Minggu, 16 September 2012

Jangan Mudah Percaya pada Orang Syiah


Taqiyah adalah salah satu ajaran sentral dalam agama Syiah. Syaikh Yusuf Al-Qaradhawi berkata, “Di antara ajaran Syi’ah yang menyangkut akhlaq adalah menjadikan Taqiyyah sebagai dasar dan pokok ajaran di dalam berinteraksi dengan orang lain. Mereka selalu melakukan Taqiyyah, yaitu menampakkan sesuatu yang berbeda dengan yang ada di dalam hati. Mereka itu mempunyai dua wajah. Wajah yang pertama dihadapkan ke sekelompok orang dan wajah yang lainnya dihadapkan ke kelompok yang satunya lagi. Mereka juga mempunyai dua lidah.

Ja’far Ash-Shadiq berkata, “Taqiyyah adalah agamaku dan agama leluhurku.” Ibnu Taimiyyah berkata mengomentari ucapan ini, “Allah SWT. telah menyucikan Ahlul Bait dari hal ini dan mereka tidak memerlukan Taqiyyah. Karena mereka adalah orang-orang yang paling jujur dan paling beriman. Oleh karena itu, agama mereka adalah Taqwa dan bukan Taqiyyah.”

Ja’far Ash-Shadiq juga berkata, “Jika kamu katakan bahwa orang yang meninggalkan taqiyah sama dengan orang yang meninggalkan shalat maka kamu telah berkata benar.

Bisa dilihat di kitab Biharul Anwar jilid 50 hal 181, jilid 75 hal 414, hal 421, As Sarair hal 476 Kasyful Ghummah jilid 3 hal 252, Man Laa Yahdhuruhul Faqih jilid 2 hal 127 dan beberapa sumber lain.

Juga terdapat riwayat yang mengatakan: “Orang yang meninggalkan taqiyah adalah kafir.” Bisa dilihat  di kitab Biharul Anwar 87 347 Fiqhur Ridha 338.

Mari kita simak ucapan Al Bahrani dalam kitab Al Hadaiq An Nadhirah jilid 1 hal 89: “Banyak riwayat-riwayat syiah yang diucapkan ketika sedang bertaqiyah yang tidak sesuai dengan hukum sebenarnya.” (http://hakekat.com/content/view/1/1/)

Oleh karenanya orang syiah tidak mungkin lepas dari ajaran ini. bila mereka melepas ajaran ini, berarti mereka bukan lagi orang syiah (sejati).

Bukti mengenai kedustaan mereka sangat banyak. di depan kaum muslimin mereka berkata A, namun bila mereka berkumpul bersama kelompok mereka sendiri, mereka mengatakan B. Di depan kaum muslimin mereka berkata tidak pernah melaknat sahabat Nabi, tetapi di belakang mereka melaknat para sahabat. bahkan Imam mereka, yakni Ali Khomaini mengatakan Aisyah, Thalhah, dan Muawiyah Radhiyallahu Anhuma, lebih najis daripada anjing dan babi. Begitupun yang dilakukan oleh pentolan-pentolan Syiah seperti Jalaluddin Rahmat dari IJABI.

Pernyataan Ali Khomaini yang menyebutkan Aisyah, Thalhah, dan Muawiyah lebih najis daripada anjing dan babi.

Tajul Muluk, tokoh Ikatan Jamaah Ahlul Bait (IJABI) Sampang, mengatakan bahwa Al Qur’an yang kita (Umat Islam) yakini sekarang sudah tidak orisinal. Namun kemudian tokoh-tokoh Syiah mengatakan bahwa Al-Qur’an mereka sama dengan Al-Qur’an yang dibaca oleh kaum muslimin. Sehingga selamatlah mereka dari kehancuran dengan memberikan kehancuran itu kepada Tajul Muluk.

Oleh karena itu, berhati-hatilah dengan perkataan mereka.periksa dulu apakah yang mereka katakan sesuai dengan apa yang mereka perbuat. Yaitu dengan cara membaca tulisan-tulisan yang mereka tulis, khususnya untuk kalangan mereka sendiri. Peribahasa mengatakan, jangan membeli kucing di dalam karung. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar