Bila kita mmbaca sejarah para ulama besar. Ternyata mereka tidak lepas dari jihad/ amar ma'ruf nahi munkar. Misalnya saja, 4 imam mazhab, imam Said bin Jubair, Imam Ibnu Hazm, Imam Nawawi, Imam Ibnu Taimiyah, Imam Ibnu Katsir, Imam Ibnul Qayyim, Syaikh Sayyid Sabiq, Imam Hasan Al-Banna. Mereka pernah disiksa dan dipenjara oleh rezim pada saat itu. Alasannya? Mereka mengatakan kalimatul haq walaupun terasa pahit kepada para penguasa. Seolah penjara dan siksaan menjadi bagian hidup mereka.
Ada penelitian sejarah menarik yang disampaikan Imam Ibnu Al Jauzy dalam kitab Shaidul Khathir. Ternyata para ulama yamg mandiri hdupnya dan tidak meminta-minta kepada penguasa, memiliki tingkat keilmuan dan kesalehan lebih tinggi dibandingkan dengan para ulama penguasa. Mungkin karena harta yang mereka makan atau interaksi mereka dengan para penguasa yang banyak mencerminkan kezaliman dan kejahilan.
Yang paling hebat di antara para ulama adalah perpaduan antara ulama dan penguasa. Seperti Khulafaur Rasyidin. Di antara para sahabat nabi, para ulama sepakat jika keempat khalifah tersebut berada pada jajaran sahabat nabi tertinggi dan utama. Karena mereka bisa menjadikan kekuasaan sebagai jalan taqarub dan menegakkan syariat-Nya, jalan yang sulit ditempuh bagi penguasa zalim dan jahil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar