Imam al-Ghazali berkata, “Sesungguhnya ada seorang laki-laki yang bersujud dengan satu sujud kepada Allah, di mana ia mengira bahwa dengan sujudnya itu ia dapat mendekatkan dirinya kepada Allah Swt.. Demi Allah, sesungguhnya dosa yang disebabkan oleh sujud jika dibagikan kepada penduduk negeri ini, niscaya mereka akan hancur.”
Seseorang bertanya, “Mengapa Anda berkata seperti itu?” Imam al-Ghazali menjawab, “Itu karena ia bersujud dengan kepalanya di hadapan Allah, tetapi hatinya disibukkan dengan permainan, perbuatan-perbuatan maksiat, berbagai syahwat dan kecintaan kepada dunia. Sujud seperti apa ini?”
Aku merasa terpana mendengar nasehat Imam al-Ghazali ini. Nasehat itu singkat namun padat; menembus relung hatiku yang paling dalam. Seperti sebuah pisau yang membedah tubuh dan kemudian mengeluarkan kotoran yang ada di dalam hati.
Ingatlah pesan-pesan di atas, wahai sahabatku, dan renungkanlah dalam-dalam agar hatimu memperoleh kepuasan dari apa yang engkau baca. Semoga kita menjadi orang yang berdiri shalat dengan penuh kesungguhan, ruku shalat dengan penuh kesungguhan, sujud dengan penuh kesungguhan, duduk shalat dengan penuh kesungguhan, membaca bacaan shalat dengan penuh kesungguhan. Tidak ada yang merasakan nikmatnya shalat kecuali diri kita sendiri yang telah mengerjakannya.
Shalat adalah zikir akbar bagi kita, amal yang pertama kali di hisab di yaumil akhir, jika shalat kita bagus, maka amal yang lain pun akan ikut bagus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar