Sabtu, 20 Oktober 2012

Tanda-Tanda Allah Mencintai Hamba-Nya (4)


4. Diterima Penduduk Bumi
Dalam riwayat Imam Bukhari dan Muslim, dari Abu Hurairah ra, dari Nabi Saw: “Apabila Allah Ta’ala mencintai hamba, maka Jibril mengumandangkan, “Sesungguhnya Allah sedang mencintai si Fulan, maka cintailah dia. Lalu penghuni langit pun mencintainya, baru kemudian di diterima oleh penghuni bumi. Namun bila Allah Ta’ala membenci si Fulan, maka Allah Swt  mengundang Jibril dan berfirman, “Aku lagi membenci si fulan, maka bencilah ia!” Jibril pun membencinya, kemudian mengajak kepada penghuni langit dengan mengatakan, “Sesungguhnya Allah sedang membenci si Fulan, maka bencilah padanya. Lalu rasa benci itu diturunkan di muka bumi.”

Menurut Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani, maksudnya adalah hati manusia akan menyambut kehadirannya dengan cinta, senang, dan ridha.

Dalam riwayat Muslim dari Suhail bin Abi Shaleh, ia berkata: “Ketika kami berada di Arafah, maka Umar bin Abdul Aziz lewat. Kala itu ia tengah melakukan haji. Orang-orang pun berdiri memandangnya. Lalu aku berkata kepada ayahku, “Ayah, saya rasa Allah mencintai Umar bin Abdul Aziz.” Ayahku bertanya, “Apa tandanya?” Jawabku, “Karena kecintaan hati manusia terhadapnya.” Katanya, “Sungguh saya mendengar Abu Hurairah menyampaikan hadits dari Rasulullah Saw….” Lalu ia menyebutkan hadits tersebut. 

Sementara Tirmidzi meriwayatkan dengan tambahan di akhirnya: “Itulah yang dimaksudkan oleh firman Allah: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, kelak Allah Yang Maha Pengasih akan menanamkan dalam (hati) mereka rasa kasih saying.” (QS. Maryam: 96)

Rasulullah Saw. bersabda, “Tiap hamba punya reputasi di langit. Jika reputasinya baik di langit maka akan diturunkan ke bumi. Jika reputasinya buruk di langit maka akan diturunkan pula ke bumi.” (HR. Al-Bazzar dengan sanad shahih)

Dari Abu Dzar, ia berkata bahwa Rasulullah Saw. ditanya, “Bagaimana pendapat Anda tentang seorang yang berbuat baik dan banyak orang memujinya?” Nabi Saw. menjawab, “Itu adalah kabar gembira seorang mukmin yang disegerakan.” (HR. Muslim, Ahmad, dan Ibnu Majah)

Imam Nawawi berkata, “Menurut para ulama, kabar gembira yang disegerakan ini sebagai bukti cinta dan ridha Allah, dengan membuat makhluk mencintainya.”

Bersambung....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar