Minggu, 30 September 2012

Sudah Mati Hidup Kembali (2)


Abu Sabrah an-Nakha'i mengatakan ada seorang muslim yang melakukan perjalanan dari Yaman dengan seekor keledai. Ketika berada di tengah perjalanan, keledainya mati. Kemudian dia pergi wudhu dan shalat. Setelah itu, dia berdoa kepada Allah, "Ya Allah, aku datang dari Dafinah untuk berjihad di jalan-Mu dalam mencari keridhan-Mu, sedangkan aku bersaksi bahwa Engkau Maha Menghidupkan yang mati serta Maha Membangkitkan orang yang dikubur. Janganlah Engkau jadikan makhluk apa pun yang akan menolongku pada hari ini. Aku mohon kepada-Mu untuk menghidupkan keledaiku." Maka keledai itu pun berdiri sambil menggerakkan telinganya.

Peristiwa ini dikisahkan lagi oleh al-Hafidz Ibnu Abid Dunya dari periwayat yang lain dalam kitabnya: Yang Hidup Sesudah Mati. Dalam buku itu disebutkan bahwa laki-laki tersebut kembali memberi pelana keledainya dan mencambuknya kemudian mengendarainya. Dia pun kembali bertemu dengan para temannya, lalu mereka bertanya, "Bagaimana keadaanmu?" Dia menjawab, "Allah telah menghidupkan kembali keledaiku." Asy-Sya'by berkata, "Aku menyaksikan keledai itu sudah dijual atau sedang dijual di Kufah."

Sahabatku, apa yang sulit bagi Allah untuk mengabulkan doa hamba-Nya, meskipun doa itu terdengar "aneh" atau "sulit" dikabulkan-Nya? Seringkali kita menganggap mustahil bagi Allah seperti anggapan kita tentang kemustahilan makhluk-Nya. Padahal berburuk sangka kepada Allah adalah salah satu penyebab terhalangnya doa dari kita. Sesungguhnya menghidupkan dan mematikan makhluk adalah pekerjaan yang mudah bagi Allah. Tidak masalah berdoa seperti yang dilakukan seorang muslim dalam kisah di atas. Sedangkan masalah pengabulan itu bukan wewenang kita. Jika pengabulan doa itu adalah kebaikan untuk kita, niscaya Allah akan segera mengabulkannya. Jika tidak, Allah mempunyai rencana yang paling baik bagi hamba-Nya yang bersabar dan berserah diri. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar