Penyebab kekalahan tentara Arab dalam perang melawan Israel adalah
pengkhianatan yang dilakukan oleh pemimpin Mesir pada saat itu. Dia adalah Gamal
Abdun Naser. Dia telah menangkapi para prajurit Ikhwan yang telah bekerja keras
berjihad di jalan Allah. Padahal pada waktu itu Mujahidin Ikhwan mampu mendesak
tentara zionis. Namun, setelah Gamal Abdun Naser mengadakan perjanjian damai
dengan Israel, kemenangan yang sudah di depan mata malah di sia-siakan. Dia
malah menangkapi Mujahidin Ikhwan karena perjanjian itu. Itu artinya, dia
tunduk pada saat umat kuat. Karena bermula dari kejadian inilah, kekalahan demi
kekalahan umat Islam di Timur Tengah mulai terasa. Padahal umat Islam di Timur
Tengah menghendaki perlawanan terhadap Israel, bukannya perjanjian damai yang
justru merugikan umat dan menguntungkan Israel.Hingga kini tak satu pun
perjanjian damai dipatuhi oleh Israel. Israel selalu berbuat seenaknya sendiri
tanpa pernah memedulikan seruan Internasional. Apalagi sejak mendapat
perlindungan dari negara besar seperti Amerika Serikat, Inggris, Perancis, dan
sekutu lainnya.
Gamal
Abdun Naser Cs. hanya gemar menyiksa mujahidin Ikhwan, tetapi mereka sama
sekali tidak melakukan perlawanan terhadap Israel. Mereka melakukan penyiksaan
yang teramat keji, sementara di depan mereka Israel terus merongrong kedaulatan
negara. Mereka telah kehilangan orang-orang yang ikhlas berjuang, berani
berkorban jiwa raga dan harta. Akhirnya, yang hadir kini adalah tentara-tentara
yang takut mati, yang kabur saat pertempuran, yang lebih memilih kemewahan
bersama musuh, yang berkhianat dan sebagai gantinya berbagai harta kekayaan.
Hanya dalam enam hari saja tentara Arab kalah melawan Israel. Ini adalah
kekalahan yang menyakitkan dan memalukan sepanjang sejarah. Kekalahan ini bukan
disebabkan oleh persenjataan atau kehebatan musuh, tetapi disebabkan oleh
pengkhianatan yang dilakukan oleh orang dalam.
Berikut
ini fakta yang mengejutkan sebelum terjadinya Perang Enam Hari atau Yom Kippur:
Angkatan
Bersenjata Mesir melupakan kewajiban pokoknya. Yaitu, mengadakan latihan secara
berkala serta meningkatkan kemampuan mereka dengan teknik operasi gabungan yang
merupakan karakteristik dari peperangan yang akan datang dengan musuh Zionis.
Namun kenyataannya, di medan operasi tersebut tidak pernah terjadi aktivitas
serangan udara yang berakibat pada alpanya latihan operasional dalam hal
pertahanan udara. Dari kenyataan tersebut dapat dikatakan bahwa empat tahun
sebelum terjadinya Perang Juni 1967 tidak ada latihan perang serius dalam
bentuk apa pun sebagai persiapan untuk menyongsong perang yang menentukan melawan
Israel. Mesir tidak mempersiapkan dirinya dan medan pertempurannya di Sinai
dengan baik untuk berperang melawan Israel. Akibatnya, perut-perut para
prajuritnya menjadi gendut serta kantong-kantong mereka bertambah tebal.
(Syaikh Sa'ad Karim Al-Fiqi, Pengkhianatan-Pengkhianatan dalam Sejarah
Islam/ Khiyanat Hazzat At-Tarikh Al-Islami, hlm. 334)
Inilah
yang terjadi; prajurit-prajurit bermental tempe berhadapan dengan pasukan
Zionis yang mempunyai tujuan yang jelas. Berapapun banyaknya tentara Arab pada
saat itu, mampu dihadapi oleh pasukan Zionis. Bahkan Zionis sudah mampu
mengetahui di mana letak tempat-tempat strategis pasukan Arab. Kekalahan itu
bukan disebabkan oleh kehebatan Zionis, tapi kemaksiatan yang dilakukan oleh
tentara Arab.
Sesungguhnya
para pengkhianat itu akan mendapat balasan yang setimpal dari Allah Swt.. Allah
Swt. berfirman, "“Dan janganlah
kamu berdebat (untuk membela) orang-orang yang mengkhianati dirinya.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang selalu berkhianat lagi
bergelimang dosa.” (QS. An-Nisâ`
: 107)“Sesungguhnya Allah tidak
menyukai tiap-tiap orang yang berkhianat lagi mengingkari nikmat.” (QS. Al-Hajj
: 38) “Dan
janganlah kamu menjadi pembela orang-orang yang khianat.” (QS. An-Nisâ`:
105) Bila Allah sudah benci kepada hamba-Nya maka
tidak ada yang bisa menolongnya meskipun seluruh manusia bersatu membantunya.
Maka dunia terasa sempit baginya meskipun dirinya mempunyai kekayaan melimpah
dan kekuasaan yang besar. Naudzubillahi mindzalik.
Sudah
seharusnya hal ini menjadi pelajaran berharga bagi kaum muslimin agar menjauhi
sikap khianat. Karena pengkhianatan inilah, umat Islam "diazab" oleh
Allah dengan kekalahan yang memalukan. Kalah perang hanya dalam waktu enam
hari! Inilah akhir dari Gamal Abdun Naser yang tertulis dalam sejarah:
Ketika
mantan Presiden Gamal Abdun Naser wafat, banyak tulisan, surat kabar, dan
buku-buku menghujatnya. Pada saat itu media massa menemukan sasaran empuk untuk
dijadikan headline. Bahkan sampai orang-orang yang dulu mendukungnya atau
tepatnya berpura-pura mendukungnya ikut mengecamnya. Hal ini berlangsung dalam
jangka waktu yang lama sekali. Hujatan dan kecaman yang ditujukan kepadanya
telah menjadi kegiatan sehari-hari dari banyak orang. Mereka berlomba-lomba
menunjukkan kelihaian bahasa mereka untuk menghujatnya. (Syaikh Sa'ad
Karim Al-Fiqi, Pengkhianatan-Pengkhianatan dalam Sejarah Islam/
Khiyanat Hazzat At-Tarikh Al-Islami, hlm. 335)
Inilah akhir dari kehidupan para pengkhianat. Semoga Allah melindungi kita dari berbuat khianat dan menjadi pembela para pengkhianat.
Musuh dalam selimut memang berbahaya pak :)
BalasHapuskeep Blogging and visit us http://gores-penaku.blogspot.com/
Terimakasih komentarnya mas Qaliel. Saya segera ke TKP :)
BalasHapuswow ini yg saya cari, soalnya non-sense klo muhahid asli kalah telak sama israle klo ga ada sebab2 khusus, muchas gracias
BalasHapusbenar sekali mas eka. terimakasih sudah koment
HapusSOALNYA NON-SENSE KLO MUJAHID ASLI KALAH TELAK SAMA ISRAEL KLO GAK ADA SEBAB SEBAB KUSUS ???
HapusEMANG LO PIKIR APA HEBATNYA MUJAHID ? PERANG LAWAN MEREKA ADALAH PERANG YG PALING MUDAH, MENGAPA????
1.MUJAHID CUMA PUNYA FANATISME
2.LOGIKANYA NGGAK PERNAH JALAN
3.SANGAT MINIM PENGALAMAN
4.TIDAK PUNYA KETRAMPILAN TEKNIS
5.KEMATIAN ADALAH TUJUAN MEREKA BERPERANG!!! WHY ?? KARENA MEREKA AKAN DAPAT PAHALA SYURGA DENGAN BIDADARI BIDADARI YANG MASIH PERAWAN DSB DSB DSB.
Kekalahan itu bukan disebabkan oleh kehebatan Zionis, tapi kemaksiatan yang dilakukan oleh tentara Arab.
BalasHapusCoba JELASKAN APA ITU "KEMAKSIATAN YANG DILAKUKAN TENTARA ARAB" ??
KEMENANGAN ISRAEL PADA SETIAP PEPERANGAN DENGAN ARAB ADALAH KEMAMPUAN DINAS INTELIGENT MEREKA MENGUMPILKAN DATA DATA YANG SANGFAT AKURAT, KEMAMPUAN TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN YANG SANGAT PRIMA. BANDINGKAN DENGAN mujahidin Ikhwan , MAREKA CUMA BISA HAFAL AL QURAN 30 JUZ, CUKUP SUDAH BISA JADI MUJAHIDIN, TAK ADA BEKAL PENGETAGUAN DAN KETRAMPILAN DALAM SPIONASE DAN PENGGUNAAN ALUTSISTA.
MEREKA CUMA PUNYA FANATISME BUTA LALU MENGUMBAR TERIAKAN PEKIK TAKBIR, YANG SAMA SEKALI TIDAK ADA GUNANYA.
SEBAGAI GAMBARAN YANG MUDAH GINI AJA, ANDA DATANG KE PESANTREN , TANYA SAMA SANTRI YANG SUDAH BELASAN TAHUN BELAJAR DISITU, DIMANA LETAK ISRAEL??? DIJAMIN MEREKA TIDAK TAU .