Rabu, 27 Juni 2012

Poros Kehidupan Seorang Mukmin: Iman Kepada yang Gaib


Al-Ghaibu: Para ulama Salaf berbeda redaksi dalam menafsirkannya. Abul ‘Aliyah mengatakan: Orang-orang yang beriman kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya, surga-Nya, pertemuan dengan-Nya dan kehidupan setelah mati. Itu semua adalah hal-hal yang ghaib. 

As-Sadyi meriwayatkan dari Ibnu Abbas dan Ibnu Mas’ud bahwa: Hal yang ghaib adalah hal-hal yang tersembunyi dari hamba seperti surga, neraka dan sebagainya yang disebutkan di dalam Al-Qur’an. 

‘Atha mengatakan: Barangsiapa yang telah beriman kepada Allah, itu artinya dia telah beriman kepada hal yang ghaib. Semua pendapat tersebut maknanya berdekatan, maksudnya adalah sama.

Ibnu Katsir meriwayatkan dari Abdurrahman bin Yazid bahwa dia berkata: Kami duduk bersama dengan Abdullah bin Mas’ud, saat itu kami memperbincangkan para sahabat Nabi Saw. Abdullah bin Mas’ud berkata, “Sesungguhnya Muhammad Saw. memiliki pandangan mata yang tajam. Demi Dzat yang tidak ada Tuhan selain Dia, tidak ada keimanan yang lebih utama dari pada beriman kepada hal yang ghaib.” Kemudian Abdullah bin Mas’ud membaca surat Al-Baqarah ayat 3 – 5.” (H.R. Ibnu Abi Hatim, Ibnu Murdawiyah dan Hakim. Hakim mengatakan bahwa hadits tersebut shahih berdasarkan kriteria shahih yang ditetapkan oleh Syaikhani)

Berkenaan dengan makna hadits tersebut, Imam Ahmad meriwayat­kan dari Ibnu Muhairizi, dia berkata: Aku berkata kepada Abu Jam’ah, “Bacakanlah satu hadits yang engkau terima dari Rasulullah Saw.” Abu Jam’ah berkata, “Baiklah aku akan membacakan satu hadits yang baik: Kami sedang makan bersama Rasulullah Saw., di sana juga ada Abu Ubaiddah bin Jarah, dia berkata, “Wahai Rasulullah, apakah ada seseorang yang lebih baik dari kami? Padahal kami menegakkan Islam dan berjihad bersama engkau?” Rasulullah Saw. menjawab, “Ya, mereka adalah orang-orang yang hidup setelah kalian, mereka iman kepadaku padahal mereka tidak pernah melihatku.” (H.R. Ahmad dari Abu Jam’ah Al-Anshari)

Dalam riwayat yang lain dari Shalih bin Jabir, dia berkata: Abu Jam’ah Al-Anshari menemui kami. Dia adalah orang yang menemani Rasulullah Saw. di Baitul Muqaddas dan ikut shalat bersama beliau di sana. Pada saat itu di antara kami juga ada Raja’ bin Haiwah r.a.. Ketika Abu Jam’ah keluar, kami ikut keluar berjalan bersamanya. Pada saat akan berpisah dia berkata, “Sesungguhnya kalian mempunyai ganjaran dan hak. Aku akan menceritakan hadits yang aku terima dari Rasulullah Saw.” Kami berkata, “Baiklah, semoga Allah merahmatimu.” Dia berkata, “Kami bersama Rasulullah Saw. saat itu ada Mu’adz bin Jabal, kami bertanya kepada beliau: “Apakah masih ada kaum yang ganjarannya lebih besar dari kami yang beriman kepadamu dan mengikuti jalanmu?” Rasulullah Saw. bersabda, “Apa yang menghalangi kalian dari itu, padahal Rasulullah ada di hadapan kalian dengan membawa wahyu dari langit? Akan tetapi kaum setelah kalian diberikan kitab dari dua lembaran, beriman kepadanya dan mengamalkannya. Mereka mendapat pahala yang lebih besar dari kalian. Mereka mendapat pahala yang lebih besar dari kalian.” (H.R. Abu Bakar bin Murdawiyah dalam tafsirnya dari Shalih bin Jubai dari Abu Jam’ah).

Sahabatku, menurut penjelasan di atas, ternyata iman yang paling tinggi adalah iman kepada yang gaib. Dengan iman itulah orang-orang beriman berhati-hati dalam meniti langkah di dunia ini. Mereka menyadari dengan penuh keyakinan tentang kebenaran ajaran Islam meskipun mereka tidak pernah bertemu dengan Rasulullah dan para sahabatnya. Mereka juga meyakini akan adanya alam akhirat, surga, neraka, alam kubur, dan mereka meyakini jika Allah melihat mereka meskipun mereka tidak dapat melihat Allah dengan mata kepala mereka. 

Kebalikannya dengan orang yang tidak beriman kepada yang gaib, mereka menghina Islam, berbuat dan berkata semaunya, tidak punya adab dalam bertingkah laku. Mereka berbuat maksiat karena merasa tidak ada yang melihat mereka. Mereka melakukan korupsi, manipulasi, konspirasi jahat, dan perbuatan tercela lainnya. Yang paling buruk dari mereka adalah orang yang tidak mempercayai adanya Allah, maka runtuhlah kebaikannya, hancurlah akhlaknya. Menurut mereka sistem yang sedang mereka bangun benar, tapi kenyataannya dalam sejarah tertulis bahwa kehancuran dan kerusakan disebabkan oleh mereka yang tidak mengakui adanya Tuhan dan bertindak bukan sesuai dengan perintah Tuhan. Mereka berbuat hanya memperturutkan hawa nafsunya.

Sungguh mengerikan akibatnya bila keimanan kepada yang gaib tercerabut dari hati dan pemikiran kita. Karena dapat mengakibatkan kerusakan di alam semesta. Perzinaan merebak dimana-mana, korupsi merajalela, riba menguasai sistem ekonomi yang ada, kekerasan atas nama anarkisme hawa nafsu seperti ashobiyah ada dimana-mana. Maka, sudah saatnya bagi kita untuk kembali kepada poros kehidupan kita. Yaitu beriman kepada yang gaib. Dialah penggerak dan pendorong yang paling kuat untuk beramal, menjauhi maksiat, dan bertobat.  

Minggu, 24 Juni 2012

7 Pesepakbola Dunia Menentang Penjajahan Israel



Di bawah ini tujuh pemain sepakbola top dunia yang mendukung kemerdekaan Palestina dan menentang penjajahan Israel:

1. Eric Cantona
Siapa yang tidak kenal pemain sepakbola yang satu ini? Dia adalah legenda hidup sepakbola Perancis dan pemain terbaik Liga Primer Inggris di zamannya. Sebagai mantan pesepakbola, Eric Cantona sangat marah ketika ada pemain sepakbola Palestina ditahan oleh Israel tanpa tuduhan yang jelas. "Mereka menjebloskan pemain sepakbola Palestina ke penjara-penjara. Ini bentuk impunitas dan harus diakhiri. Mereka harus memberlakukan kesetaraan terhadap keadilan," ungkap Cantona yang bergabung dalam sebuah organisasi internasional saat mengirim surat 'prihatin' kepada Presiden UEFA, Michel Platini, seperti dikutip AFP, Senin (18/6/2012). 

"Sudah waktunya untuk mengakhiri pengecualian hukum terhadap Israel, dan memaksakan diberlakukannya standar baku kesamaan hak, keadilan dan rasa hormat terhadap hukum internasional, yang (selama ini) kita mintakan dari negara-negara lain," ungkap pernyataan di surat itu.

"Saya terkejut dengan tindak rasisme yang marak di Piala Eropa 2012 Polandia-Ukraina. Para petinggi UEFA dan politisi Eropa begitu lantang mengeluarkan kecaman atas tindak rasisme. Tapi mereka lantas diam ketika Israel terpilih menjadi tuan rumah," kecamnya lagi.

2. Frederic Kanoute
Dia adalah salah satu pemain hebat dari klub Sevilla. Di samping itu, dia dikenal sebagai muslim yang taat dan bangga dengan keislamannya. Kanoute juga dikenal dermawan yang banyak menyumbangkan uangnya untuk kegiatan dakwah di Spanyol. Pada tahun 2007 misalnya, pemain terbaik Afrika 2007 ini pernah memberikan gajinya selama setahun, sebesar 700.000 dolar AS atau sekitar Rp 7 miliar untuk menyelamatkan masjid terakhir yang ada di Sevilla. Masjid tersebut sedianya akan dijual karena populasi Muslim di kota tersebut mulai punah. Pemerintah setempat pun akhirnya memberi nama tempat ibadah tersebut sesuai dengan sang pembeli.

"Jika tidak ada Kanoute, kami tidak akan beribadah pada hari Jumat lagi, di mana itu adalah hari yang suci bagi umat muslim," tukas wakil dari komunitas Islam Spanyol, sesaat setelah Kanoute membeli Masjid tersebut, seperti dilansir AFP.

Aksi dukungannya untuk Palestina adalah saat pertandingan sepakbola melawan Devortivo La Coruna di ajang Copa Del Rey (8/1/2009). Usai menjaringkan bola ke gawang lawan, striker asal Mali itu membuka bajunya untuk memperlihatkan kaos dalamnya yang bertuliskan "Palestine". Ini tentu saja dimaksudkan sebagai dukungan pada Palestina yang tengah digempur oleh pasukan Israel di Gaza. Gara-gara selebrasinya ini, wasit langsung mengganjar kartu kuning untuknya. Federasi Sepak Bola Spanyol (REF) juga memberlakukan denda kepada Kanoute sebanyak 3000 euro atau sekitar Rp. 45 juta.

Tanggapan Kanoute atas denda tersebut? ”Itu merupakan sesuatu yang saya rasa harus saya lakukan. Setiap orang seharusnya merasa bertanggung jawab saat menyaksikan ada suatu situasi yang sangat tidak adil itu. Saya merasa 100 persen bertanggung jawab atas apa yang saya lakukan dan saya tidak takut atas sanksi itu,” ujarnya kepada televisi swasta Telecinco.

3. Christiano Ronaldo
Christiano Ronaldo, bintang asal Portugal yang saat ini bermain untuk Real Madrid, memberikan sepatu emasnya kepada lembaga amal klubnya dalam rangka membantu anak-anak Palestina. Sepatu emas milik Ronaldo itu dilelang seharga 1,4 juta euro.

Sebelumnya ketika masih bermain untuk Manchester United, Inggris, dalam sebuah acara mengenakan kafiyeh Palestina dan ia mendapat kecaman hebat dari lobi-lobi Zionis.

Akan tetapi media massa Inggris menyebut aksi Ronaldo itu menunjukkan kepedulian dan solidaritasnya terhadap krisis Palestina dan warga Jalur Gaza. 

4. Diego Maradona
Legenda sepak bola asal Argentina, Diego Maradona, mengatakan bahwa dirinya adalah "penggemar terbesar dan pendukung rakyat Palestina", demikian katanya dalam salah satu komentar langka dari dirinya tentang Timur Tengah. 

"The biggest fan and supporter of the Palestinian people," sebagaimana dikutip dari Al Arabiya.

"Ini pendirian saya dan saya tidak akan pernah menyerah. Saya tidak peduli kalau ada yang marah (dengan prinsip saya_red), " kata Maradona kepada kantor berita DPA di Dubai, Senin lalu, (05/03/2012).

Ia menambahkan bahwa ia sangat respek terhadap rakyat Palestina, sembari mengatakan bahwa ia juga "bersimpati dengan mereka dan berpikir bahwa mereka membutuhkan dukungan setiap orang."

Pada bulan Agustus tahun lalu, bintang sepak bola Argentina ini menerima syal hitam-putih Palestina dari penggemarnya. Dia memeluk fansnya itu dan mengucapkan terima kasih, sebelum memberikan tanda kemenangan dan berkata ke arah kamera "Viva Palestina."

Maradona mengatakan bahwa ia mendukung rakyat Palestina dengan cara yang sama saat ia mendukung cucunya yang berusia dua tahun "Benjamin" yang masih membutuhkan dukungan terus-menerus.

"Saya telah berjanji kepada anggota tim nasional Palestina akan mengunjungi Palestina. Saya mendukung masalah rakyat Palestina karena saya dibesarkan sepenuhnya dari perjuangan serta menyadari perjuangan dan konfrontasi ketidakadilan. Palestina adalah negara yang sedang berjuang, " pungkasnya.

Buntut dari dukungannya ini, media Israel ramai-ramai menghujat sang legenda ini.

5. Madjid Bougherra
Kandidat pemain terbaik Afrika 2010 ini adalah bek timnas Aljazair dan mantan pemain Glasgow Rangers. Bougherra berkata, “Saya akan memboikot pertandingan melawan tim Israel tanpa sedikit pun keraguan.” Bougherra pun menyeru kepada seluruh pemain Muslim lain agar berani menyuarakan kebenaran sehingga rakyat Palestina terbebas dari cengkeraman Israel. 

“Sebagai Muslim yang mendukung perjuangan Palestina, saya tidak akan pernah menghadapi tim dari Israel,” cetus dia.

Sebelumnya, pada Januari 2009 lalu, ketika masih memperkuat Glasgow Rangers, dalam sebuah pertandingan Bougherra memaksa mengenakan gelang hitam sebagai bentuk protes terhadap aksi militer Israel di Gaza.

6. Pep Guardiola
Mantan pemain Barcelona dan AS Roma serta mantan pelatih Barcelona. Pep mendukung aksi solidaritas Frederic Kanoute kepada Palestina dan menentang denda yang diberikan kepada Kanoute. 

Sebelumnya, Kanoute memang telah diberi sanksi 3.000 euro  setelah aksi selebrasinyasaat mencetak gol ke gawang Deportivo La Coruna di Piala Raja.

Usai mencetak gol penentu kemenangan itu, Kanoute berselebrasi sambil menunjukkan kaos dalamnya yang bertuliskan dukungan pada Palestina. 

"Setiap perang pasti merusak dan terlalu banyak orang yang mati sia-sia," tutup Guardiola.


7. Muhammad Abu Trikah
Bintang Sepakbola Mesir ini pernah menunjukkan tulisan mengenai simpatinya terhadap Gaza di kaos setelah merayakan gol. 

Hikmah
Sungguh aneh bila ada orang yang mengaku muslim, berpendidikan, tapi masih saja memuja  muji dan mendukung Israel. Sementara semakin banyak orang yang membela Palestina dan menentang penjajahan Israel meskipun mereka non-muslim. Apakah mereka yang mendukung Israel layak disebut muslim? Bukankah setiap muslim yang satu dengan muslim yang lainnya ibarat satu tubuh, jika ada bagian tubuh yang sakit, bagian yang lain akan merasakannya?

Taruhlah mereka bukan muslim. Bukankah sudah mulai banyak orang-orang non-muslim  peduli kepada Palestina. Jadi, julukan apa yang layak bagi mereka? Mereka adalah orang yang tidak memiliki hati nurani!

Di depan mata mereka terlihat jelas kekejaman dan kezaliman Israel, tetapi hati mereka telah dibutakan dari kebenaran.    

Dukungan yang diberikan oleh para pemain bola dunia sangat berarti bagi rakyat Palestina. Setidaknya rakyat Palestina merasa diperhatikan dan masih ada yang peduli kepada mereka. Yang paling utama bagi kita selaku muslim adalah, dukungan yang diberikan pemain bola top dunia itu dapat menjadi cambuk agar kita lebih bersemangat lagi dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina dan meyakini bahwa kemenangan itu dekat waktunya.  

Sabtu, 23 Juni 2012

MSG: Berbahaya Atau Tidak?

Saya teringat dengan nasehat guru biologi saya sewaktu masih duduk di bangku SMP. Dia mengatakan kepada kami agar menjauhi MSG karena membuat orang cepat mati. Kata-kata 'cepat mati' membuat saya selalu ingat dengan nasehat itu. Antara percaya dan tidak percaya. Apakah dia sedang becanda? Delapan belas tahun sudah saya mengingatnya, menunjukkan betapa pentingnya nasehat itu bagi saya. Kalau tidak penting sudah pasti saya melupakannya sedari dulu.

Rasa penasaran saya semakin bertambah setelah istri saya sakit typus. Beberapa teman menasehati saya agar menjaga makanan dan minuman. Mereka juga menyarankan saya untuk menjauhi MSG. MSG lagi? Kata-kata itu semakin sering terdengar di telinga saya. Rasa penasaran pun semakin bertambah.

Apa itu MSG? Benarkah MSG itu berbahaya? Saya coba menelusuri di internet tentang dua pertanyaan ini.

Tentang MSG
MSG atau Monosodium glutamat adalah zat penambah rasa pada makanan yang dibuat dari hasil fermentasi zat tepung dan tetes dari gula beet atau gula tebu. Ketika MSG ditambahkan pada makanan, dia memberikan fungsi yang sama seperti Glutamate yaitu memberikan rasa sedap pada makanan. MSG sendiri terdiri dari air, sodium dan Glutamate.


Secara sederhana MSG dibagi menjadi dua jenis, yakni alami dan buatan. MSG yang alami sehat untuk dikonsumsi. Sedangkan yang buatan, dan justru banyak beredar, sangat berpotensi mendatangkan gangguan kesehatan.

MSG Tidak Berbahaya
Sebuah laporan dari Federation of American Societies for Experimental Biology (FASEB) yang disusun pada tahun 1995 atas nama United States Food and Drug Administration (FDA) menyimpulkan bahwa MSG aman bila "dikonsumsi pada tingkat yang sesuai."

Food Standards Australia New Zealand (FSANZ) mengutip "bukti yang sangat berlimpah dari sejumlah besar penelitian ilmiah" untuk menolak secara tersurat segala kaitan antara MSG dengan “reaksi negatif serius” atau "efek jangka panjang", dan menyatakan MSG "aman untuk masyarakat umum". Namun badan ini menguraikan bahwa pada kurang dari 1% penduduk, individu yang peka dapat mengalami efek samping “sementara” seperti "sakit kepala, mati rasa/perasaan geli, kemerahan, kekakuan otot, dan kelemahan umum" terhadap sejumlah besar MSG yang diasup dalam satu hidangan tunggal. Orang-orang yang menganggap dirinya sensitif terhadap MSG dianjurkan untuk memastikan hal ini melalui penilaian klinis yang benar.

Dalam bukunya yang berjudul On Food and Cooking versi tahun 2004, penggemar makanan dan pengarang Harold McGee menyatakan bahwa "[setelah banyak penelitian], toksikolog telah menyimpulkan bahwa MSG merupakan bahan yang tidak berbahaya bagi sebagian besar orang, dalam jumlah besar sekali pun."

Komite Ilmiah Uni Eropa juga menilai MSG sebagai zat makanan yang aman. Di Jepang, MSG adalah zat aditif makanan yang boleh digunakan tanpa pembatasan. Di Indonesia sendiri, MSG termasuk bahan makanan yang dianggap aman oleh BPOM.

“Micin atau penyedap rasa, atau MSG, aman dikonsumsi masyarakat. Asosiasi pangan dunia juga telah menguji kalau efek negatif yang selama ini digembar-gemborkan ke masyarakat tentang penggunaan micin tidak terbukti,” kata Kepala BPOM Pusat, Husniah Rubiana Thamrin, dalam rapat dengan Komisi IX DPR RI, Rabu (25/5/2009).

FDA menganggap label seperti “Tanpa MSG" atau “Tanpa Tambahan MSG” sebagai menyesatkan jika makanan mengandung bahan yang merupakan sumber glutamat bebas, seperti protein terhidrolisis. Pada tahun 1993, FDA mengusulkan penambahan frase “(mengandung glutamat)” pada nama umum atau biasa dari hidrolisat protein tertentu yang mengandung sejumlah besar glutamat.

Batasan aman yang pernah dikeluarkan oleh badan kesehatan dunia WHO (World Health Organization), asupan MSG per hari sebaiknya sekitar 0-120 mg/kg berat badan.

MSG Berbahaya
Namun, menurut Russell Blaylock, penulis buku Excitotoxins – The Taste That Kills, MSG adalah excitotoxin yaitu zat kimia yang merangsang dan dapat mematikan sel-sel otak. Blaylock menyatakan bahwa MSG dapat memperburuk gangguan saraf degeneratif seperti alzheimer, penyakit Parkinson, autisme serta ADD (attention deficit disorder).

MSG juga meningkatkan risiko dan kecepatan pertumbuhan sel-sel kanker. Ketika konsumsi glutamat ditingkatkan, kanker tumbuh dengan cepat, dan kemudian ketika glutamat diblokir, secara dramatis pertumbuhan kanker melambat. Para peneliti telah melakukan beberapa eksperimen di mana mereka menggunakan pemblokir glutamat  yang dikombinasi dengan pengobatan konvensional, seperti kemoterapi, dan hasilnya sangat baik. Pemblokiran glutamat secara signifikan meningkatkan efektivitas obat-obat anti kanker.

Berikut adalah beberapa efek samping dan gangguan spesifik yang berhubungan dengan MSG menurut Blaylock :
  • Kejang
  • Mual
  • Alergi
  • Ruam
  • Serangan asma
  • Sakit kepala
  • Mulut terasa kering
  • Hilang ingatan

Reaksi terhadap MSG dapat terjadi kapan saja, dari mulai segera setelah mengkonsumsi MSG sampai beberapa hari kemudian. Anak-anak lebih rentan terhadap efek negatifnya dibandingkan orang dewasa.

Hasil penelitan Olney di St. Louis. Tahun 1969 ia mengadakan penelitian pada tikus putih muda. Tikus-tikus ini diberikan MSG sebanyak 0,5 – 4 mg per gram berat tubuhnya. Hasilnya tikus-tikus malang ini menderita kerusakan jaringan otak. Namun penelitian selanjutnya menunjukkan pemberian MSG yang dicampur dalam makanan tidak menunjukkan gejala kerusakan otak.

Kesimpulan
Dari dua pandangan yang berbeda ini, saya menyimpulkannya sebagai berikut: Pertama, asupan MSG per hari sebaiknya sekitar 0-120 mg/kg berat badan. Artinya, kalau dikonsumsi lebih dari itu dapat membahayakan. Kedua, anak kecil, ibu yang sedang mengandung, orang yang terkena stroke, cidera otak karena terbentur, terluka, atau penyakit syaraf, jangan diberi MSG. Ini semakin menunjukkan ada unsur yang negatif pada MSG. Mengonsumsi MSG menyebabkan penumpukan asam glutamat pada jaringan sel otak yang bisa berakibat kelumpuhan. Artinya, bila sudah ada efek sampingnya untuk anak dan ibu yang mengandung, berarti juga ada efek samping bagi orang-orang selainnya walaupun efek sampingnya tidak sebesar yang dirasakan anak dan ibu hamil. Ketiga, walaupun dikatakan aman mengkonsumsi MSG,  United States Food and Drug Administration (FDA) mengatakan bahwa perusahaan yang menggunakan MSG dalam produk-produknya harus mencantumkan "MSG" pada produk-produk tersebut. Hal ini semakin menunjukkan ada yang negatif pada MSG. 

Kesimpulan saya ini hanya analisa saya. Bisa salah bisa benar. Bagi saya tidak mengapa mengkonsumsi MSG secara terbatas. Tapi lebih baik menghindarinya karena lebih alami dan menyehatkan. 

Kamis, 21 Juni 2012

Jilbab Bukan Topeng

Ada fenomena aneh akhir-akhir ini, wanita-wanita yang menjadi tersangka korupsi tiba-tiba mengenakan jilbab. Sebagian di antara mereka mengenakan cadar. Padahal di foto-foto sebelumnya mereka tidak berjilbab. Apakah mereka telah sadar sehingga mereka berjilbab? Hanya diri mereka dan Allah yang tahu tentang niat yang ada dalam hati mereka. Saya berdoa semoga mereka benar-benar insyaf dan mengenakan jilbab seterusnya.

Bagaimana bila jilbab yang mereka kenakan hanya main-main saja? Misalnya ketika mereka terbebas dari masalah, mereka kembali pada pakaian mereka yang dulu. Menurut saya, hukumnya ada dua: Pertama, hukum yang berkaitan dengan Allah. Dan kedua, hukum yang berkaitan dengan manusia. 

Hukum yang berkaitan dengan Allah ketika wanita-wanita itu menjadikan salah satu hukum Allah, yakni jilbab sekedar main-main belaka. Bagi mereka, jilbab yang mereka kenakan bukan merupakan perintah Tuhan yang harus mereka kenakan dengan sepenuh hati, tetapi sekedar menutup wajah mereka sebagai topeng, agar masyarakat simpati kepada mereka.

"Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentulah mereka akan manjawab, "Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja." Katakanlah: "Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?" (QS. At-Taubah: 65)

Hukum yang berkaitan dengan manusia, bila mereka hanya main-main saja dengan jilbabnya, dan kemudian masyarakat digiring opininya, bahwa wanita-wanita yang berjilbab itu koruptor, kemudian wanita-wanita yang memang benar-benar berjilbab terpojokkan, bahkan mungkin dihina dan dilecehkan, maka wanita-wanita itu harus bertanggung jawab terhadap kaum muslimah dengan meminta maaf. 

“Barangsiapa yang mempunyai kezhaliman kepada saudaranya mengenai hartanya atau kehormatannya, maka diminta dihalalkanlah kepadanya dari dosanya itu sebelum datang hari di mana nanti tidak ada dinar dan dirham (hari kiamat), di mana akan diambil dari pahala amal kebaikannya untuk membayarnya. Kalau sudah tak ada lagi amal kebaikannya, maka akan diambil dari dosa orang yang teraniaya itu, lalu dipikulkan kepada orang yang menganiaya itu” (HR. Bukhari).

Oleh karena itu, penting bagi wanita-wanita itu untuk mengazamkan diri mereka untuk terus berjilbab baik dikala susah maupun senang. Bila tidak, hukum Allah dan hukum manusia akan terjadi, dan akibatnya sangatlah berat bagi wanita-wanita itu. Hukum yang terkait dengan manusia lebih berat karena dia harus meminta maaf kepada kaum muslimah yang merasa terzalimi atas tindakannya itu. Bisa jadi muslimah yang terzalimi itu mendoakan wanita-wanita itu, dan doa orang-orang yang terzalimi sangat dikabulkan Allah. Dan, lebih-lebih kelak diakhirat, mereka akan dimintai pertanggungjawabannya atas apa yang mereka perbuat.  

Rabu, 20 Juni 2012

68% Jajanan Sekolah Mengandung Bahan Kimia Berbahaya

Saya sering melewati sebuah sekolah di dekat rumah saya. Letak sekolah itu berada di pinggir jalan raya. Di trotoar jalan terlihat banyak sekali pedagang. Mereka menjual berbagai jenis makanan. Saya sempat melihat yang mereka jual jajanan-jajanan yang tidak jelas menyehatkan atau tidak. Belum lagi gerobak, penggorengan, dan wadah adonannya yang terlihat kotor. Ditambah lagi asap kendaraan bermotor dan debu yang beterbangan yang kemungkinan besar menempel di jajanan itu. Saya jadi pusing melihatnya. 

Walaupun anak saya belum ada yang masuk sekolah dasar, tetapi sedari awal sudah saya katakan kepada istri saya untuk menjaga makanan yang akan dimakan oleh anak-anak. Lebih baik membuat makanan sendiri karena sudah tahu jenis bahannya; mana yang harus dihindari dan mana yang tidak membahayakan bagi kesehatan. Sedangkan untuk makanan dari luar, kita tidak tahu makanan itu menyehatkan atau tidak, bahan-bahannya terjamin atau tidak. Walaupun makanan itu sepintas tampak enak dan lezat. 

Menurut Rahmat Sentika, Ketua Tim Ahli Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), sekitar 68 persen jajanan anak di sekolah memiliki kandungan bahan kimia berbahaya seperti formalin, boraks, dan rhodamin. 

Dia mengatakan hal tersebut memang tidak akan terlihat dalam jangka waktu dekat. Tetapi dalam jangka waktu yang lama, zat kimia itu akan menyebabkan kerusakan pada ginjal serta gangguan dalam tumbuh kembang anak. (http://www.republika.co.id/berita/nasional/nusantara-nasional/12/05/23/m4h5ci-68-persen-jajanan-sekolah-mengandung-kimia-berbahaya)

Fakta ini sungguh mengejutkan bagi saya. Fakta ini seharusnya kita perhatikan dengan seksama.

Saya teringat dengan perkataan Syaikh Muhammad Al-Ghazali dalam salah satu bukunya, yang mengatakan, sangat mudah bagi musuh-musuh Islam meracuni generasi muda Islam dengan makanan dan minuman yang tidak menyehatkan. Saya contohkan misalnya, sering memberi anak-anak makanan dan minuman cepat saji. Mereka bisa saja meracuni air seperti yang terjadi di Gaza Palestina. Sehingga pada akhirnya generasi muda Islam menjadi lemah dan mudah terserang penyakit. 

Setelah mereka dewasa lalu menikah dan mempunyai keturunan, secara genetik orangtua akan mewarisi apa yang ada di dalam diri mereka kepada anak-anak mereka. Seperti misalnya, orangtua yang mempunyai penyakit alergi, maka kemungkinan besar anak-anaknya juga akan terkena alergi. Begitupun dengan orangtua yang terkena diabetes, kemungkinan besar anak-anaknya beresiko mengidap penyakit diabetes. Dan, penyakit-penyakit lainnya.

Pada akhirnya, musuh-musuh Islam menjadi lebih mudah menghancurkan umat Islam. Tampaknya hal ini sudah menjadi rahasia umum. Oleh karena itu, umat Islam harus senantiasa waspada. Bahwa memberi makanan yang buruk kepada anak kita adalah salah satu perbuatan tercela. Kaidahnya, “Islam menghalalkan semua makanan yang halal, suci, baik, dan tidak mengandung mudhorot, demikian pula sebaliknya Islam mengharamkan semua makanan yang haram, najis atau ternajisi, khobits (jelek), dan yang mengandung mudhorot.” 

Bila kita tetap memberi makanan yang buruk kepada anak-anak kita, berarti kita telah melanggar sunnatullah-Nya yang mengatakan salah satu penyebab kebinasaan adalah memakan makanan yang buruk.

Selasa, 19 Juni 2012

Menulis Apa yang Pernah Ditulis

Saya temukan sebuah pernyataan berikut ini di sebuah forum diskusi: “Saya tidak akan menulis tema yang pernah ditulis oleh orang lain.”

Di dalam hati saya berkata, Apakah menulis dengan tema yang sama otomatis isinya juga sama? Kalau sama persis berarti dia sedang menjiplak bukan sedang menulis. Kalau tidak sama, berarti dia punya kelebihan dari tulisan yang pernah dibuat. Kalau tulisannya lebih buruk daripada tulisan yang sudah ada, itu hanya masalah proses. Bukan masalah konten. Sedangkan konten tulisan kita adalah orsinil dari kita berdasarkan ilmu dan pengalaman yang kita miliki.

Alangkah sempitnya ilmu bila kita berhenti berkarya lantaran sebelumnya sudah ada karya dengan tema yang sama. Sejarah telah membuktikan para ilmuwan, para ulama, dan kaum cerdik pandai berlomba-lomba menulis buku atau kitab walaupun dengan tema yang sama. Misalnya, sudah berapa banyak ulama kita menulis kitab tentang tafsir, Sirah Nabawiyah, doa dan dzikir, fikih, atau cabang-cabang ilmu lainnya. Sudah sangat banyak sekali, bahkan tidak terhitung jumlahnya. Sewaktu pasukan Mongol menghancurkan Baghdad, jutaan buku dibuang ke sungai Tigris hingga sungai tersebut berubah warna menjadi hitam pekat. Hal ini menunjukkan warisan ilmu pengetahuan yang sangat melimpah yang pernah ditulis oleh para ilmuwan dan ulama.

Allah Swt. berfirman, “Katakanlah: Sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)."  (QS. Al-Kahfi: 109)

Menurut Imam Ibnu Katsir, maksud dari ayat ini adalah, seandainya air laut itu dijadikan tinta untuk digunakan menulis kalimat-kalimat Allah, hukum-hukum-Nya, ayat-ayat yang menunjukkan kekuasaan-Nya, niscaya akan habis air laut itu sebelum penulisan semuanya itu selesai.

Hikmah Allah sangat banyak hingga tak terhitung jumlahnya. Setiap orang berhak mendapatkan hikmah tersebut. Sebaliknya, bagi orang yang mempersempit dan mempersedikit hikmah Allah, menunjukkan orang tersebut belum memahami dan meyakini keagungan dan kebesaran Allah Swt. 

Oleh karena itu, jika kita memiliki kemampuan menulis pada tema yang pernah ditulis oleh orang lain dan kita ingin menuliskannya, maka menulislah. Karena hal itu adalah anugerah dari Allah, sebagaimana yang disebutkan dalam firman-Nya, “Allah menganugerahkan al hikmah kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah).” (QS. Al-Baqarah: 269)   

Senin, 18 Juni 2012

Antara Mualaf dan Murtadin

Secara rasional, Islam itu dapat diterima. Tidak heran bila kita menemukan di dunia Barat, para mualaf adalah orang-orang yang berpendidikan, cerdas, kritis, dan memiliki rasa keingintahuan yang tinggi. Sebagian dari mereka benar-benar mengkaji dengan penuh ketekunan; melakukan studi komparasi agama-agama dan akhirnya menemukan Islam sebagai agama yang mereka cari selama ini. 

Kebalikannya, mereka yang murtad dari agama Allah, bukan didasari oleh pemahaman yang baik tentang agama yang mereka anut sebelumnya dan agama yang mereka anut setelahnya. Sehingga argumentasi kemurtadan mereka sangat mudah dibantah terutama oleh kalangan orang-orang berilmu. Sebagian dari mereka juga murtad karena iming-iming materi; sekedar mendapatkan mie instan dan roti atau mendapatkan uang bulanan. Banyak kasus pemurtadan ternyata terjadi di pedesaan atau daerah-daerah yang berpenduduk  miskin secara ekonomi. Di sisi lain, mereka juga miskin secara akidah sehingga mudah sekali untuk dibelokkan atau dicuci otaknya. 

Kasus pemurtadan yang paling mencolok adalah saat terjadi bencana alam. Saat itu banyak orang menjadi goyah keyakinannya. Apalagi setelah ditinggal orang yang dikasihinya. Ini merupakan pukulan yang menyakitkan baginya. Kemudian datanglah orang-orang yang berusaha mengisi kekosongan itu. Orang yang sedang galau itu sangat mudah dipengaruhi, apalagi dengan pendekatan persuasif. Lama kelamaan secara tidak sadar orang seperti ini akan tercuci otaknya. Sebelumnya membenci jadi mencintai, dan yang sebelumnya dicintai menjadi yang dibenci. 

Terlihat sangat jelas, para mualaf dan para murtadin berbeda 180 derajat bagaimana mereka masuk agama baru mereka. Semakin jelas kebenaran Islam dan kesalahan agama-agama selainnya. Kenyataan seperti ini mudah-mudahan semakin membuat kita berpegang teguh pada syariat Islam. Mari kita memohon kepada Allah agar kita, istri atau suami kita, dan anak cucu kita wafat dalam keadaan muslim.

Kemenangan Anda, Kemenangan Kami. Kebahagiaan Anda, Kebahagiaan Kami Juga


Berikut ini beberapa komentar yang saya dapatkan via FB maupun situs-situs yang menampilkan berita tentang kemenangan DR. Muhammad Mursi dalam pemilihan Presiden Mesir:

Alhamdulillah, terharu campur bahagia. Perjuangan panjang dan melelahkan insya Allah berbuah hasil. Bukti Allah Maha Besar dan Maha Melihat. 

Alhamdulillah... semoga rakyat mesir mendapatkan kesejahteraan dibawah pemimpin yg bercita-cita menjadi pelayan rakyatnya...

BETUL! Dan kabar 'kemenangan' Mursi sudah disaksikan seantero DUNIA.

ALLAHU AKBAR WALILLAHILHAMD

Semestinya sejak 1948 mesir ini ditangan orang berhati bersih, berotak bersih dari ikhwan. Semoga Allah melipatgandakan kemenangan ini.

Teringat ceramah Mas Amin tahun 1982 di Salman ITB. Mesir akan maju kalau dipimpin al-Ikhwan. Karena semua cendikiawan dan rakyatnya adalah al-Ikhwan al-Muslimuun. Mabruuuuk

Ya Allah, berkahilah mesir dengan pemimpin yang mencintai-Mu dan Engkaupun mencintai-nya. Dan tolonglah ia dalam melaksanakan amanah yang dibebankan pada pundak-nya... 

Marilah kita rakyat Indonesia berusaha dan berdoa agar Allah menjadikan negri kita dipimpin oleh orang-orangyang beriman juga, Amin

insya Allah kemenangan di Mesir, menjadi pemantik kemenangan di seluruh negeri Islam

Kebahagian ikhwah membuat aku menangis...walaupun tak banyak yg kami lakukan,,kami cm berdoa,,,

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kami perasaan bahagia setelah mendengar kabar saudara kami, pemimpin kami, orang yang kami cintai, DR. Muhammad Mursi terpilih menjadi Presiden Mesir. Sesungguhnya kemenangan rakyat Mesir adalah kemenangan kami juga. Kami merindukan Mesir menjadi pemimpin dunia Islam yang bebas dari kediktatoran, bebas dari kezaliman, dan bebas dari antek-antek Zionis Israel.

Kami sudah mengenal orang-orang seperti DR. Muhammad Mursi dan orang-orang yang berada di belakangnya. Mereka adalah orang-orang yang berjihad, berdakwah, dan istiqomah di jalan-Nya. Mereka tidak henti-hentinya berkorban untuk kebaikan walaupun musuh-musuh Islam tidak menyukainya. Sejak berdirinya, orang-orang seperti DR. Muhammad Mursi selalu mendapat teror. Dan kini berkat izin Allah, mereka mendapatkan apa yang mereka cita-citakan walaupun dengan perjuangan panjang yang melelahkan. Setidaknya, mereka telah berjalan di atas manhaj mereka dengan penuh kedisplinan.

Mereka telah membuktikan bahwa Allah tidak buta dan tidak tuli. Allah Maha Melihat, Maha Mendengar, lagi Maha Mengetahui. Allah akan membenamkan orang-orang seperti Qarun ke dasar bumi atau memperlakukan orang-orang zalim dengan sangat hina. Allah mengangkat hamba-Nya yang lemah dan pasti mengabulkan doa orang-orang yang teraniaya.

Sesungguhnya sumber tarbiyah di era modern berasal dari Mesir. Oleh karenanya, kemenangan tarbiyah di sana berarti kemenangan Tarbiyah secara keseluruhan. Kemenangan yang memunculkan asa dan harapan bahwa eksistensi umat masih bisa dirasakan. Bahkan, semakin nyaring terdengar. Saya berdoa, semoga Allah membimbing saudara-saudara saya di Mesir. Semoga DR. Mursi senantiasa mendapat perlindungan, petunjuk, pertolongan, kesehatan, kesabaran, dan kecerdasan dalam memimpin rakyat Mesir dan dunia Islam.    

Minggu, 17 Juni 2012

Belajar Menulis Cerita Anak

Hampir setiap hari saya membacakan buku bacaan anak kepada anak-anak saya. Karena sudah semua buku sudah saya bacakan, kadang saya mengulangnya kembali pada kesempatan berikutnya. Kalau sudah bosan membaca buku yang sama, saya membaca cerita-cerita yang terdapat dalam buku-buku remaja maupun dewasa. Hanya saja ketika membacanya, saya menggunakan gaya bahasa anak-anak.Sehingga anak saya bisa tidak bosan mendengarkannya dan mau menerimanya karena sesuai dengan kemampuan bahasa dan akal mereka.

Menurut situs melindahospital.com, manfaat membaca untuk anak, selain menambah pengetahuan, juga mengajarkan anak sejak dini agar bisa membaca lebih cepat. Jangan merasa terlalu dini untuk membacakan buku pada anak, hanya karena Anda menganggap sang anak masih belum mengerti apa yang dibacakan untuknya. Padahal di sisi lain, para ahli menganjurkan pada setiap orangtua untuk mulai membacakan buku sejak sang anak masih balita bahkan masih di dalam kandungan. Hal yang sepertinya sepele itu, ternyata dapat sangat berguna bagi perkembangan anak Anda serta menunjang kesuksesannya di masa depan. 

Setelah sekian lama membacakan buku-buku anak, lama kelamaan saya mulai berpikir, mengapa saya tidak menulis buku anak seperti ketika saya membacakannya kepada anak saya? Hal inilah yang membuat saya memutuskan untuk sedikit demi sedikit menulis cerita untuk anak. Saya sudah menulis banyak cerita, mulai dari cerita para Nabi, cerita Nabi Muhammad, cerita dinosaurus, cerita binatang, dan cerita-cerita lainnya yang tujuan awalnya adalah untuk dibacakan pada anak-anak saya. 

Untuk lebih memperbaiki kemampuan saya dalam bercerita dan menulis cerita anak, pada hari Rabu 13 Juni lalu saya mengikuti lokakarya tentang bacaan anak yang di adakan IKAPI JABAR. Pembicaranya adalah DR. Murti Bunanta. Beliau adalah doktor lulusan UI pertama yang desertasi doktoralnya membahas tentang sastra anak Indonesia. Karya tulis lebih dari seratus judul. Buku-buku beliau banyak mendapat penghargaan baik di dalam maupun diluar negeri dan sebagian di antaranya diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa, seperti Amerika, Kanada, Jepang, dan Mongolia. Ketika saya mengikuti lokakarya itu, saya mendapatkan banyak sekali pelajaran dan pencerahan. Palajaran dan pencerahan itu berguna sekali untuk memperbaiki tulisan saya. 

Salah satu pesan DR. Murti yang saya dapatkan adalah, mampu mengajak anak bekerjasama tanpa menggurui. Ada satu contoh menarik tentang hal ini. DR. Murti menulis sebuah buku berjudul Tarian Pengusir Ular. Dikisahkan ada dua ekor katak kakak beradik. Yang satu bernama Sulung, sedangkan adiknya bernama Bungsu. Sulung dan Bungsu berusaha mengusir ular dengan cara menari. Namun ular tersebut tidak juga mau pergi. Kemudian Sulung dan Bungsu memanggil ayah dan ibunya untuk turut serta menari. Di sini Ibu Murti mengundang dua orang peserta lokakarya untuk tampil ke depan untuk menjadi ayah dan ibu dua ekor katak tersebut. Bila kedua anaknya menari sambil bersuara kung kung, orangtuanya menari sambil bersuara kong kong. Namun tetap saja si ular tidak mau pergi. Lalu keempatnya memanggil burung. Di sini ibu Murti kembali mengundang dua peserta untuk menjadi seekor burung. Burung ini bersuara kwak kwak. Tetap saja ular tersebut tidak pergi. Lalu dipanggillah Monyet. Monyet bersuara nguk nguk. Ketika mereka menari dengan bersuara yang berbeda-beda itu akhirnya ular pun pergi. 

Dari cerita ini, tampak sekali tidak ada kesan untuk menggurui anak. Anak melakukan apa yang seharusnya anak tersebut lakukan, bukan karena disuruh-suruh. Sebuah buku anak yang baik itu seperti itu. Cerita dalam buku tersebut menjadi sangat menyenangkan untuk dibaca oleh anak. Tidak heran bila buku Tarian Pengusir Ular mendapatkan penghargaan dari Polandia. 

Selain buku anak dapat menyenangkan anak, ia juga dapat mendidik. Yang dimaksud mendidik di sini adalah, mendidik pembaca tanpa terasa pembaca sedang "di didik", karena pengarang hanya memberi sebuah pengalaman dalam cerita yang membuat pembaca sadar apa yang menjadi pokok masalah yang diketengahkan pengarang. Pengarang sebaiknya hanya berbagi dan tidak bersifat menjadi pendidik yang serba tahu. 

Cerita yang baik juga akan mencerahkan pembacanya, baik tentang moral, keyakinan, ataupun tentang ilmu pengetahuan. Dengan catatan, bahwa pengarang tidak bersifat sok tahu, serba tahu. Karena bersifat mencerahkan maka pembaca akan merasa lega karena mungkin pengalaman yang dia baca dalam cerita dapat memberi sebuah pengertian bahwa pembaca tidaklah sendiri dengan persoalannya tetapi "orang lain" dalam cerita juga mempunyai persoalan yang sama dan ini sangat melegakan pembacanya.

Setelah membaca buku yang baik, pembaca akan mendapat stimulasi. Bila pembaca sedang sedih, dia akan merasa bahagia dan bersemangat kembali. Bila sedang sakit, dia akan mendapat semangat untuk berjuang melawan penyakitnya.

Buku anak seharusnya juga dapat menghibur pembacanya, bukan dalam arti humor yang membuat pembacanya tertawa terpingkal-pingkal, tetapi dia akan terhibur karena cerita yang bak selalu mengajarkan adanya "harapan" dalam situasi yang buruk sekalipun. Pembaca diajarkan untuk tidak berputus asa.

Bagi anak yang sakit, misalnya, mendengarkan cerita yang baik akan menenangkan karena dia dapat melepaskan dan melupakan penderitaannya serta fokus pada cerita.  

DR. Murti menjelaskan semua itu berikut contoh ceritanya. 

Akhirnya, saya pulang membawa ilmu yang sangat bermanfaat yang tidak hanya untuk diri saya, tapi juga untuk anak dan istri saya. 

Sabtu, 16 Juni 2012

Tipe Manusia Seperti Apakah Kalian?


Impian rakyat Mesir akan demokrasi setelah rezim Husni Mubarak mulai terbuka. Namun kini, Mesir terancam kembali ke masa lalu setelah Mahkamah Agung memutuskan parlemen hasil pemilu terbaru inkonstitusional dan calon presiden bekas kroni Mubarak, Ahmad Shafiq, boleh terus bertarung dalam pemilihan umum.


MA hari Kamis (14/6/2012) memutuskan bahwa pemilihan parlemen tahun 2011, yang dimenangkan partai-partai Islam, tidak konstitusional dan harus diulang.


Hal itu membuat Dewan Tertinggi Militer (SCAF), sebagai penguasa sementara pascakejatuhan Mubarak, kembali memegang wewenang legislatif.

Capres Al Ikhwan, Muhammad Mursy, sebagaimana dilansir Al Arabiya, hari Kamis kemarin mengatakan bahwa dirinya menghormati keputusan MA, meskipun dinilai “tidak memuaskan.”

Namun, pernyataan Al Ikhwan seperti dikutip BBC(15/6/2012) mengatakan, keputusan MA itu mengindikasikan Mesir tengah menuju “hari-hari yang sulit yang mungkin lebih berbahaya dari hari-hari terakhir kekuasaan Mubarak.”

“Semua upaya revolusi demokratis mungkin akan terhapus dengan mengembalikan kekuasaan ke simbol era sebelumnya,” kata Al Ikhwan dalam pernyataannya.

Capres independen yang terdepak di babak awal yang merupakan mantan petinggi Al Ikhwan, Abdul Munim Abul Futuh, mengatakan bahwa pembubaran parlemen merupakan “sebuah kudeta.”

Sementara Partai An Nur, pemenang kedua pemilu parlemen akhir tahun lalu, mengatakan keputusan MA itu sebagai “sebuah penghinaan atas kebebasan para pemilih.”

Rakyat yang kecewa pun kembali memenuhi Lapangan Tahrir. Mereka berbondong-bondong menyemut di lapangan bersejarah di Kairo itu, guna memprotes keputusan MA yang memerintahkan pembubaran parlemen dan memperbolehkan Ahmad Shafiq maju terus sebagai capres di pemilu putaran kedua besok lusa.

Kelompok yang bersorak dengan keputusan MA tersebut tentu para pendukung Shafiq dan bekas kroni-kroni Husni Mubarak.

Shafiq, yang menang putaran pertama dengan dukungan mayoritas dari warga Kristen Mesir (Koptik) dan simpatisan Mubarak, seakan mendapatkan bahan bakar tambahan dengan adanya putusan MA yang membolehkan dirinya maju terus sebagai calon presiden.

Mengaku menjadikan Husni Mubarak sebagai panutannya, Shafiq berjualan “negara sipil” dalam setiap kampanye presidennya, meskipun pada kenyataannya ia memiliki latar belakang militer.

Para penentang Shafiq berpendapat, meskipun ia hanya sejenak masuk dalam jajaran pemerintahan Mubarak sebagai perdana menteri, namun tangannya ikut kotor bersimbah darah dalam kasus pembunuhan para demonstran penentang rezim Husni Mubarak awal tahun lalu. http://hidayatullah.com/read/23161/15/06/2012/parlemen-dibubarkan-mesir-bergolak-lagi.html

Komentar:
Ada tiga tipe manusia yang membaca peristiwa di atas: 

Pertama, mereka yang menghina aktivis Islam di Mesir yang kini berjuang di jalur demokrasi. Mereka mengatakan, bodoh sekali kalian. Kalian telah diperalat oleh demokrasi. Makanya hasilnya seperti ini! Atau mereka berkata, inilah akibatnya bila kalian berdemokrasi! 

Tapi anehnya, mereka sering mengamati perkembangan di Mesir. Ketika aktivis Islam mulai menunjukkan kemenangan, mereka bersuka cita. Namun ketika keadaannya tidak seperti yang mereka harapkan, seperti yang terjadi di atas, mereka mulai mencibir dan menyalahkan saudara-saudara mereka. Mereka inilah kelompok yang ingin enaknya sendiri. Mereka ingin Islam jaya dan menang tapi tidak berbuat sesuatu yang berarti untuk kejayaan dan kemenangan tersebut. 

Kedua, mereka yang diam ketika menyaksikan peristiwa itu. Orang tipe ini masih lebih baik daripada tipe yang pertama di atas. Orang tipe ini tidak merugikan orang lain baik dengan perkataan maupun perbuatan. Dia mungkin apatis, pesimis, tidak peduli, atau tidak begitu paham situasi yang terjadi.

Ketiga, mereka yang mendoakan dan berkata yang baik tentang saudara-saudara mereka di Mesir. Mereka memohon kepada Allah agar saudaranya diberi kesabaran, ketabahan, dan kemenangan dalam berjuang. Mereka menyadari bahwa mereka baru bisa melakukan sebatas itu. Hati mereka menangis dan berdoa kepada Allah dalam sujud-sujud shalat mereka dan dalam setiap kesempatan di mana mereka mengingatnya. Selain itu, mereka juga mengajak saudara-saudara mereka yang lain untuk mendoakan saudara-saudara mereka di Mesir. Mereka juga meyakini sabda Rasulullah Saw. yang mengatakan, ""Doa orang yang paling mustajab ialah doa seseorang untuk saudaranya yang saling berjauhan." (HR. Bukhari, Abu Daud, dan Tirmidzi)

"Doa seorang muslim untuk saudaranya di seberang sana sungguh mustajab. Di kepalanya ada malaikat yang ditugasi oleh Allah untuk mengucapkan 'amin' setiap kali ia mendoakan kebaikan buatnya. Malaikat itu juga berkata: 'Dan bagimu juga seperti itu'." (HR. Bukhari dan Ahmad)

Mereka meyakini bahwa Allah mendengar doa mereka dan pasti akan mengabulkan doa-doa mereka. Semakin berdoa untuk saudara-saudara mereka, semakin kuat ikatan persaudaraan mereka dengan saudara-saudara mereka. Semakin dekat pula mereka kepada Allah. Seringkali ujian dan cobaan dapat mempererat tali persaudaraan, sering kali pula dapat membuat seseorang semakin dekat kepada Allah.

Wahai saudaraku, tipe manusia seperti apakah kalian?    

Jumat, 15 Juni 2012

Keberpihakan Intelektual Muslim Terhadap Agamanya (2)

Buku karya Syaikh Muhammad Al-Ghazali yang paling terkenal Min Huna Na'lam (Dari Sini Kita Mengetahui) adalah jawaban dari buku Min Huna Nabda (Dari Sini Kita Mulai) karya Syaikh Khalid Muhammad Khalid. Meskipun Syaikh Khalid adalah kawan akrabnya sejak lama, tetapi kebenaran lebih dicintai Syaikh Al-Ghazali ketimbang sebuah persahabatan yang berdiri diatas kemungkaran. 

Buku Min Huna Nabda membuat gembira luar biasa kalangan musuh-musuh Islam, mulai dari komunis, salibis, anggota Freemasonry, sampai kaum sekuler. Dari sinilah kemudian Syaikh Al-Ghazali tampil ke depan mengkritik dan menolak segala syubhat yang telah ditulis Syaikh Khalid. Artikel bersambung ini kemudian dibukukan dengan judul Min Huna Na'lam. Buku ini dianggap sebagai jawaban paling lengkap dan paling kritis terhadap buku Syaikh Khalid. Meskipun demikian, bahasa buku ini tampil dengan gaya bersahabat dan sopan mengingat hubungan akrab mereka di masa lalu.

Meskipun Syaikh Al-Ghazali berseberangan pendapat dengan Syaikh Khalid namun beliau tetap berbaik sangka kepadanya. Dan ternyata perjalanan hari selanjutnya membuktikan kebenaran dari baik sangka Syaikh Al-Ghazali. Syaikh Khalid Muhammad Khalid akhirnya bertaubat dan meralat karyanya itu. Dikemudian hari Syaikh Khalid Muhammad Khalid menjadi penulis buku-buku yang membela Islam. Mungkin para pembaca tahu dengan buku 60 Karakteristik Sahabat Nabi dan 5 Khulafaur Rasyidin. Dua karya hebat itu adalah karya Syaikh Khalid Muhammad Khalid.

Syaikh Muhammad Al-Ghazali juga menulis buku At-Ta'asshub wa at-Tasamuh baina al-Masihiyyah wa al-Islam (fanatisme dan toleransi antara Kristen dan Islam). Buku ini adalah jawaban terhadap buku dari salah seorang Kristen Koptik yang memojokkan dan menjelek-jelekkan Islam. Syaikh Al-Ghazali tidak menyebut judul buku dan siapa nama penulisnya hingga orang itu meninggal dunia. Syaikh Al-Ghazali hanya menyebut bahwa penulisnya adalah seorang pejabat penting pemerintahan. Mursyid Am kedua, Imam Hasan Al-Hudhaibi, mengamanahkan kepada beliau untuk mengoreksi isi buku itu dengan berbekal ilmu dan argumentasi tanpa harus menghina dan memojokkan penulisnya.

Syaikh Muhammad Al-Ghazali telah memberikan contoh teladan bagi seorang intelektual muslim membela agamanya. Seorang intelektual muslim hendaknya tidak diam ketika melihat kemungkaran pemikiran dihadapannya. Hendaknya dia tergerak untuk membela agamanya dari serangan musuh-musuh Islam tersebut. Bukan dengan jalan kekerasan. Tetapi dengan ilmu dan argumentasi yang dia miliki. Saya teringat dengan perkataan DR. Adian Husaini dalam salah satu seminar yang saya ikuti. Bahwa jika ada pemikiran menyimpang yang menyerang Islam dan umatnya, maka akan hadir buku-buku yang menanggapi dan meluruskannya. Tampaknya hal semacam ini belum begitu membudaya dalam tradisi keilmuan kita, meskipun minimal kita menanggapinya dengan menulis di blog atau mengomentarinya lewat suara pembaca di surat kabar atau majalah. 

Hendaknya pula ketika menanggapi sebuah tulisan, kita mempunyai niat baik dan akhlakul karimah. Dengan kedua amal tersebut, mudah-mudahan Allah memberkahi tulisan kita sehingga terlihatlah mana yang haq dan mana yang batil. Dan penulisnya akhirnya sadar dan bertaubat seperti yang terjadi pada diri Syaikh Khalid Muhammad Khalid dan Syaikh Ali Abdurraziq.    

Baca juga: 

Keberpihakan Intelektual Muslim Terhadap Agamanya (1)

Syaikh Muhammad Al-Ghazali yang Saya Kenal

Sejak duduk dibangku Sekolah Menengah Pertama (SMP), saya sudah mulai membaca buku Syaikh Muhammad Al-Ghazali. Waktu itu buku yang saya baca berjudul "Studi Kritis atas Hadits Nabi". Buku itu saya pinjam dari kakak saya, dan kakak saya meminjamnya dari perpustakaan masjid di sekolahnya. Buku itu sangat menyedot perhatian saya karena gaya bahasa yang 'membara', membuat saya hanyut dalam buaian kata-katanya sehingga membacanya hingga akhir. Itulah yang menjadi awal ketertarikan saya pada sosok Syaikh Muhammad Al-Ghazali. 

Siapa beliau? Mengapa beliau berani berkata lantang seperti itu? Bahkan di dalam pengantar buku tersebut, DR. Quraish Shihab menyatakan secara terbuka kekaguman beliau terhadap Syaikh Muhammad Al-Ghazali. Mengapa beliau dikagumi oleh seorang Quraish Shihab? Maka, dari sana, saya mulai membaca buku-buku karya beliau yang lainnya. Bahasa yang jernih mengalir, apa adanya, keluar dari lubuk hati yang paling dalam, namun tetap dalam kerangka syariat Islam menjadikan keistimewaan karya-karya beliau. Kebebasan yang beliau tawarkan adalah kebebasan yang hakiki sesuai dengan syariat Islam. Yaitu hendaknya seorang muslim beribadah hanya kepada Allah saja. 

Ketika saya baru lulus dari SMA, saya mendapati sebuah buku tentang Syaikh Muhammad Al-Ghazali. Karena sebelumnya sudah tertarik dengan beliau, saya pun membeli buku itu. Buku itu berjudul "Syaikh Muhammad Al-Ghazali yang Saya Kenal" karya DR. Yusuf Al-Qaradhawi. Saya ingat waktu itu tahun 1999. Saya membeli buku itu seharga 11.000 dari harga 22.000. Waktu itu saya tidak memiliki uang jajan banyak. Karenanya saya ambil dari uang tabungan saya untuk membelinya.

Buku itu merangkum seluruh pemikiran Syaikh Muhammad Al-Ghazali secara singkat namun padat. Menurut saya, buku ini sangat layak untuk dijadikan jembatan untuk mengetahui dan memahami pemikiran Syaikh Muhammad Al-Ghazali.Saya sempat ingin menulis biografi singkat beliau berdasarkan buku ini, tapi saya tidak tahu dari mana harus memulainya. Kata-kata beliau sulit untuk dirangkum karena hampir semuanya bernilai bagi saya. Lalu, hati kecil saya pun berkata, mulailah menulis apa yang engkau suka darinya. Lalu saya menjawab, sepertinya itu lebih baik bagi saya. Maka saya memutuskan untuk menulis secara bersambung tentang beliau dan pemikiran beliau yang menarik minat saya untuk dikomentari. Saya mengomentari karena pekerjaan itu mudah bagi saya karena melibatkan diri saya dalam kehidupan saya. Karena, apa yang saya komentari artinya sangat bermanfaat bagi diri saya dan menjadi pelajaran berharga bagi saya. Selain buku Syaikh Muhammad Al-Ghazali yang Saya Kenal, saya mungkin juga akan mengutip perkataan beliau dari buku-buku beliau yang lainnya. 

Taruhlah tulisan ini sebagai pengantar dari pengajian ini, maka alangkah eloknya bila saya memberitahukan kepada sahabat-sahabat yang belum mengetahui siapa Syaikh Muhammad Al-Ghazali sebelum saya memulai pembahasan panjang lebar. Singkat saja. 

Beliau lahir 1917 di Al-Bahirah Mesir dan wafat pada tahun 1996 saat mengikuti seminar dakwah Islam di Saudi Arabia dan dikubur di pemakaman Baqi' Madinah Al-Munawarah. Tempat makam ini terkenal sebagai kuburan bagi para syuhada, ulama, dan orang-orang saleh. 

Beliau adalah alumni Al-Azhar dan menjadi guru besar disana. Disamping itu, beliau juga guru besar di beberapa Universitas di Timur Tengah. Beliau hafal Al-Qur'an 30 juz di usia 10 tahun. Ketika menjadi imam shalat tarawih, beliau biasa membaca Al-Qur'an sebanyak satu juz. Beliau sangat suka membaca buku. Karena saking asyiknya, beliau membacanya sambil makan. Semasa kuliah, beliau bergabung bersama Jamaah Ikhwanul Muslimin dan menjadi murid langsung Imam Hasan Al-Banna. Hubungan Imam Hasan Al-Banna dengan beliau sangat dekat. Beliau mengungkapkan kekagumannya pada sosok Hasan Al-Banna. Di antara semua guru-gurunya, baginya, Hasan Al-Banna adalah guru utamanya.

Beliau adalah orator ulung dan penulis produktif yang banyak menulis artikel di koran maupun majalah baik lokal maupun internasional. Buku-buku yang beliau tulis sangat banyak jumlahnya, lebih dari 50 judul. Buku-buku itu bertemakan dakwah, harokah, sosial politik, tafsir, hadits, fikih, sejarah, dan tasawuf. Karena beragamnya tema yang beliau tulis, menunjukkan luasnya wawasan keilmuan beliau. 

Beliau adalah ulama yang berakhlak mulia dantakut kepada Allah. Airmatanya sering meleleh karena ketakwaan dan sensitifitas hatinya pada dosa.Karya-karya beliau, terutama di bidang tasawuf, mencerminkan kepribadian beliau yang satu ini. Setiap orang yang membaca karya-karya beliau akan merasakan hal ini.Beliau tidak segan meralat ucapannya bila terbukti salah. Hal ini menunjukkan keinginan beliau untuk selalu dalam kebenaran. 

Pengajian beliau sangat ramai dikunjungi orang. Ruang kuliah terisi penuh ketika beliau menyampaikan materi perkuliahan. Bahkan mahasiswa-mahasiswa yang tidak terkait dengan perkuliahan tersebut, ikut nimbrung di dalamnya karena merasa tertarik dengan bahasan-bahasan yang beliau sampaikan. Beliau berbicara tentang masalah apapun, selalu menarik untuk didengarkan. 

Di antara murid beliau yang terkenal adalah DR. Yusuf Al-Qaradhawi, DR. Muhammad Imarah, DR. Ahmad Assal, DR. Abdul Halim Uwais, DR. Jamal Athiyyah, dan DR. Imaduddin Khalil.  

Semoga Allah merahmati beliau, membalas kebaikan beliau dan menjadikan karya-karya beliau sebagai amal jariyah yang tidak putus-putus pahalanya. Amin Allahumma amin.   

Baca juga: 

Bedah Buku Al-Qur'an Kitab Zaman Kita