Minggu, 26 Januari 2014

Perpecahan Mujahidin Suriah

Kabarnya di Suriah terjadi pertempuran antar faksi mujahidin. Saya sedih sekali. Padahal jika mereka orang-orang yang beriman, mereka pasti bersatu. Oleh karenanya mereka lebih pantas untuk bersatu ketimbang bersatunya orang-orang kafir, kaum munafikin, dan kaum fasiqin.

Perpecahan ini membuat kemenangan semakin jauh dari kaum mujahidin. Karena salah satu syarat kemenangan adalah persatuan dalam barisan yang kokoh. Tidakkah mereka belajar dari Afghanistan? Pada awalnya kaum mujahidin bersatu untuk mengusir penjajar Soviet. Namun setelah berkuasa, mereka malah berpecah belah antara satu dengan lainnya. Mereka saling bunuh dan saling tikam padahal mereka sesama muslim dan sesama pejuang di jalan Allah. Akhirnya mereka menjadi lemah dan orang-orang kafir dan kaum munafikin merebut kekuasaan dari mereka. Akibat perpecahan, tujuan mulia yang para mujahid ingin tegakkan, tidak terlaksana.

Imam Ibnu Taimiyah berkata, “Perpecahan umat yang telah menimpa para ulama, para masyayikh, umara’, serta para pembesarnya merupakan penyebab berkuasanya musuh atas mereka. Dan itu disebabkan karena mereka telah meninggalkan perintah untuk taat kepada Allah dan Rasul-Nya…”

Allah berfirman:"Dan hendaklah ada dari antara kamu satu golongan yang mengajak kepada kebaikan dan menyeru kepada hal yang ma’ruf serta melarang hal yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang memperoleh kemenangan." (QS. Ali Imran: 104)


Imam Ibnu Taimiyah mengatakan, "Amar ma’ruf adalah memerintahkan untuk bersatu dan berkumpul adapun nahi mungkar adalah menegakkan hudud dengan Syari’at Allah."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar