Kamis, 25 Oktober 2012

Tanda-Tanda Allah Mencintai Hamba-Nya (5)

5. Mendapat Ujian dan Cobaan
Rasulullah Saw. bersabda, "Sesungguhnya balasan yang besar ada dalam ujian yang berat. Jika Allah mencintai suatu kaum, maka Dia menguji mereka. Barangsiapa yang ridha dengan ujian itu, maka mereka akan mendapatkan keridhaan Allah. Barangsiapa yang murka atau tidak senang dengan ujian itu maka mereka akan mendapatkan murka-Nya." (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Dengan cobaan itu, Allah hendak mengampuni dosa-dosa yang telah mereka lakukan di masa lalu. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw., "Tiap mukmin dan mukminah tidak henti-hentinya mendapat cobaan pada diri, anak dan hartanya sampai dia bertemu Allah dengan tanpa memiliki dosa." (HR. Ahmad, Tirmidzi, dan Hakim)

Ujian dan cobaan menunjukkan rasa kasih sayang Allah kepada hamba-Nya. Oleh karena itu, bila kita mendapat cobaan, pandanglah sisi positif ini agar hati kita mau bersabar dalam melalui cobaan itu.

Kesabaran hamba-Nya dalam menghadapi ujian dan cobaan menjadi bukti kesungguhan hamba tersebut dalam cinta kepada-Nya. Sebab, cinta butuh pengorbanan. Jika cinta hanya sekedar kata maka akan banyak orang berkata tapi pada hakikatnya mereka bukanlah para pecinta.

Allah Swt. berfirman, "Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kalian agar Kami mengetahui orang yang berjihad dan bersabar di antara kalian; dan agar Kami menyatakan (baik buruknya) hal ihwal kalian." (QS. Muhammad: 31)

Seorang ulama saleh pernah berkata, keimanan seseorang akan terlihat ketika ia menghadapi musibah.

Ujian dan cobaan itu sepadan dengan kekuatan iman yang dimiliki oleh orang-orang yang dicintai Allah itu. Sa'ad bertanya, "Ya Rasulullah, siapakah orang yang paling berat ujiannya?" Jawab Nabi Saw., "Para Nabi, orang-orang yang mengikutinya, dan demikian seterusnya. Seseorang diuji dengan kadar keimanannya. Makin kuat agamanya, makin berat ujiannya. Bila lemah agamanya, diuji pula sesuai dengan kadarnya. Seorang hamba tidak henti-hentinya diberikan ujian, sehingga ia dibiarkan berjalan di muka bumi ini dengan tanpa kesalahan." (HR. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah, Ad-Darimi, dan Hakim)

Abu Sa'id berkata, "Saya menemui Rasulullah Saw. saat beliau kurang sehat. Saya pegang, dan terasa tubuhnya panas sekali. Kataku, 'Ya Rasulullah, alangkah beratnya cobaan yang menimpamu!' Beliau berkata, 'Beginilah kita, maka cobaan yang menimpa kita lemah, maka kecil pula pahalanya.' Aku bertanya, 'Wahai Rasulullah, lalu siapakah yang paling berat cobaannya?' Beliau menjawab, 'Para Nabi.' Tanyaku lagi, 'Kemudian siapa?' Jawab Nabi Saw., 'Orang-orang saleh. Sungguh salah seorang di antara mereka merasa senang menerima cobaan seperti kalian merasa senang mendapat anugerah'." (HR. Ibnu Majah dan Hakim) 

Bersambung...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar