Bilal melihat Rasulullah Saw. menangis tersedu-sedu, Bilal lalu bertanya kepadanya, “Apa yang membuatmu menangis, wahai Rasulullah, bukankah Allah Swt. telah mengampuni dosa-dosamu yang telah lalu dan yang akan datang?” Nabi Saw. menjawab, “Wahai Bilal, sungguh telah turun kepadaku satu ayat pada malam ini, celakalah bagi orang yang membacanya, tetapi tidak merenunginya.”
Nabi kemudian membaca firman Allah Swt.:
الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ رَبَّنَا مَاخَلَقْتَ هَذَا بَاطِلاً سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
“(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): ‘Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka’.” (QS. Ali Imran [3]: 191).
Setelah itu, Nabi Saw. bersabda lagi, “Celakalah bagi orang yang membacanya, tetapi tidak merenunginya.”
***
Sahabatku, dalam buku Mind Power disebutkan sebuah hasil penelitian yang menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan “kelelahan otak” itu sebenarnya tidak pernah terjadi. Hal ini disebabkan otak tidak seperti otot-otot. Karakter operasi otak tidak menyerupai otot, namun merupakan sistem elektro-kimiawi yang sebagiannya sebanding dengan baterai sel–basah arus sadar.
Sel otak tampak kelelahan setelah berjam-jam melakukan kerja mental, kelelahan tersebut ternyata terjadi pada bagian-bagian tubuh lain; mata, otot-otot leher, dan punggung kita. Otak itu sendiri dapat terus bekerja hampir tak terbatas.
Seorang perempuan menjalani suatu percobaan untuk mengalikan dua rangkaian nomor dengan empat digit, satu persatu, dengan secepat mungkin. Ia terus melakukannya selama 12 jam. Selama pengalian tersebut kecepatannya hanya menurun tipis, yang diukur dari kecepatan dan keakuratannya. Pada 12 jam terakhir ia berhenti hanya karena kelelahan tubuh dan rasa lapar.
Apa yang tampaknya seperti kelelahan mental sering hanya merupakan suatu kebosanan. Dalam membaca buku yang sulit, misalnya, Anda merasa bimbang antara keinginan untuk terus membaca dan dorongan untuk berhenti. Menurut seorang psikolog, kadang yang Anda rasakan bukan merupakan suatu kelelahan, namun karena tidak adanya konsentrasi dan kemampuan untuk menghilangkan pikiran-pikiran yang mengganggu.
Kenyataan ini membuat saya berdecak kagum terhadap penciptaan otak. Dan kekaguman saya ini merambat pada yang menciptakannya. Berat otak manusia rata-rata berkisar kurang lebih 1,4 kg., tetapi memiliki kemampuan yang luar biasa. Saya pun bertanya dalam hati, bagaimana dengan organ tubuh yang lainnya? Bagaimana dengan makhluk-makhluk yang lainnya? Allahu Akbar! Betapa sangat dahsyatnya Allah menciptakan semua ini.
Tak ada satu pun yang luput dari mata ini terhadap kebenaran Allah. Renungkanlah semua itu, mulailah melihat kebenaran Allah dari apa yang kita lihat dan rasakan. Niscaya dari sana tumbuh rasa cinta dan keyakinan kepada-Nya. Jika kita menikmati suatu ukiran yang sangat menakjubkan, tentunya kita akan kagum kepada ahli ukirnya dan kepada apresiasinya yang sangat tinggi terhadap seni ukir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar