fikih Prioritas, Taubat, Fikih Daulah, Bagaimana Memahami Hadits Nabi, dan Al-Qur'an Sumber Ilmu Pengetahuan dan Peradaban. Semakin banyak membaca buku-buku Syaikh Yusuf, membuat saya semakin mengagumi pendapat dan pemikiran beliau. Hal ini dikarenakan kekuatan dalil naqli dan aqli yang diutarakan Syaikh Yusuf sulit terbantahkan. Tidak heran bila beliau dijuluki oleh banyak ulama sebagai ulama abad ini. 

Pada masa ini saya juga berkenalan dengan ulama-ulama IM yang baru saya dengar namanya seperti Syaikh Abbas As-Sisi melalui karyanya "Bagaimana Menyentuh Hati" dan "Risalah Hati". Saya senang sekali membaca kedua buku ini. Tidak terlalu tebal tapi sangat berbobot. Khususnya "Risalah Hati" ditulis dengan gaya bahasa yang indah sehingga beberapa kalimatnya saya ulang beberapa kali karena keindahan bahasanya. Dari sini saya semakin menyadari gaya bahasa yang indah adalah salah satu unsur penting dalam penulisan karya dakwah. Sehingga orang pun akan tersentuh hati dengan apa yang kita sampaikan.

Masa kuliah adalah masa saya banyak memperoleh buku-buku karya ulama IM, baik saya peroleh dari perpustakaan maupun saya membelinya di toko buku. Ketika tahun 1999 pemilu pertama kali era reformasi diadakan dan partai keadilan didirikan. Entah kenapa saya merasa terpanggil pada saat itu. Padahal saya tidak begitu tahu siapa pendiri partai itu. Tapi yang jelas mungkin penampakan apa yang pernah saya baca dalam buku-buku karya ulama IM tergambar pada jati diri partai itu sehingga saya pun bergabung di dalamnya. Atau juga lantunan doa rabithah yang kemudian menarik saya ke dalamnya.

Ketika setahun yang lalu Ikhwanul Muslimin memenangkan pemilu di Mesir. Sebuah kemenangan yang tidak terduga oleh kaum sekuler Mesir. Mengapa mereka bisa menang? Ikhwanul Muslimin meskipun dianggap sebagai gerakan terlarang oleh rezim Mubarak, tapi tetap memainkan perannya yang sangat kuat ditengah-tengah masyarakat. Masyarakat Mesir pun semakin sadar siapa sesungguhnya kader-kader Ikhwanul Muslimin. Mereka semakin menaruh harapan besar kepada kader-kader Ikhwanul Muslimin. Ketika keran demokrasi dibuka, secara nyata Ikhwanul Muslimin lewat partainya yang bernama Freedom and Justice Party (FJP) memenangkan pemilu dengan perolehan suara sebanyak 47%. Kemudian setelah itu, Ikhwanul Muslimin berhasil memenangkan pemilu presiden dengan perolehan suara sebesar 52%.

Saya senang sekali mendengar kabar kemenangan ini. Saya menganggap kemenangan ini adalah kemenangan yang sangat membanggakan. Kemenangan yang sebelumnya diiringi dengan penindasan dan kerja keras yang panjang dan melelahkan.

Namun kemudian kemenangan ini dikudeta oleh militer yang didukung oleh segala kekuatan busuk yang ada di dunia. Mursi yang hanya berkuasa satu tahun lamanya. Mursi yang telah banyak prestasi digulingkan. Ribuan pendukung Presiden sah Mesir, DR. Muhammad Mursi, dibantai secara keji, ditembak kepalanya, dibakar, dan dihajar habis-habisan. Saya menangis ketika melihat tayangan yang disiarkan secara live oleh beberapa TV independen, itu pun sangat terbatas, karena penguasa militer Mesir tampaknya sangat tidak menyukai TV-TV itu.






Banyak sekali yang mati syahid di Rabiah dan Nahdhah. Tidak hanya pemuda, tapi juga wanita, kakek-kakek bahkan anak-anak pun turut dibantai secara keji. Sebagian foto-foto yang ditampilkan di sosmed seperti FB dan Twitter, tidak sanggup saya melihatnya karena begitu mengerikan.

Apa yang saya lihat, saya saksikan dan saya rasakan? Betapa tabahnya mereka. Betapa teguhnya pendirian mereka. Meskipun anak mereka dibantai atau ayah mereka syahid ditembak atau saudara mereka terbunuh atau cucu mereka tergeletak tak berdaya, mereka tetap mempertahankan cita-cita mulia mereka. Tetap berakhlak kepada saudaranya si pembunuh, di antara mereka ada yang berteriak, "Wahai saudaraku polisi, kami bukan Yahudi, kami saudaramu!" Setelah itu di dor kepalanya. Ada yang membagikan Al-Qur'an kepada polisi dan militer sebagai tanda cinta namun setelah itu di dor sampai mati.

Di sini saya tidak ingin bicara terlalu panjang tentang betapa sadis dan brutalnya polisi dan tentara Mesir. Karena mereka orang-orang yang keras hati, mungkin lebih keras daripada batu, sementara batu-batu itu sendiri ada yang memancarkan air karena takutnya kepada Allah. Sedangkan mereka? Mereka malah berpesta setelah membantai. Tidak punya rasa perikemanusiaan sama sekali.

Kader-kader Ikhwanul Muslimin dalam sejarahnya sering mengalami penyiksaan yang tragis. Di antara pemimpin di tembak, digantung, atau dibunuh secara keji. Penjara bukan lagi tempat yang asing bagi mereka. Bahkan penjara yang paling kejam yang ada di muka bumi ini sudah mereka rasakan. Semua ini terjadi bukan karena kegagalan mereka, tapi karena kemuliaan perjuangan mereka, karena cita-cita Islam yang mereka ingin mewujudkan mulai dari diri sendiri, keluarga, masyarakat, negara, kekhalifahan hingga ustadziyatul alam.

Ikhwanul Muslimin, meskipun musuh-musuh Islam berupaya membubarkan, memutarbalikkan fakta, menjelek-jelekkan, dan membinasakanmu, tapi aku tetap setia bersamamu. Sampai Allah menghendaki. 

Selasa, 13 Agustus 2013

Demokrasi Hanya Alat, bukan Tujuan

Saya berpikir kenapa gerakan Islam seperti Hizbut Tahrir sering mengkritik dan menghina gerakan Islam seperti Ikhwanul Muslim yang menggunakan jalur demokrasi sebagai jalan untuk meraih kekuasaan. Mungkin mereka mengira, demokrasi yang dimaksud Ikhwanul Muslimin adalah sebuah tujuan, bukan alat atau sarana. Padahal demokrasi yang dimaksud oleh Ikhwanul Muslimin hanya sebatas alat saja. Para negarawan muslim mulai dari DR. Muhammad Natsir sampai Erdogan menggunakan demokrasi sebagai alat Islamisasi.

Israel sangat takut dengan kemenangan DR. Muhammad Mursi dan Partai Islam di Mesir melebihi ketakutan mereka pada nuklir Iran. Karena tujuan utama dari kemenangan itu adalah Islamisasi dan tegaknya khilafah. Bukan sebatas kemenangan sebuah kelompok. Berdirinya khilafah adalah simbol persatuan umat. Hal ini tentu saja akan sangat membahayakan eksistensi Israel. Tapi sayang tujuan akhir ini tidak dilihat oleh para pengkritik itu. Akibatnya, mereka menjadi lupa akan perjuangan dan amal saleh, dan lebih menyibukkan diri dengan mengkritik dan menghina gerakan Islam lainnya.

Kepedulian Ikhwanul Muslimin Terhadap Kaum Muslimin

Saya pernah membaca sejarah, seorang Khalifah mengirim pasukan, yang panjangnya berkilo-kilo meter, untuk membebaskan seorang muslimah dari tangan orang kafir. Saya juga membaca, Kekhaliifahan Utsmaniyah mengirimkan bala bantuan kepada pasukan Islam yang dipimpin Fatahilah untuk mengusir Portugis dari Sunda Kelapa. Sejarah juga mencatat bagaimana peran yang besar kekhalifahan Utsmaniyah dalam membantu kerajaan Islam Nusantara dalam menghadapi pasukan kafir. Nyatanya kisah-kisah seperti ini menjadi bagian dari sejarah kekhalifahan di masa lalu. 

Para khalifah di masa lalu menyadari teritori mereka ada bersama kaum muslimin dimanapun mereka berada. Oleh karenanya jika ada seorang muslim terzalimi oleh orang kafir, maka dengan semangat persaudaraannya, mereka berusaha membebaskannya.

Saya melihat gerakan Ikhwanul Muslimin memiliki semangat yang sama seperti gerakan kekhalifahan di masa kejayaannya, walaupun kemampuan mereka dalam hal ini masih terbatas, sesuai dengan kemampuan mereka. Sejarah menunjukkan kepedulian mereka yang begitu besar terhadap saudara muslimnya yang tertindas.

Pasukan Ikhwanul Muslimin dari Mesir yang dipimpin Yusuf Thal'at dan pasukan Ikhwanul Muslimin Suriah yang dipimpin DR. Musthafa As Siba'i menyerang tentara Israel. Serangan ini membuat Israel terpukul mundur, sangat kaget, karena mereka bukan berhadapan dengan tentara Arab Mesir yang selama ini takut mati. Sejarah juga mencatat, Ikhwanul Muslimin memimpin mogok massal kaum buruh di pelabuhan-pelabuhan di Mesir demi kemerdekaan bangsa Indonesia.

Mogok massal itu sangat berdampak besar bagi negara-negara Barat karena barang-barang mereka ada di pelabuhan Mesir. Jika mogok massal ini terus berlanjut akan sangat merugikan perekonomian mereka. Karena Mesir adalah penyambung antara Asia dan Afrika. Akibat tekanan yang hebat ini, bangsa Indonesia memperoleh kemerdekaannya. Pemerintah Indonesia pun mengutus KH. Agus Salim dan Syahrir ke Mesir untuk berterimakasih kepada Hasan Al-Banna.

Sejarah juga mencatat, Ikhwanul Muslimin lewat DR. Abdullah Azzam membangkitkan semangat jihad kaum muslimin Afghanistan untuk mengusir tentara Soviet. Bersama mujahid ikhwan dari Mesir, Kamaluddin Sananiri, DR. Abdullah Azzam bahu membahu menyatukan faksi-faksi mujahid seperti faksi Gulbuddin Hikmatiar, Ahmad Shah Mas'ud, Prof. Abdurrasul Sayyaf, DR. Burhanuddin Rabbani, dan Jalaluddin Taliqani. Bahkan kabarnya mereka telah berjanji untuk bersatu di hadapan DR. Abdullah Azzam.

DR. Abdullah azzam mengatakan jika mereka berpecah belah, maka dirinyalah yang akan menembak satu persatu tokoh faksi-faksi itu. Waktu itu para mujahid Afghan telah menjadikan DR. Abdullah Azzam sebagai imam mereka. Melihat kenyataan ini, tentu saja membuat Soviet sangat tidak suka. Beberapa kali Soviet berusaha membunuh Azzam hingga rencana pembunuhan yang kesekian kali berhasil. Bom menghantam DR. Abdullah Azzam beserta putranya hingga syahid. 

DR. Abdullah Azzam syahid setelah dihantam bom Soviet

Sekembalinya dari Afghanistan, Sananiri malah dijebloskan ke dalam penjara Mesir, disiksa hingga dibunuh di dalamnya. Tokoh-tokoh ikhwan inilah yang menjadi ujung tombak pembebasan Afghanistan dari Soviet. Semoga Allah merahmati keduanya.

Rasa persaudaraan juga tampak terekam baru-baru ini. Ikhwanul Muslimin via DR. Muhammad Mursi, mengadakan muktamar ulama ahlussunnah untuk mengobarkan resolusi jihad melawan kezaliman Bashar Al Asad Asy Syi'i yang telah membantai kaum Sunni Suriah. Mursi dengan kebijakannya juga memperlakukan pengungsi Suriah seperti tamu agung. Mursi membebaskan visa bagi pengungsi Suriah yang akan memasuki Mesir. Hal yang sama juga dilakukan oleh saudaranya, Erdogan dari Ikhwanul Muslimin Turki. Karena pembelaan kepada Sunni Suriah inilah salah satu penyebab DR. Mursi dÍkudeta dari jabatannya sebagai Presiden Mesir.

Kini, setelah Mursi dikudeta, rakyat marah. Demonstrasi damai pun digelar, utamanya di Rabiah Al Adawiyah dan Nahdhah. Bukan sehari dua hari, bukan seminggu dua minggu, tapi sudah hampir 2 bulan mereka bersabar menanti kemenangan yang dijanjikan. Karena mereka sadar, apa yang mereka perjuangkan selama ini, bukan untuk bangsa mereka sendiri, tetapi untuk dunia Islam lebih khusus untuk Palestina, Suriah, Libya, Tunisia, Yaman, dan Maroko.

Nama "Ikhwanul Muslimin" yang berarti "Persaudaraan sesama muslim" sangat melekat pada diri jamaah tersebut. Sehingga kepedulian kepada sesama mereka, diluar batas-batas negara mereka sendiri, menjadi bagian dari perjuangan mereka. Sebagaimana kekhalifahan Islam yang runtuh pada tahun 1928, Ikhwanul Muslimin berdiri untuk mengembalikan kembali kejayaan tersebut.

Catatan:
1. Mengenai hubungan mesra kekhalifahan Utsmaniyah dengan kerajaan Islam Nusantara, bisa dibaca disini: http://asaka-tamanlangit7.blogspot.com/2012/01/khilafah-usmani-dan-kerajaan-islam.html#.UgqGKNI_twA


3. Di dalam situs ini disebutkan Abdurrasul Sayyaf adalah anggota Ikhwanul Muslimin: http://en.wikipedia.org/wiki/Abdul_Rasul_Sayyaf 


4. Berita tentang perlakuan istimewa Mursi terhadap pengungsi Suriah: http://www.bersamadakwah.com/2013/08/mursi-dikudeta-pengungsi-suriah-di.html 

Mau Masuk Perguruan Tinggi Di Turki? Belajar dulu Agama Islam

Subhanallah, setelah partai Islam menang pemilu di Turki, pemerintah Turki saat ini memasukkan ujian agama di semua kampusnya; entah kampus agama, eksak, teknik, maupun humaniora. Jadi, bila ingin masuk perguruan tinggi di Turki jangan lupa belajar tentang agama Islam.

=====
Untuk pertama kalinya materi agama akan dicantumkan dalam ujian masuk universitas di Turki.

Para pejabat pendidikan Turki mengatakan ujian masuk perguruan tinggi di negara itu akan meliputi ujian agama mulai tahun 2013.

Berdasarkan peraturan baru, calon mahasiswa diharuskan menjawab sejumlah pertanyaan tentang agama sebagai syarat masuk ke universitas.

"Siswa akan menjawab pertayaan-pertanyaan tentang agama, kebudayaan dan moralitas," kata Kepala Pusat Penempatan dan Seleksi Mahasiswa, Ali Demir seperti dilaporkan media Turki.

Dengan ketentuan itu, untuk pertama kalinya materi agama masuk ke dalam ujian masuk perguruan tinggi Turki dan masalah ini menimbulkan kontroversi di negara itu.


Islamkan Turki


Demir menjelaskan buku-buku panduan tentang ujian masuk akan dicetak secara khusus bagi mereka yang mengalami gangguan penglihatan dan pendengaran.

Meskipun agama diajarkan di kelas-kelas, beberapa kalangan khawatir materi agama di dalam ujian masuk universitas merupakan upaya agenda tersembunyi pemerintah untuk mengislamkan Turki yang sekuler.

Sebanyak 99% penduduk Turki beragama Islam dan selebihnya memeluk Kristen dan Yahudi.

Mereka juga mengecam perubahan peraturan baru-baru ini yang mengizinkan lulusan sekolah agama masuk ke universitas pilihan mereka, padahal sebelumnya mereka hanya diperbolehkan melanjutkan ke perguruan tinggi agama.

Cina: Negara yang Menjadikan Penduduknya Sebagai Aset Berharga

Cina adalah negara besar dengan jumlah penduduk terbesar di dunia (1,3 Milyar). Karena besarnya jumlah penduduk ini, produk-produk Cina sudah lebih dari cukup untuk menyerap pasar domestik. Saat ini pemerintah Cina berusaha memaksimalkan produk-produknya sendiri untuk dikonsumsi oleh rakyatnya sendiri. Akibatnya apa? Produk-produk luar sulit bersaing dengan produk-produk dalam negeri yang sebelumnya memang dikenal. Inilah negara yang memanfaatkan kelebihan penduduknya menjadi aset yang berharga. Bagaimana dengan Indonesia?

Pernikahan yang Membuat Sebuah Keluarga Menjadi Kaya

"Jika mereka (orang yang akan menikah) miskin, Allah akan membuat mereka kaya dengan karunia-Nya...." (QS. An-Nur: 32). 

Abu Bakar Ash-Shiddiq Ra. berkata, "Taatilah perintah Allah kepadamu untuk menikah, karena Dia pasti memenuhi janji-Nya untuk membuatmu kaya."




Ibnu Abbas Ra. berkata, "Allah memerintahkan manusia, baik yang merdeka maupun hamba sahaya, untuk menikah dan menjanjikan kekayaan kepada mereka jika mereka mematuhi perintah-Nya." 

Imam Al-Qurthubi berkata, "Janji ini hanya ditujukan kepada orang yang hendak menikah agar mendulang ridha Allah dan melindungi diri dari maksiat."

Rasulullah Saw. bersabda, "Orang yang menikah dengan dilandasi keyakinan dan pengharapan kepada Allah, pasti ditolong dan diberkahi-Nya." (HR. Thabrani) 

Dalam hadits lain disebutkan, ada 3 kelompok manusia yang pasti ditolong Allah, salah satunya adalah pemuda yang menikah untuk menjaga kehormatan diri. (HR. Ahmad, Tirmidzi, dan Nasa'i) 

Kekayaan disini bisa masuk dalam dua pengertian, kaya karena merasa cukup (qonaah) dan kaya karena mendapat harta. Atau bisa jadi yang dimaksud adalah kedua-duanya. 

Dari ayat, hadits dan keterangan para ulama di atas jelas bahwa bila seseorang ingin memperoleh kekayaan dari menikah, hendaklah dia meluruskan niatnya untuk melangsungkan pernikahan dalam rangka ketaatan kepada Allah. Dan hendaknya pula setelah menikah, mahligai rumah tangga dihiasi dengan sifat iman dan takwa. Maka, pernikahan seperti inilah yang diberkahi Allah dengan cucuran rahmat dan kasih sayang-Nya berupa kekayaan yang mencukupi kebutuhan hidup keluarganya.

Ditangan Orang Beriman, Hanya dengan Waktu 2,5 Tahun Berkuasa Mampu Mengembalikan Kejayaan

Saya pernah membaca sejarah, di zaman Khalifah Umar bin Abdul Aziz, rakyat hidup makmur dan sejahtera. Hingga ke negeri Afrika pun jarang ada orang yang mau menerima zakat. Maunya memberi zakat. Akibatnya, zakat pun menggunung. Seorang pemuda miskin yang ingin menikah, dibiayai dan diberi modal untuk mencari nafkah. Saking tingginya standar hidup, orang yang punya rumah tinggal dan seekor kuda bisa dikategorikan miskin dan berhak mendapatkan dana bantuan. 

Hanya dalam waktu 2,5 tahun Khalifah Umar berkuasa tapi mampu mengubah kebobrokan menjadi kemakmuran dan kejayaan. Hal ini adalah keberkahan dari kepemimpinannya yang takwa, adil, dan tegas. Walaupun rasanya mustahil bisa seperti itu. Saya berpendapat, hal itu terjadi karena mulai meningkatnya aktivitas dan kreativitas kaum beriman setelah sebelumnya ditindas oleh rezim lama.

Ulama dan para cendikiawan muslim yang saleh banyak yang lebih memilih diam saat terjadinya penindasan karena mereka tak kuasa untuk mengubah keadaan itu. Hingga datang seorang pemimpin yang adil dan saleh, lantas mereka berduyun-duyun keluar untuk mendukungnya. Banyak orang yang mungkin tak menyangka betapa banyak pendukung pemimpin itu. Sehingga akhirnya kejayaan pun begitu cepat diraih.

Senin, 12 Agustus 2013

Kisah yang Hampir Mustahil Terjadi: Penaklukan Konstantinopel


Rasulullah Saw. bersabda,“Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.” (HR. Ahmad, hadits ini shahih).

Ratusan tahun lamanya kaum muslimin berusaha menjebol benteng konstantinopel tetapi mereka selalu gatot. Sebagian orang putus asa. Menyerah. Berarti nubuwat itu salah. Tapi tidak bagi Muhammad Al-Fatih. Di usianya yang masih belia, 23 tahun, bersama 250.000 pasukan, ia bertekad menaklukan konstantinopel. Bukan dengan jalan seperti yang dilakukan oleh para pendahulunya. Tapi dengan jalan kemustahilan. 

Perlu diketahui, kota dengan benteng lebih dari 10 meter tersebut memang sulit ditembus, selain di sisi luar benteng pun dilindungi oleh parit 7 meter. Dari sebelah barat pasukan artileri harus membobol benteng dua lapis, dari arah selatan Laut Marmara pasukan laut Turki harus berhadapan dengan pelaut Genoa pimpinan Giustiniani dan dari arah timur armada laut harus masuk ke selat sempit Golden Horn yang sudah dilindungi dengan rantai besar hingga kapal perang ukuran kecil pun tak bisa lewat.

Yang ada dipikiran Al-Fatih adalah melawati jalur darat. Pasukan kaget. Mustahil. Nah, karena mustahil itulah musuh juga menganggap mustahil. Jadi, musuh tidak akan menyangka pasukan Islam mulai menuju mereka. 

Salah satu pertahanan yang agak lemah adalah melalui Teluk Golden Horn yang sudah dirantai. Ide tersebut akhirnya dilakukan, yaitu dengan memindahkan kapal-kapal melalui darat untuk menghindari rantai penghalang, hanya dalam semalam dan 70-an kapal bisa memasuki wilayah Teluk Golden Horn. Ini adalah ide ”tergila” pada masa itu namun Taktik ini diakui sebagai antara taktik peperangan (warfare strategy) yang terbaik di dunia oleh para sejarawan Barat sendiri.

Agar kapal itu bisa berjalan di darat, hutan ditebang untuk membuat jalan kapal. Dibawah kapal diletakkan kayu gelondongan. Fungsinya seperti roda. Kayu gelondongan itu diputar secara bergantian dari belakang ke depan dan kapalnya ditarik dengan rantai. Medannya sulit. Bukan medan datar. Tapi naik ke bukit lalu turun dari bukit. Kerja keras dan tekad membaja. Itulah yang menjadi catatan sejarah pasukan ini. 

Setelah sampai dipinggir laut, pasukan Islam dengan mudah menuju benteng tanpa terhalangi lagi oleh rantai baja. Pasukan kafir kaget bukan kepalang. Sultan Muhammad Al-Fatih pun melancarkan serangan besar-besaran ke benteng Bizantium di sana. Takbir "Allahu Akbar, Allahu Akbar!" terus membahana di angkasa Konstantinopel seakan-akan meruntuhkan langit kota itu. Diiringi hujan dengan tiga lapis pasukan, irregular di lapis pertama, Anatolian army di lapis kedua dan terakhir pasukan elit Yanisari. 

Tentara Utsmaniyyah akhirnya berhasil menembus kota Konstantinopel melalui Pintu Edirne dan mereka mengibarkan bendera Daulah Utsmaniyyah di puncak kota. Kesungguhan dan semangat juang yang tinggi di kalangan tentara Al-Fatih, akhirnya berjaya mengantarkan cita-cita mereka.

Belajar Membaca Al-Quran

Saya merasa mulai bisa mmbaca Al-Quran ketika saya duduk dibangku SMA. Saat itu saya dididik oleh para ustadz dari Pondok Pesantren Hidayatullah. Saya merasa terkesan sekali dengan cara mereka mengajar. Padahal saya sudah mulai belajar membaca Al-Quran sejak SD tapi belum bisa-bisa hingga saya belajar dari para ustadz tersebut. Ternyata kunci pengajaran mereka adalah kesabaran. Mereka tidak pernah sma sekali membentak ketika saya salah.

Bila saya salah, mereka meluruskannya atau mengatakan, "Memang ayat ini susah untuk dibaca". Pdhal ketika saya sudah lancar membacanya, ayat itu mudah untuk dibaca. Seolah ustadz tersebut mengatakan, "Ayo terus belajar, jangan takut salah!" Tidak hanya belajar membaca Al-Quran, tetapi mereka juga sering memberikan tausiyah yang mengena dihati hingga semakin memantapkan keimanan saya.

Pagi ini, ketika selesai membaca Al-Quran, saya teringat dengan guru-guru saya itu. Saya berdoa semoga pengajaran mereka kepada saya menjadi amal jariyah mereka diyaumil akhir. Kerena apa yang telah mereka lakukan kepada saya sangat bermanfaat tidak hanya untuk saya, bahkan untuk istri dan anak-anak saya. Semoga mereka juga diberi kesehatan dan kebahagiaan dunia dan akhirat. Aamiin ya Rabbal alamiin

Profil Syuhada

Saya membaca profil syuhada seperti Abdullah Azzam, para syuhada Hamas, hingga syuhada Mesir saat ini. Ternyata mereka adalah pribadi yang luar biasa. Mereka sangat rajin beribadah, berakhlak mulia kepada keluarga maupun kepada sesama muslim, dan juga sangat menjauhi maksiat. Jauh sekali dari kesan sosok yang putus asa seperti yang sering disampaikan media sekuler. Untuk menjadi syuhada bukan orang smbarangan. Mereka benar-benar orang pilihan Allah.

Mursi, Mesir, Ikhwanul Muslimin, dan Masa Depan Kebangkitan Islam

Wahai saudaraku, Islam memang tidak bergantung pada Mursi atau jutaan masa pendukung Mursi, tapi demi Allah, atas nama sesama muslim dan atas nama kemanusiaan yang masih bersemayam di dalam hati, sikap diam atau bahkan mendukung pembantaian ini adalah sikap musuh-musuh islam yang kini tengah berpesta pora karenanya.

Wahai saudaraku, memang benar Islam tidak bergantung pada Mursi dan jutaan pendukungnya, sejarah mencatat, Ikhwanul Muslimin pernah mengalami penindasan lebih buruk daripada saat ini. Di mana saat itu mereka tidak punya media, tidak punya pendukung kecuali dukungan kelompok mereka sendiri. Saat itu penjara MesÍr penuh dengan jamaah ikhwan. Mursyid mereka, Hasan Al-Banna, dibunuh dan hanya 4 orang yang mengiringi jenazahnya.

Wahai saudaraku, memang benar Islam tidak bergantung pada Mursi dan jutaan pendukungnya. Tapi lihatlah setelah Mursi dikudeta, pintu perbatasan Mesir-Gaza ditutup, terowongan dihancurkan. Dan lihatlah pula pengungsi Suriah di Mesir diperlakukan semena-mena. Kini Mursi di dakwa oleh rezim kudeta karena mendukung Hamas. Dan mungkin besok kita juga akan didakwa karena mendukung para mujahid.

Peran Mesir dalam Membebaskan Al-Quds

Saya ingin katakan kepada antum semua, betapa strategisnya peran Mesir dalam membuka pintu pembebasan alquds. Di masa Mubarak, rakyat Gaza Palestina benar-benar terjepit antara kezaliman Mubarak dan kezaliman Israel. Seperti sebuah penjara besar. Di masa Mursi, rakyat Gaza bisa bernafas lega; pintu perbatasan dibuka dan bantuan mengalir. Apa yang terjadi di Mesir bukan masalah Mesir sendiri tapi masalah Palestina dan dunia Islam.

Demonstran Rab’ah Memperjuangkan 5 Negara

Seorang pengamat politik, Ahmad Fahmi mengatakan bahwa meyakini As-Sisi sebagai orang yang sedang menguasai Mesir adalah sebuah kesalahan besar.

Mesir sekarang sudah berubah menjadi wilayah pengaruh negera-negara Timur Tengah. Ini adalah sebuah penjajahan dalam bentuk yang baru.

Beberapa negara Timur Tengah bersepakat mengatur urusan internal Mesir. Bukan salah mereka, tapi Mesir lah yang menjerumuskan dirinya dalam kenyataan ini.

Oleh karena itu, demonstrasi yang sekarang dilakukan bukan hanya revolusi melawan kudeta, tapi melawan para penjajah baru.

Ini tidak berlebihan, Mesir benar-benar sedang berjalan ke arah sana. Masalahnya bukan sekedar kembalinya Mursi dan pemerintahan sahnya, tetapi ada sebuah upaya menghukum negara-negara yang mengalami Arabic spring menjadi wilayah pengaruh negara-negara koalisi Amerika.

Para demonstran sekarang sebenarnya tidak hanya sedang memperjuangkan Mesir, tapi juga Tunis, Yaman, Libiya, dan Suria.




Komentar:
Sebuah analisa yang menarik sekaligus benar adanya. Mesir, setelah berhasil dimenangkan oleh kaum islamis, telah menjadi sentral gerakan perubahan peta perpolitikan, bagi saya tidak hanya di timur tengah, tetapi dunia islam pada umumnya. Demonstran Rab'ah, An-Nahdhah, dan diseluruh mesir merupakan ujung tombak penegakan daulah Islamiyah. Mari kawan kita berdoa untuk mereka, semoga mereka tetap istiqomah, sabar, dan tawakal dalam meraih kejayaan Islam. Karena doa adalah senjata orang yang beriman

Menyalurkan Energi Kemarahan Menjadi Sesuatu yang Positif


Tokoh-tokoh hebat selalu mencuri perhatian orang-orang pada umumnya disebabkan tindakan mereka yang tampaknya jarang dilakukan oleh orang-orang biasa. Ternyata orang yang dibalik sukses produksi dan penjualan mobil Mustang malah dipecat dari perusahaannya, yaitu Ford Motor Company. Alasannya karena tokoh tersebut bukan berasal dari keluarga Ford. Lalu, apa yang dilakukan tokoh tersebut setelah dipecat? 

Dia sangat marah dan merasa dipermalukan oleh Ford. Dia mempunyai dua pilihan: mengarahkan kemarahan itu kepada diri sendiri dengan akibat yang merusak, atau menyalurkan energi kemarahan itu untuk menghasilkan sesuatu yang positif. Istrinya yang bijak, menyarankannya untuk memilih yang kedua. Lalu, apa yang terjadi setelahnya?

Atas kesuksesannya yang lalu di Ford, Ford menawarinya mendapat uang pensiun 1 juta dolar setiap tahun. Sungguh menggiurkan bila dipandang uang sebegitu banyak didapat dengan cara mudah dan ongkang-ongkang kaki saja. Tapi Ford memberikan syarat: Tidak boleh bekerja pada orang lain selama uang itu diberikan kepadanya. Tokoh ini menolak dengan sangat keras. Lebih baik hengkang daripada hidup dijajah seperti ini. Sama saja dengan membunuhnya pelan-pelan. Ya, bagi orang yang kreatif, kematian akal jauh lebih berbahaya daripada kematian jasad. Karena setiap orang pasti mati, tapi tidak setiap orang hidup menggunakan akalnya secara maksimal.

Lantas apa yang akan dilakukannya? Bukannya perusahaan yang sedang maju yang dia pilih sebagai tempat kerjanya yang baru. Justru perusahaan yang sedang menuju kebangkrutan yang dia pilih, yaitu Chrysler. Sampai-sampai dia mengatakan, "Hanya Tuhan yang bisa menyelamatkannya." Mengapa dia memilih perusahaan tersebut? Alasannya, dia ingin menyelamatkan 250 ribu pegawai Chrysler. Dia bersedia digaji 1 dolar saja setahun, sebelum perusahaan pulih kembali. Sebuah keputusan yang terpuji dan manusiawi.

Apapun rencananya, tokoh tersebut terbukti berhasil memulihkan Chrysler dan mengembalikannya ke posisi yang kian kompetitif dari dua raksasa otomotif lain, General Motors dan Ford sendiri. Enam tahun setelah dipecat dari Ford, Lee Iacocca, nama tokoh tersebut, berhasil menutup hutang perusahaan sebesar 1,5 milyar dolar dan meraih keuntungan bersih 2,4 milyar dolar. Disamping itu, dia berhasil menyelamatkan 250 ribu pegawai, bahkan menambah pegawai baru.

Minggu, 11 Agustus 2013

Ikhwanul Muslimin Sebagai Gerakan Damai

Ternyata prediksi saya kali ini salah tentang keadaan pasca kudeta. Benar2 meleset. Bayangan saya waktu itu, pendukung Morsi akan ngamuk dan Mesir seketika jadi medan perang. Ternyata sampai hari ini tetap aman2 saja. Kok bisa ya? Padahal massa yg turun ke jalan jutaan. Tapi tak ada bakar-bakaran, penjarahan massal dst. Padahal, biasanya dinegara manapun, kalo massa dijalanan jumlahnya lebih dari seribu orang, ini sudah menimbulkan kekalutan. Benar2 salah telak analisa saya kali ini. (Hamid Barkani, Mahasiswa Universitas Al-Azhar)

Komentar:

Saya membaca status dari sahabat saya. Itu adalah status yang sangat baik. Selama ini tuduhan buruk mengarah kepada IM: IM suka dengan kekerasan, IM suka memaksakan kehendak. Tuduhan itu sering sekali saya dengar dari kalangan militer, aktivis Islam Liberal, orientalis, dan sebagian kecil orang-orang al azhar yang pro mubarak. 

Sejak awal berdiri IM adalah gerakan damai. Sebagaimana terlihat dari sepak terjang pendirinya, Imam Hasan Al-Banna. Beliau berdakwah dari kedai kopi atau tempat2 hiburan yang satu ke tempat yang lain. Bahkan seorang sahabatnya sering melihat Imam Hasan Al-Banna menangis di tahajudnya dan berkata keinginannya untuk berdakwah kepada mereka baik tua, muda, hingga bayi sekalipun. 

Perlawanan IM justru sangat jelas terlihat ketika bertempur melawan Israel. Dan kemenangan mereka saat pertempuran itu membuat kaget Israel dan sekutu-sekutunya. Kemudian Israel berkolaborasi dengan orang dalam mesir sendiri untuk menangkap aktivis IM. Sepulang dari Palestina, bukannya disambut bak pahlawan, IM justru dijebloskan ke dalam penjara, sebagiannya dibunuh, sebagiannya lagi disiksa hingga mati. Keadaan seperti ini melahirkan sosok Sayyid Quthb yang pemikirannya memberikan kekuatan aqidah kepada semua aktivis IM. Hanya saja sebagian kecil menjelma menjadi kekuatan bersenjata dan menganggap saudara mereka yang menindas mereka sebagai kaum kafir. 

Hingga kini, meskipun dari dulu tokoh-tokohnya sering keluar masuk penjara, tidak pernah ada aksi kekerasan. Ini saja sudah menjadi dalil yang kuat betapa mereka sangat menjauhi aksi-aksi kekerasan. "Perlawanan" mereka salurkan kepada dakwah yang gencar baik skala lokal maupun global. Karya2 mereka tersebar. Ikhwan tidak hanya dikenal rakyat Mesir, tetapi juga dicintai orang-orang di negara-negara sekelilingnya, di Indonesia, hingga Amerika sekalipun. 

Cara IM saat ini dalam menghadapi militer mungkin memerlukan waktu yang tidak sebentar, memerlukan daya tahan membaja yang luar biasa dari para kader-kadernya. Tapi memunculkan simpatik yang cukup luas. IM semakin dicintai. Mereka orang-orang terzalimi. Allah akan mengangkat mereka sebagaimana Nabi Yusuf yang terzalimi diangkat menjadi Raja Mesir. Insya Allah

Kudeta Terhadap Pahlawan Islam Andalusia

Kudeta pernah terjadi ketika kepemimpinan Musa bin Nushair dan Thariq bin Ziyad. Keduanya dicopot dari jabatannya sebagai dua pemimpin Andalusia. Pihak pencopot adalah Khalifah Bani Umayah bernama Abdul Malik. Alasan pencopotannya dibuat-buat agar memberi kesempatan kepada kerabat Bani Umayah untuk naik kepentas kekuasaan Andalusia. Kudeta ini berjalan dengan baik. Kedua pemimpin besar dan pahlawan Islam Andalusia ini dihinakan dan dipenjara hingga wafat.

Meskipun dikudeta dengan cara dihinakan dan dipenjara, Musa bin Nushair dan Thariq bin Ziyad kita kenal sebagai pahlawan Islam penakluk Andalusia, bukan orang yang mengkudetanya. Sejarah mencatat kuat-kuat tentang hal ini, sedangkan manipulasi keburukan keduanya tidak begitu penting dikemukakan kecuali akan menambah buruk nama si pelaku kudeta. 

Sekte-Sekte Syiah Menyesatkan (1)

Membaca sekte-sekte syiah ternyata banyak sekali ragamnya dan kebanyakan dari mereka menunjukkan kekufuran. Syiah ibahiyah mengatakan, sesungguhnya hal-hal yang diharamkan dalam Al-Quran hanyalah sebutan bagi orang yang wajib dibenci seperti Abu Bakar, Umar dan Thalhah. Oleh krena itu, sekte ini menghalalkan homoseks, khamr, bangkai, zina, dan seluruh yg diharamkan. Mereka juga meniadakan kewajiban ibadah.

Syiah itsna asyariyyah atau syiah imamiyah. Syiah ini mempercayai adanya 12 imam. Kenabian, menurut mereka, merupakn tugas yang bersifat lahiriah yang diemban oleh nabi. Tugas yang dimaksud adalah tugas menyampaikan wahyu. Sedangkan imamah memiliki derajat yang tinggi dari kenabian karena merupakan tugas yang bersifat batiniah, yaitu tugas menjelaskan makna agama. Mereka membolehkan mut'ah, nikah tanpa wali, menolak hadits kecuali dari ahlul bait yang mereka percayai.

Syiah itsna asyariyah merupakan mazhab resmi kebanyakan syiah saat ini. Mulai dari Iran, Irak, Libanon, Arab Saudi, Pakistan hingga Indonesia. Jadi bila ada orang Indonesia menganut syiah, kemungkinan besar sebagai penganut syiah itsna asyariyah.

Syiah itsnainiyah: syiah yang meyakini Nabi Muhammad dan Imam Ali sebagai Tuhan dengan alasan ruh Allah telah menitis ke dalam diri keduanya. Sekte ini terbagi 2: Yang pertama lebih mengutamakan Nabi Muhammad daripada Ali. Dan kedua lebih mengutamakan Ali karena Ali sudah mengenal Tuhan sejak umur 9 tahun, sedangkan Nabi Muhammad baru mengenal Tuhan umur 40 tahun.

Syiah akhbariyah: syiah ini tidak mempedulikan sanad hadits. Menurut mereka apa yang terdapat dalam kitab hadits syiah seperti Al Kafi, Al Faqih, Al Istibshor, dan Tahdzib Al Ahkam adalah shahih. Padahal sanad hadits merupakan bagian penting dari dien. Karena tanpa mengetahui si perawi hadits, apakah shahih, hasan, dhaif, muttashil, marfu, maudhu, gharib, dsb, maka mustahil bisa menentukan suatu hukum. Tapi bagi sekte ini bisa.

Syiah azaliyah: syiah ini mnganggap Ali bin Abi Thalib dan Umar bin Khaththab merupakan dua zat yang bersifat qadim dan azali. Hanya saja Ali adalah zat yang benar-benar baik, sedangkan Umar adalah zat yang benar-benar buruk. Umar akan selalu menyakiti Ali, dan perseteruan antara keduanya akan berlangsung untuk selama-lamanya.  

Konspirasi Syiah dan Zionis dalam Menghancurkan Islam

Akhir-akhir ini banyak kaum syiah menuduh ahlussunnah mendompleng barat dalam menghancurkan rezim-rezim di timur tengah khususnya Libya. Padahal kita saksikan sendiri sebelumnya, syiah Irak juga turut mendompleng Barat untuk menghancurkan rezim Saddam Husein dan kini mereka memimpin Irak. Barat yang dimaksud adalah mbahnya barat atau mbahnya zionis alias Amerika Serikat. Sedangkan yang menyerang Khadafi lebih banyak dari Perancis.

Bahkan saat ini yang terjadi di irak adalah pembantaian terhadap ahlussunnah Irak. Karena ahlussunnah adalah penghalang terbesar bagi berdirinya kekuasaan syiah imamiyah Irak. Sementara di Libya, tidak kita dengar tentang syiah. Kalaupun ada jumlah mereka sangat sedikit.

Lebaran Antara Belanja dan Ibadah

Saya kadang berpikir, kenapa lebaran sering diidentikkan dengan baju baru, celana baru, sepatu atau sandal baru. Bagi orang yang kekurangan, hal itu wajar saja mereka belanja setahun sekali. Tapi bagi orang yang sudah cukup, apalagi sering belanja, bukan saatnya lagi akhir bulan Ramadhan disibukkan dengan belanja. Justru seharusnya di akhir bulan Ramadhan, amaliah ibadah harus lebih ditingkatkan, karena siapa tahu ini adalah Ramadhan terakhir kita.

Lebaranku

Segala puji bagiMu ya Allah yang telah memberikan kami kesempatan untuk menambah bekal kami untuk menghadapi hari penghisaban. Bahkan di antara kami Engkau anugerahi kebaikan lailatul qadr.

Segala puji bagiMu Ya Allah Engkau masih memberikan kesempatan kepada kami untuk berlebaran bersama keluarga kami. Masih tertawa dan bahagia mencicipi hidangan, ketupat dengan opornya, tidak lupa kue nastar buatan ibu sudah berada di atas meja siap disantap oleh kami maupun tetamu. Ya Allah, jadikanlah kebahagiaan kami juga dirasakan oleh saudara-saudara kami di Mesir, Palestina, Suriah, Irak, & dimanapun mereka berada.

Segala puji bagiMu ya Allah, dengan perjalanan puasa ini, dengan tempaan tarbiyah selama 30 hari ini membuat hati kami mudah terbuka menerima dan memberi maaf. Inilah saat yang tepat untuk bersilaturahim, saling memaafkan dan mengasihi ketika dibulan lainnya dada terasa sempit karena banyaknya maksiat atau sedikitnya amal saleh.