Saya berpikir kenapa gerakan Islam seperti Hizbut Tahrir sering mengkritik dan menghina gerakan Islam seperti Ikhwanul Muslim yang menggunakan jalur demokrasi sebagai jalan untuk meraih kekuasaan. Mungkin mereka mengira, demokrasi yang dimaksud Ikhwanul Muslimin adalah sebuah tujuan, bukan alat atau sarana. Padahal demokrasi yang dimaksud oleh Ikhwanul Muslimin hanya sebatas alat saja. Para negarawan muslim mulai dari DR. Muhammad Natsir sampai Erdogan menggunakan demokrasi sebagai alat Islamisasi.
Israel sangat takut dengan kemenangan DR. Muhammad Mursi dan Partai Islam di Mesir melebihi ketakutan mereka pada nuklir Iran. Karena tujuan utama dari kemenangan itu adalah Islamisasi dan tegaknya khilafah. Bukan sebatas kemenangan sebuah kelompok. Berdirinya khilafah adalah simbol persatuan umat. Hal ini tentu saja akan sangat membahayakan eksistensi Israel. Tapi sayang tujuan akhir ini tidak dilihat oleh para pengkritik itu. Akibatnya, mereka menjadi lupa akan perjuangan dan amal saleh, dan lebih menyibukkan diri dengan mengkritik dan menghina gerakan Islam lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar