Minggu, 06 Januari 2013

Perjalanan Menuju China: Menyaksikan Kemegahan Tembok Besar

Sahabat yang dimuliakan Allah, Alhamdulillah beberapa waktu yang lalu saya diberi kesempatan untuk mengunjungi China. Saya mengelilingi 7 kota di China; Beijing, Suzhou, Wuzhen, Wuxi, Yiwu, Hangzhou, dan Shanghai. Perjalanan ini benar-benar menakjubkan bagi saya. Sebuah pengalaman baru yang memberikan banyak cerita bagi saya. Di sini saya ingin menceritakan secara singkat tentang perjalanan itu. Mudah-mudahan dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Perjalanan pertama saya dimulai dari Beijing. Disini saya mengunjungi beberapa tempat penting dan bersejarah seperti Tian An Men, Forbidden City, Great Wall, Lapangan Olimpiade, Summer Palace dan beberapa tempat lainnya. Yang seru adalah ketika saya mengunjungi Great Wall atau Tembok Besar China. Saya mengenal tempat ini melalui buku-buku pelajaran yang saya baca sejak duduk dibangku sekolah dasar. Sebuah impian yang akhirnya tercapai. Ya, tidak ada yang sulit bagi Allah karena apa yang telah terjadi adalah suratan takdirnya. Oleh karena itu, tidak ada salahnya kita bercita-cita untuk mengunjungi, misalnya, suatu tempat yang kita ingin kunjungi. Karena berharap itu gratis. Bahkan harapan itu mampu mendorong kita untuk mewujudkannya.


Kembali ke Great Wall. Sejarah Great Wall adalah sejarah yang besar. Ia dibangun oleh beberapa dinasty. Dimulai dari Zaman Musim Semi dan Gugur. Selanjutnya dinasty Qin dan seterusnya. Jadi sungguh hebat tempat ini. Kaisar yang satu membangun tembok besar ini. Kemudian diikuti oleh kaisar-kaisar yang berikutnya. Kabarnya, panjang asli tembok ini sejauh lebih dari 8.850 km. Namun penelitian terbaru menyebutkan lebih dari 21.196,18 km. Dan kini yang tersisa kurang lebih 5000 km. Mengenai sejarahnya, lebih lengkapnya baca di http://id.wikipedia.org/wiki/Tembok_Raksasa_Cina dan http://sains.kompas.com/read/2012/06/11/17003886/Tembok.Besar.China.Ternyata.Dua.Kali.Lipat.Lebih.Panjang


Luar biasa. Namun sayang, cuaca yang dingin (minus 12 derajat) membuat saya tidak dapat terlalu jauh menaiki tembok besar ini. Padahal sebelumnya keinginan saya begitu menggebu karena tahu akan mengunjungi tempat ini.

Cuaca di Beijing sungguh dingin luar biasa. Tidak terbayang oleh saya sebelumnya. Saya kira tidak sedingin itu. Jadi agak shock juga ketika sudah berada diluar bandara langsung disambut dengan hawa dingin sampai minus 7. Jadi, lebih dingin daripada titik beku. Padahal saya sudah pakai jaket rangkap dua, baju rangkap dua, dan celana rangkap dua. Kemudian memakai syal di leher, kupluk, sarung tangan, kaos kaki dua rangkap dan sepatu. Belum lagi bibir ini diolesi lips glos agar tidak pecah-pecah. Tapi saya menikmatinya karena bagi saya ini adalah pengalaman yang sangat menarik.

Bersambung... 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar