Perjalanan ke China adalah perjalanan yang sangat menggugah hati saya. Seingat saya dulu, China bukanlah negara maju. Di tahun 80 an kebawah, China tergolong negara miskin seperti halnya Korea Utara sekarang. Negara Komunis itu menutup pintu dari negara lain diluar lingkungan komunis. Jadinya perkembangan ekonomi negara itu berjalan stagnan meskipun aman.
Kemudian pada pertengahan 80-an China melakukan perubahan secara bertahap dari pintu tertutup menjadi terbuka. Investor masuk ke China, melakukan berbagai upaya alih teknologi, dan serangkaian kebijakan mercusuar yang membuat China dikenal luas di dunia luar. Produk-produk China membanjiri banyak negara. Lantas kita mengenal produk Made in China yang dikenal sangat murah. Ketika saya ke China, salah satu pikiran saya jatuh pada produk-produk itu. Maka tidak heran, selain kita berwisata alam, kita juga dapat berwisata belanja.
Salah satu pusat bisnis terkenal di China terletak di sebuah kota kecil bernama Yiwu. Disana berjejer toko, minimarket, supermarket, hingga Mall. Dan yang terbesar adalah sebuah mall yang tingginya lima lantai dan panjangnya 3 Km. Mall ini adalah mall terbesar di dunia. Seorang teman dari China berkata, jika ingin mengelilingi mall ini dibutuhkan waktu sebulan. Mungkin agak berlebihan ungkapannya itu tapi kalau kita kesana untuk keperluan cari barang atau bisnis, waktu sebulan rasanya tidak cukup. Karena semua barang ada disana dan kita bisa tawar menawar dengan harga miring. Tawar saja sampai sepersepuluh dari harga awal. Masalah tawar menawar tidak hanya di Yiwu, tapi di Beijing, Shanghai dan tempat lainnya. Kecuali memang toko tersebut mematok harga pas.
Berbeda dengan kota-kota lain di China, di Yiwu akan banyak kita temui restoran halal. Jadi tidak perlu takut bila kita ingin berlama-lama tinggal disini.
Bersambung....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar