Rabu, 25 Desember 2013

Kebangkitan Islam Di Turki: Dari Erbakan hingga Erdogan

Erdogan pernah menjadi anak didik Erbakan. Bisa juga orang mengatakan Erdogan itu Erbakan yunior. Erdogan banyak belajar dari pendahulunya itu; bagaimana agar tidak mengalami kudeta seperti yang pernah dialami Erbakan dan juga bagaimana mengendalikan militer yang dipenuhi orang-orang sekuler. 

Dulu, ketika Erbakan memerintah, walau seumur jagung, telah membuat gebrakan yang spektakuler. Dia mengkoordinir negara-negara besar muslim. Salah satunya adalah Indonesia. Dia membuat semacam Uni Islam yang mungkin menyaingi Uni Eropa. Dan juga membuat peraturan-peraturan yang islami. Barat ketakutan. Dengan menggunakan tangan kanannya, yaitu militer Turki, Erbakan dikudeta dan banyak pengikutnya dipenjara termasuk di dalamnya Erdogan. 

Setelah keran demokrasi dibuka lagi, Erdogan tampil membuat partai baru, AKP. Partai ini menjelma menjadi partai yang paling populer di Turki dan mampu memenangkan pemilu parlemen. Secara otomatis pemenang pemilu berhak mengajukan diri menjadi presiden. Di pemilu kedua AKP semakin populer dengan memenangkan lebih dari 50% suara diparlemen. Kekuasaan islamis semakin menancapkan pengaruhnya.

Meskipun kekuasaan sudah begitu besar di tangan Erdogan dkk, tapi mereka tampak lebih sabar dan berhati-hati dalam menerapkan kebijakan yang Islami ketimbang pendahulunya, Erbakan. Tapi jangan tanyakan komitmen Islam Erdogan, karena apa yang dilakukannya hanya siyasah belaka, bukan sebagai target utama. Islam bagi dirinya sudah mendarah daging sebagaimana juga yang dirasakan pada diri Erbakan. Bagi mereka, sebagaimana Ikhwanul Muslimin di Mesir, keinginan untuk menegakkan Islam dan mendirikan daulah khilafah sangat kuat. Terbukti dengan seiring berjalannya waktu, Erdogan mensahkan undang-undang Islami, di antaranya mencabut pelarangan jilbab.

Apakah Erdogan lebih baik daripada Erbakan? Tidak. Masing-masing adalah tokoh terbaik di zamannya. Erbakan adalah sang pembuka jalan. Sedangkan Erdogan adalah sang suksesor. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar