Kamis, 19 Desember 2013

Nahnu Duat Qobla Kulli Syai

Guru saya pernah berkata kepada saya, kita adalah seorang da'i sebelum menjadi yang lain.

Dalam posisi dan spesialisasi pekerjaan apapun setiap muslim mempunyai kewajiban amar ma'ruf nahi munkar, saling nasehat menasehati dalam kebenaran dan kesabaran, dan menjadi teladan yg baik bagi lingkungannya.

Hakikat seorang da'i tidak melulu pandai bicara, walaupun kemahiran bicara itu penting. Tapi yg lebih penting adalah dakwahnya dalam perbuatan (dakwah bil hal). Karena hal itu jauh lebih kuat pengaruhnya daripada dakwah dengan perkataan (dakwah bil lisan). Bila dakwah bil lisan lebih baik daripada dakwah bil hal, maka tentu Nabi Musa lebih baik daripada Nabi Harun. Pada kenyataannya Nabi Harun mengikuti syariat Nabi Musa.

Teman-teman saya yang berprestasi di sekolahnya, pada umumnya tidak banyak bicara. Tapi anehnya banyak orang menyukainya, mendekat kepadanya, dan meneladaninya. Jarang berbicara tapi bila berbicara, benar-benar di perhatikan lawan bicaranya. Karena dia telah berkata dengan prestasinya. Dan banyak orang lebih menginginkan bukti, bukan janji belaka.

Maka tak ada yang perlu dicemaskan tentang ketidakmampuan kita dalam berbicara baik secara lisan maupun tulisan, walaupun keduanya sangat baik kita pelajari dan kuasai. Awal yang harus kita lakukan dalam hal ini adalah, menjadi pribadi muslim yang baik dari hari ke hari. Dari sana akan terpancar cahaya ke sekeliling kita dan akan semakin membesar seiring berjalannya waktu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar