Begitu gegap gempitanya berita tentang terpilihnya DR.
Muhammad Mursi menjadi presiden Mesir. Sehingga saya dapat dengan mudah memperoleh
informasi-informasi berharga yang berkaitan tentangnya. DR. Muhammad Mursi
tampaknya telah menjadi idola baru bagi sebagian kaum muslimin. Di awal
pemerintahannya yang baru berumur beberapa hari ini, beliau telah melakukan
kebijakan-kebijakan internal yang spektakuler. Kebijakan-kebijakan itu tentu
saja membuat kaget orang-orang pemerintahan lama yang tampaknya belum terbiasa
dengan kebiasaan DR. Muhammad Mursi.
Walaupun sudah terpilih menjadi presiden Mesir, DR. Muhammad
Mursi tetap mendawamkan shalat berjamaah di masjid. Bahkan beliau kerap menjadi
imamnya. Hal ini tidak mungkin terlihat pada presiden Mesir sebelumnya karena mereka tidak menjadikan Islam sebagai panglima dalam kehidupannya.
Disamping sukses dalam pendidikan sains dengan meraih doktor teknik dari Amerika, beliau juga seorang hafidz Qur'an (hafal 30 juz) sehingga klop memadukan antara unsur duniawi dan ukhrowi. Sangat
mudah bagi beliau untuk berbicara tentang sains dan teknologi sama mudahnya bagi beliau dalam mengisi ceramah, menjadi imam shalat, dan khutbah keagamaan.
DR. Mursi juga melakukan hal yang luar biasa sebagai bukti beliau menolak pengkhultusan secara individu seperti yang terjadi pada presiden sebelumnya. Beliau mengganti foto presiden di ruangan kepresidenan dengan kaligrafi lafaz "Allah". Beliau juga menghendaki agar foto dirinya tidak terpajang di instansi-instansi pemerintahan. Seolah-olah beliau ingin berkata kepada kita bahwa hendaknya mengagungkan dan memuji Allah saja. Presiden hanyalah hamba yang kelak akan dimintai pertanggungjawabannya atas kepemimpinannya. Lafaz "Allah" mengingatkan kepada siapa saja yang melihatnya bahwa Allah Maha Melihat dan Allah pasti akan menuntut balas atas setiap kezaliman serta memberikan kenikmatan kepada hamba-hamba-Nya yang taat, beramal saleh dan bersyukur.
Shalat berjamaah adalah pilar-pilar kebangkitan Islam. Di dalam
shalat berjamaah terkandung banyak sekali keutamaan. Tidak saja keutamaan secara
individual, tetapi juga secara sosial. Shalat berjamaah membentuk umat ini
dalam kebersamaan yang bernuansa Islami. Semangat ruhiyah itu membentuk
kebiasaan sehingga memanifestasi dalam kehidupan sehari-hari. Semangat
kebersamaan itu kini didasari semangat saling mencintai karena Allah.
Melaksanakan segala kewajiban ditambah dengan ibadah nafilah
adalah rasa syukur kepada Allah. Saat Rasulullah Saw, berhasil membebaskan
Makkah (Fathu Makkah), maka turunlah surat An-Nashr. Di dalam surat tersebut disebutkan
bahwa kemenangan itu datangnya dari Allah. Maka bertasbih, bertahmid, dan
beristighfarlah. Karena dengannya kemenangan menjadi sempurna, dan Allah akan
memberikan kemenangan-kemenangan selanjutnya. Allah juga menyatakan,
barangsiapa bersyukur maka Allah akan memberikan kenikmatan yang berlipat
ganda. Artinya, setelah mendapat kenikmatan
yang satu, lalu bersyukur, kemudian Allah memberi kita kenikmatan yang lainnya.
DR. Mursi juga melakukan hal yang luar biasa sebagai bukti beliau menolak pengkhultusan secara individu seperti yang terjadi pada presiden sebelumnya. Beliau mengganti foto presiden di ruangan kepresidenan dengan kaligrafi lafaz "Allah". Beliau juga menghendaki agar foto dirinya tidak terpajang di instansi-instansi pemerintahan. Seolah-olah beliau ingin berkata kepada kita bahwa hendaknya mengagungkan dan memuji Allah saja. Presiden hanyalah hamba yang kelak akan dimintai pertanggungjawabannya atas kepemimpinannya. Lafaz "Allah" mengingatkan kepada siapa saja yang melihatnya bahwa Allah Maha Melihat dan Allah pasti akan menuntut balas atas setiap kezaliman serta memberikan kenikmatan kepada hamba-hamba-Nya yang taat, beramal saleh dan bersyukur.
DR. Muhammad Mursi mengatakan jika gaji
bulanannya akan dikembalikan kepada kas negara. Hal ini menunjukkan
kesederhanaan dan kesetiaan beliau kepada rakyatnya. Dalam sejarah Mesir modern
baru kali ini ada Presiden yang tidak mengambil gaji bulanannya. Mungkin juga
ini sejarah baru dalam dunia modern. Dalam sejarah umat, apa yang dilakukan DR.
Muhammad Mursi mengingatkan kita dengan apa yang dilakukan oleh Lima orang Khulafaur
Rasyidin.
Istri DR. Muhammad Mursi menegaskan bahwa dirinya bukanlah seorang
ibu negara, tetapi pelayan rakyat. Beliau mengatakan, jangan panggil dirinya
sebagai ibu negara, tetapi panggillah dengan nama biasa seperti Ummu Ahmad atau
ibu Najla. Begitupun dengan yang dikatakan oleh DR. Muhammad Mursi, bahwa
dirinya adalah pelayan rakyat bukan raja yang dilayani oleh rakyatnya. Hal ini
menunjukkan keseriusan DR. Mursi dan istrinya dalam melayani rakyat. Jabatan
kepresidenan bukan untuk meraup keuntungan materi. Justru menjadi beban dan
amanah bagi yang memegangnya. Jika kepemimpinan itu baik, maka Allah akan
meridhainya dan kelak sang pemimpin itu akan mendapatkan naungan Allah di hari
kiamat. Tetapi jika kepimpinan itu buruk, maka malah akan menjadi bala bagi
sang pemimpin, tidak hanya di dunia tetapi juga diakhirat.
Sebagai kecintaan kepada sesama muslim, beliau menunjukkan
kepeduliannya. Beliau menolak ucapan selamat dari Presiden Suriah Bashar
Al-Asad yang telah banyak membunuh rakyatnya sendiri. Beliau lebih mendukung
tentara pembebasan Suriah ketimbang Al-Asad. Beliau juga mendukung rakyat
Palestina dan berusaha meningkatkan kepeduliannya dari waktu ke waktu. Beliau dengan tegas menolak mengangkat telepon ucapan selamat Benjamin Netanyahu untuk dirinya. Alhamdulillah sejak beliau memerintah, setiap hari pintu perbatasan Rafah terbuka bagi lebih dari seribu
penduduk Palestina untuk memasuki Mesir. Jumlah sebesar ini tak pernah terjadi
pada era sebelumnya.
Kemajuan-kemajuan di awal pemerintahan beliau ini, mudah-mudahan
semakin membesar seperti bola salju. Tidak hanya bermanfaat bagi rakyat Mesir,
tetapi juga bagi rakyat Palestina dan kaum muslimin pada umumnya. Mari kita
berdoa kepada Allah, semoga DR. Muhammad Mursi diberi kemudahan dan kelancaran
dalam memimpin Mesir dan dapat menjadi contoh teladan terhadap kaum muslimin di
manapun berada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar