Minggu, 11 Agustus 2013

Sekte-Sekte Syiah Menyesatkan (1)

Membaca sekte-sekte syiah ternyata banyak sekali ragamnya dan kebanyakan dari mereka menunjukkan kekufuran. Syiah ibahiyah mengatakan, sesungguhnya hal-hal yang diharamkan dalam Al-Quran hanyalah sebutan bagi orang yang wajib dibenci seperti Abu Bakar, Umar dan Thalhah. Oleh krena itu, sekte ini menghalalkan homoseks, khamr, bangkai, zina, dan seluruh yg diharamkan. Mereka juga meniadakan kewajiban ibadah.

Syiah itsna asyariyyah atau syiah imamiyah. Syiah ini mempercayai adanya 12 imam. Kenabian, menurut mereka, merupakn tugas yang bersifat lahiriah yang diemban oleh nabi. Tugas yang dimaksud adalah tugas menyampaikan wahyu. Sedangkan imamah memiliki derajat yang tinggi dari kenabian karena merupakan tugas yang bersifat batiniah, yaitu tugas menjelaskan makna agama. Mereka membolehkan mut'ah, nikah tanpa wali, menolak hadits kecuali dari ahlul bait yang mereka percayai.

Syiah itsna asyariyah merupakan mazhab resmi kebanyakan syiah saat ini. Mulai dari Iran, Irak, Libanon, Arab Saudi, Pakistan hingga Indonesia. Jadi bila ada orang Indonesia menganut syiah, kemungkinan besar sebagai penganut syiah itsna asyariyah.

Syiah itsnainiyah: syiah yang meyakini Nabi Muhammad dan Imam Ali sebagai Tuhan dengan alasan ruh Allah telah menitis ke dalam diri keduanya. Sekte ini terbagi 2: Yang pertama lebih mengutamakan Nabi Muhammad daripada Ali. Dan kedua lebih mengutamakan Ali karena Ali sudah mengenal Tuhan sejak umur 9 tahun, sedangkan Nabi Muhammad baru mengenal Tuhan umur 40 tahun.

Syiah akhbariyah: syiah ini tidak mempedulikan sanad hadits. Menurut mereka apa yang terdapat dalam kitab hadits syiah seperti Al Kafi, Al Faqih, Al Istibshor, dan Tahdzib Al Ahkam adalah shahih. Padahal sanad hadits merupakan bagian penting dari dien. Karena tanpa mengetahui si perawi hadits, apakah shahih, hasan, dhaif, muttashil, marfu, maudhu, gharib, dsb, maka mustahil bisa menentukan suatu hukum. Tapi bagi sekte ini bisa.

Syiah azaliyah: syiah ini mnganggap Ali bin Abi Thalib dan Umar bin Khaththab merupakan dua zat yang bersifat qadim dan azali. Hanya saja Ali adalah zat yang benar-benar baik, sedangkan Umar adalah zat yang benar-benar buruk. Umar akan selalu menyakiti Ali, dan perseteruan antara keduanya akan berlangsung untuk selama-lamanya.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar