Harga: 145.000
Sebuah kenikmatan bagi orang-orang
yang beriman untuk terus mengkaji Al-Qur’an. Bukan saja mengambil manfaat dari
sisi ilmu ansich tetapi yang terpenting adalah berkobarnya perasaan positif
dalam hati. Maka, sebaik-baik mengkaji Al-Qur’an adalah dengan menghujamkan
keimanan kita terhadapnya dalam hati kita. Sehingga jasad ini kemudian tergerak
untuk mengamalkan pesan-pesan yang ada di dalamnya.
Al-Qur’an Mufassir ini sangat membantu
saya untuk merenungkan ayat per ayat secara singkat dan padat berdasarkan karya
mufassir yang mutabar. Saya dengan mudah mengambil manfaat darinya untuk
kehidupan sehari-hari saya. Saya memiliki beberapa jenis Al-Qur’an mulai dari
perkata hingga tafsir. Tapi Al-Qur’an ini memiliki keistimewaan yang tidak ada
dalam Al-Qur’an yang sudah ada sebelumnya. Keunikan yang paling istimewa adalah
mushaf ini memuat tafsir Al-Qur’an hanya dalam satu jilid saja. Yang saya tahu,
ringkasan tafsir Ibnu Katsir saja terdiri dari empat jilid. Cukup berat juga
bila dibaca oleh orang yang baru memulai mengenal isi Al-Qur’an atau oleh orang
yang disibukkan oleh pekerjaan lain tetapi tetap ingin mengkaji Al-Qur’an.
Contoh isi Mufassir
Mushaf ini merujuk pada enam kitab
tafsir ternama yang menjadi rujukan ulama dan umat sejak dahulu kala. Tafsir pertama
diambil dari karya Imam Ath-Thabari. Beliau adalah ahli tafsir, ahli hadits dan
sejarawan. Karyanya yang bercorak bil ma’tsur ini kemudian banyak
dirujuk oleh ahli-ahli tafsir setelahnya seperti Imam Al-Qurthubi dan Imam Ibnu
Katsir. Menurut Imam As-Suyuthi, kitab Tafsir Ath-Thabari adalah tafsir paling
besar dan luas. Sementara Imam Nawawi mengatakan, “Umat telah sepakat bahwa
belum pernah ada kitab tafsir yang sekaliber karya Ath-Thabari ini.”
Kedua, Imam
Al-Qurthubi. Ahli tafsir ini adalah salah satu ulama terbesar yang pernah lahir
di tanah Andalusia Spanyol. Selain ahli tafsir, beliau juga dikenal sebagai
ahli fikih yang sangat mewarnai corak dari tafsirnya.
Ketiga, Imam Ibnu
Katsir. Tafsir beliau memiliki corak yang hampir sama dengan tafsir
Ath-Thabari, yaitu bil ma’tsur. Tafsir Ibnu Katsir adalah salah satu
tafsir bil ma’tsur yang paling terkenal yang pernah ditulis. Keempat,
Imam Jalalain. Tafsir ini merupakan karya dua orang ulama, yaitu Imam
Jalaluddin Al-Mahalli dan Imam Jalaluddin As-Suyuthi. Tafsir ini banyak dipakai
di pesantren-pesantren. Tafsir ini ringkas dan padat karena tidak banyak
mengetengahkan riwayat-riwayat. Tapi tampaknya tafsir ini banyak merujuk pada
tafsir-tafsir mutabar (terkenal) sehingga sangat layak untuk dijadikan rujukan.
Kelima dan Keenam,
Imam Bukhari dan Imam Muslim. Tafsir jenis ini hanya memuat hadits-hadits
shahih yang disandarkan pada hadits Bukhari dan Muslim.
Selain merujuk pada enam kitab tafsir
itu, juga merujuk pada Asbabun Nuzul karya Imam Jalaluddin As-Suyuthi.
Karya ini sudah diakui oleh banyak ulama dan merupakan Kitab terbaik yang
pernah ditulis tentang sebab-sebab turunnya ayat. Oleh karena itu, kitab ini
tampaknya tidak boleh terlewatkan bagi mereka yang ingin mengetahui
sebab-turunnya Al-Qur’an.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar