Kamis, 25 Oktober 2012

Ketika Allah Mengubah Keadaan Hamba-Nya


Muhammad bin Ghassal yang saat itu menjabat sebagai qadhi Kufah melihat seorang tamu wanita yang mengunjungi ibunya. Setelah mencari tahu Ibnu Ghassal mengerti bahwa yang datang adalah ibu Ja'far Al Barmaki, menteri Harun Ar Rasyid.


Ibnu Ghassal pun mengucapkan salam kepada wanita itu lalu menyampaikan,”Lama tidak bertemu Anda, bagaimana keadaan Anda?” Wanita itu pun menjawab,”Zaman telah berbalik, tiga tahun yang lalu 400 pembantu melayaniku dan anakku sendiri mengirim kepadaku 1000 kambing dan 300 sapi untuk kurban, itu belum termasuk perhiasan dan pakaian. Dan sekarang aku datang untuk meminta kulit dua domba untuk aku jadikan lapisan pakaian dan alas tidur di malam hari”.

Ibnu Ghassal pun menangis mendengar kabar itu lalu beliau pun menghibahkan beberapa dinar untuk wanita itu. (Bahr Ad Dumu’, hal. 97)

Ja'far Al Barmaki dan ayahnya Yahya bin Khalid sebelumnya termasuk orang kepercayaan Harun Ar Rasyid namun setelah itu hubungan mereka berubah menjadi permusuhan setelah Harun Ar Rasyid menilai bahwa mereka terlalu banyak mencampuri urusan istana, hingga akhirnya keduanya dikurung dalam penjara.

Tampaknya, sejarah selalu saja berulang dan mengambil peranannya sebagai peringatan bagi orang-orang zalim agar segera bertaubat dan bagi orang-orang yang ingin berbuat kezaliman agar mengurungkan niatnya itu. Di sini sejarah memainkan peranannya sebagai tashdiq atau membenarkan dan meneguhkan sejarah yang terjadi di masa lalu.  

Allah Maha Melihat, Maha Mendengar, dan Maha Mengetahui atas apa yang diperbuat hamba-Nya baik yang tersembunyi maupun yang terang-terangan dilakukan. Apa yang terjadi pada hari ini adalah sebagai akibat dari apa yang kita lakukan dimasa lalu. Tidak peduli apakah masa lalu itu tahun kemarin, bulan kemarin, atau bahkan hari kemarin. Maka, sejarah -- dengan izin Allah -- akan memainkan peranannya dalam memutarbalikkan keadaan. Dari kaya menjadi miskin. Dari sengsara menjadi bahagia. Dari tangisan menjadi sukacita. Menjadi sesuatu yang tidak aneh lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar