Seorang pengamat politik, Ahmad Fahmi mengatakan bahwa meyakini As-Sisi sebagai orang yang sedang menguasai Mesir adalah sebuah kesalahan besar.
Mesir sekarang sudah berubah menjadi wilayah pengaruh negera-negara Timur Tengah. Ini adalah sebuah penjajahan dalam bentuk yang baru.
Beberapa negara Timur Tengah bersepakat mengatur urusan internal Mesir. Bukan salah mereka, tapi Mesir lah yang menjerumuskan dirinya dalam kenyataan ini.
Oleh karena itu, demonstrasi yang sekarang dilakukan bukan hanya revolusi melawan kudeta, tapi melawan para penjajah baru.
Ini tidak berlebihan, Mesir benar-benar sedang berjalan ke arah sana. Masalahnya bukan sekedar kembalinya Mursi dan pemerintahan sahnya, tetapi ada sebuah upaya menghukum negara-negara yang mengalami Arabic spring menjadi wilayah pengaruh negara-negara koalisi Amerika.
Para demonstran sekarang sebenarnya tidak hanya sedang memperjuangkan Mesir, tapi juga Tunis, Yaman, Libiya, dan Suria.
Komentar:
Sebuah analisa yang menarik sekaligus benar adanya. Mesir, setelah berhasil dimenangkan oleh kaum islamis, telah menjadi sentral gerakan perubahan peta perpolitikan, bagi saya tidak hanya di timur tengah, tetapi dunia islam pada umumnya. Demonstran Rab'ah, An-Nahdhah, dan diseluruh mesir merupakan ujung tombak penegakan daulah Islamiyah. Mari kawan kita berdoa untuk mereka, semoga mereka tetap istiqomah, sabar, dan tawakal dalam meraih kejayaan Islam. Karena doa adalah senjata orang yang beriman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar