6.
Wafat dalam Keadaan Husnul Khatimah
Rasulullah
Saw. bersabda, "Jika Allah mencintai seorang hamba, maka Dia akan meemperkerjakannya?”
Para sahabat bertanya, ‘Bagaimana Allah memperkerjakannya?’ Beliau menjawab,
”Allah memberinya taufiq untuk beramal shalih sebelum kematiannya.” (HR.
Ahmad dan al-Tirmidzi, Imam al-Hakim menshahihkannya dalam al-Mustadrak
Tak
seorangpun tahu kapan dia mati. Ada orang yang mati saat berbuat maksiat.
Mungkin saja pernah ada dipikirannya untuk bertaubat, tetapi dia selalu
menunda-nundanya. Hingga akhirnya ajal menjemputnya.Maka, merugilah orang
seperti ini. Dan, beruntunglah orang-orang yang husnul khatimah. Yaitu akhir
kehidupan yang baik. Itulah salah satu tanda Allah mencintai hamba-Nya. Bila
engkau melihat peristiwa ini, sesungguhnya Allah berarti mencintainya.
Selain
itu, hendaklah kita juga memohon kepada Allah agar kita ditakdirkan wafat dalam
keadaan husnul khatimah. Di antara doa-doa agar meraih husnul khatimah adalah:
Doa Nabi Yusuf As.: Tawaffanii musliman wa alhiqnii bishshaalihiin, “Wafatkanlah
aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang shaleh.”
(QS. Yuusuf: 101)
Doa
tukang sihir Fir’an yang telah bertaubat, Rabbana afriq alaina shobron watawaffanaa muslimiin. “Ya
Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalam
keadaan berserah diri (kepada-Mu).” (QS. Al-A’raaf: 126)
2.
Doa diteguhkan di atas hidayah, Rabbana laa tuziq qulubana ba'da iz hadaytana wahablana mil ladunka rahmatan innaka antal wahab, "Ya
Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah
Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari
sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)."
(QS. Ali Imran: 8)
يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوْبِ، ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِيْنِكَ
“Wahai
Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkan hati kami di atas agama-Mu."
(HR. Ahmad dan at Tirmidzi)
3.
Doa agar diselamatkan dari godaan setan saat mengalami sakaratul maut. “Ya
Allah, sunguh aku berlindung kepada-Mu dari pikun, terjatuh dari ketinggian,
keruntuhan bangunan, kedukaan, kebakaran, dan tenggelam. Aku berlindung
kepada-Mu dari penyesatan setan saat kematian, terbunuh dalam kondisi murtad
dan aku berlindung kepada-Mu dari mati karena tersengat binatang berbisa.” (HR.
Al-Nasai dan Abu Dawud)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar