"Kebohongan berawal dari jiwa, lalu merembet pada lisan dan merusak perkataan. Kemudian merembet pada anggota badan dan merusak segala perbuatan. Dan akhirnya kebohongan itu menyelimuti perkataan, perbuatan, dan segala keadaan." (Imam Ibnul Qayyim)
Sahabatku, orang yang jujur karena takwanya kepada Allah niscaya Allah akan tunjukkan kepadanya jalan kemudahan, jalan keselamatan, dan jalan kebahagiaan. Sebagaimana Allah telah berjanji kepada hamba-hamba-Nya yang beriman, "Wattaqullah wayuallimullah - bertakwalah kepada Allah, niscaya Allah akan mengajarimu."
Tidaklah mengherankan bila engkau temukan seorang sahabat yang cerdas karena kejujurannya, dan tidaklah pula mengherankan bila engkau temukan seorang sahabat bodoh karena kedustaannya. Karena kejujuran merembet pada perkataan yang benar, kemudian perbuatannya menjadi benar, maka benar pula segala keadaan yang ada padanya.
Sebaliknya, para pendusta berusaha menutup kedustaannya dengan kedustaan yang baru, akibatnya merembet pada perilakunya yang semakin tercela, maka kesesatan menyelimuti dirinya seperti kegelapan menyelimuti malam.
Maka renungkanlah hal ini. Renungkanlah ketika hidup menjadi tersesat, terbelenggu oleh dosa, hasil yang terus mengecewakan, kesedihan yang berkepanjangan, mungkin kita tidak jujur kepada Allah dan Rasul-Nya, tidak jujur kepada orang-orang disekitar kita, hingga tidak jujur kepada diri kita sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar