Rabu, 13 Juni 2012

Beginilah Rasulullah Mencintai dan Menyayangi Anak-Anak (2)

Saya mendapati kisah berikut ini dalam sejarah hidup Rasulullah Saw.:

Usamah bin Zaid mengatakan, "Dahulu Nabi Saw. pernah mengambilku dan mendudukkanku di atas sebelah pahanya dan mendudukkan Al-Hasan bin Ali di atas sebelah pahanya yang lain, kemudian beliau memeluk kami berdua, lalu berdoa, 'Ya Allah, kasihanilah keduanya, karena sesungguhnya aku mengasihani keduanya'." (HR. Bukhari dan Ahmad)

Diriwayatkan bahwa Asma Ra. datang dengan membawa bayinya yang baru lahir. Asma berkisah: "Nabi Saw. mentahniknya dengan buah kurma, kemudian mendoakan keberkatan buat bayinya." (HR. Bukhari dan Muslim)

Seorang anak remaja datang kepada Nabi Saw., lalu berkata, "Sesungguhnya saya hendak menunaikan haji." Maka Nabi Saw. berjalan sebentar bersamanya melepas keberangkatannya seraya berdoa, "Hai anak muda, semoga Allah membekalimu dengan ketakwaan dan mengarahkanmu pada kebaikan serta menghindarkanmu dari kesalahan."

Setelah anak muda itu kembali dari hajinya, Nabi Saw. bersabda, "Hai anak muda, semoga Allah menerima hajimu, mengampuni dosa-dosamu, dan menggantikan biaya yang telah kamu keluarkan." (HR. Ibnu Sinni)

Abu Hurairah berkata: Rasulullah Saw. keluar menuju ke pasar Bani Qainuqa. Beliau berjalan mengelilingi pasar seraya berpegangan pada tanganku, kemudian duduk-duduk di masjid, lalu bertanya, "Mana si kecil yang lucu itu? Panggilkanlah dia untuk datang kepadaku!"

Al-Hasan pun datang dengan berlari, lalu langsung melompat ke pangkuannya. Rasulullah Saw. mencium mulutnya kemudian berdoa, "Ya Allah, sesungguhnya aku mencintainya, maka cintailah dia dan cintailah pula orang yang mencintainya." Beliau ucapkan doa ini sebanyak tiga kali. (HR. Bukhari dan Muslim)

Sahabatku, banyaknya riwayat yang memberitahukan bahwa Rasulullah Saw. senang mendoakan anak, menunjukkan akhlak mulia beliau. Beliau tidak pernah terlihat membentak-bentak seorang anak, menyakiti fisik dan perasaannya. Beliau mencium, membelai-belai kepala sang anak, menggendongnya, menimang-nimang dan mendoakannya. Sehingga anak-anak tersebut merasakan kehangatan pribadi Rasulullah Saw. Idola mereka adalah Rasulullah Saw. Sehingga kenangan bersama Rasulullah Saw. terekam sangat kuat dalam benak mereka. 

Kebalikannya adalah, orangtua yang senang memarahi anaknya, melukai perasaannya, menyakiti fisiknya. Mereka adalah orangtua yang kejam, yang tidak punya rasa kemanusiaan. Bahkan seekor singa menjilati anak-anaknya sebagai bentuk kasih sayang kepada anak-anaknya tersebut. Apakah sebuah doa yang baik untuk anak kita tidak lebih baik daripada bentakan-bentakan, cacian dan makian? Bukankah salah satu doa yang diijabah oleh Allah adalah doa kedua orangtua untuk anak-anaknya?

Lihatlah anak-anak yang didoakan Rasulullah itu, mereka benar-benar menjadi orang yang baik, saleh, salehah, dan berilmu tinggi. Ketika besar, mereka menjadi tokoh umat ini. Doa adalah senjata orang yang beriman, mampu merubah takdir yang buruk menjadi takdir yang baik. Oleh karena itu, mari kita sering mendoakan anak-anak kita, membelai mereka, mencium mereka sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Rasulullah Saw. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar