Jumat, 21 Juni 2013

Menulis Buku Motivasi Islami


Saya mempunyai banyak buku tentang motivasi yang ditulis oleh orang-orang barat, mulai dari karya Dale Carnegie, Zig Ziglar, Norman Vincent Peale, David Schwartz, Stephen R. Covey hingga John C. Maxwell. 

Sedangkan buku Islami yang membahas tema ini tergolong sedikit saya memperolehnya. Yang paling bagus mungkin Jadid Hayatak karya Syaikh Muhammad Al-Ghazali, La Tahzan karya DR. Aidh Al-Qarni, Nikmatilah Hidup Anda karya DR. Muhammad Al-Arifi, dan yang lebih klasik Shaidul Khatir karya Imam Ibnu Al-Jauzy. 

Apa kelebihan dan kekurangan dari buku-buku motivasi Barat?
1. Kelebihannya buku mereka banyak mengutip hasil riset ilmiah sehingga dapat meyakinkan pembaca untuk melakukan apa yang penulis katakan. 

2. Kelebihannya, mereka menulis apa yang mereka lihat dan rasakan sehari-hari, bukan sekedar teori atau kutipan yang berisi kata si fulan dan si fulan.

3. Kelebihannya, mereka memiliki keahlian menulis yang mungkin sudah terasah sejak mereka duduk dibangku sekolah.

3. Kekurangannya, hasil riset yang mereka kutip berasal dari negara mereka sendiri sedangkan buku mereka menyebar kemana-mana. Hasil riset tersebut terutama yang berhubungan dengan manusia dan adat istiadatnya kadang tidak cocok untuk diterapkan bagi pembaca di negara yang berbeda.

4. Kekurangannya, kadang nilai-nilai yang disampaikan penulis tidak sesuai dengan nilai-nilai Islami. Di antara penulis barat itu ada yang Kristen, sekuler, hingga ateis. 

Maka, umat Islam tampaknya sangat membutuhkan buku-buku motivasi yang Islami, yang ditulis dengan gaya modern, bukan sekedar teori atau kutipan belakan dari si fulan dan si fulan. Dengan demikian arahan yang disampaikan menyelamatkan secara menyeluruh bukan sebagian-sebagian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar