“…dan janganlah kamu sembunyikan yang hak itu, sedang kamu mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 42)
Ibnu Abbas Ra. berkata, “Maksudnya, penyembunyian (yang mereka/ orang Yahudi lakukan) terhadap identitas Nabi Saw., padahal mereka telah mengetahuinya.”
Muhammad bin Sirin berkata, “Sekelompok anak cucu Harun singgah di Yatsrib ketika Bani Israil tertimpa oleh sesuatu yang menimpa mereka, yaitu kemenangan musuh atas mereka dan kehinaan mereka. Kelompok tersebut merupakan para pembawa Taurat pada masa itu. Mereka menetap di Yatsrib seraya terus mengharap Muhammad akan keluar untuk memimpin mereka. Saat itu mereka telah beriman dan membenarkan akan kenabian beliau. Para ayah itu berlalu dalam keadaan beriman (kepada Muhammad) dan meninggalkan anak cucu yang kemudian bertemu dengan Muhammad namun justru mereka kafir terhadapnya, padahal mereka telah mengetahuinya. Itulah makna dari firman Allah Ta’ala, ‘Maka setelah datang kepada mereka apa yang telah mereka ketahui, lalu mereka ingkar kepadanya’. (QS. Al-Baqarah: 89)
Menurut Imam Al-Qurthubi, makna firman Allah Swt., “Sedang kamu mengetahui”, adalah kalimat yang berada pada posisi haal, yakni bahwa Muhammad adalah hak, sehingga kekafiran mereka adalah kekafiran pembangkangan. Allah tidak member kesaksian bahwa mereka mempunyai pengetahuan, akan tetapi Allah melarang mereka untuk menyembunyikan apa yang telah mereka ketahui. Larangan ini menunjukkan alangkah besarnya dosa orang yang melakukan perbuatan itu dalam keadaan mengetahui, dan dia telah melakukan kemaksiatan jika mengetahui.
Bersambung....
Bersambung....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar