Judul : Al-Qur'an Terjemah dan Tafsir Per Kata
Ukuran : A4 (21 x 29,7 cm)
Kertas : Quran Paper Premium
Cetakan : ke-5 2012
Tebal : IX + 623 halaman
Harga : Rp. 99.000,-
Al-Qur'an adalah bacaan yang paling sempurna.
Darinya terkandung mukjizat Ilahi, keindahan sastrawi, dan kumpulan makna yang
hakiki. Para pembacanya akan menyelami lautan ilmu dan samudera cahaya petunjuk
dari Allah Swt. Mereka akan diarahkan untuk memfungsikan dua unsur sekaligus;
akal dan hati, pikir dan dzikir, serta ilmu dan keimanan.
Langkah pertama untuk mempelajari Al-Qur'an
adalah dengan membacanya, dan untuk sampai pada pengamalan Al-Qur'an, harus
disertai dengan pemahaman dan pengaplikasian.
Bagi orang yang tidak memahami bahasa Al-Qur'an,
terjemah merupakan salah satu pintu untuk memasuki pemahaman. Dengan terjemah,
kita akan mengetahui maksud dari ayat yang dibaca. Akan tetapi terjemah saja
tidak cukup karena ada kata yang memerlukan penjelasan untuk sampai kepada
maksud yang dituju. Al-Qur'an Terjemah dan Tafsir Per Kata ini memberikan
penjelasan singkat, padat, dan memadai untuk sampai kepada makna yang dimaksud
dari ayat-ayat Al-Qur'an. Penjelasan yang dimaksud bersumber dari Tafsir Ibnu Katsir.
Tafsir ini telah diakui oleh para ulama dari berbagai mazhab. Hal ini
dikarenakan pendekatan Tafsir Ibnu Katsir yang mencakup riwayah dan dirayah.
Yakni menafsirkan ayat Al-Qur'an dengan ayat Al-Qur'an, kemudian dengan
hadits-hadits Nabi.
Contohnya dalam surat Al-Fatihah ayat 7, kata
Al-Maghdub yang diterjemahkan menjadi "mereka yang dimurkai" menurut
Tafsir Ibnu Katsir adalah orang Yahudi, sedangkan Adh-Dhaallin atau
"mereka yang sesat" adalah orang Nashrani. Penjelasan Ibnu Katsir ini
berdasarkan pada hadits Nabi.
Arti Qalil secara umum adalah
"sedikit". Namun, setelah disesuaikan dengan konteks ayat, bisa
mengandung arti jumlah (sedikit), atau menunjukkan rentang waktu (sebentar).
Seperti yang tergambar dalam ayat: "Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan
sebentar (qaliila) saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui." (QS.
Al-Mukminun: 114) "Serta memberi sedikit (qaliila) dan tidak mau memberi
lagi." (QS. An-Najm: 34)
Pada surat Al-Insan ayat 27, yauman tsaqila
diterjemahkan menjadi "hari yang berat". Menurut Ibnu Katsir, yang
dimaksud dengan "hari yang berat" adalah hari akhirat. Dalam surat
An-Nur ayat 54, kalimat "taatlah kalian kepada Allah" dan
"taatlah kalian kepada Rasul", menurut Tafsir Ibnu Katsir artinya
adalah "berpegang teguh kepada Al-Qur'an" dan "menjalankan
sunnah Rasulullah Saw."
Contoh yang lain lagi misalnya, dalam surat
Az-Zukhruf ayat 22 tidak disebutkan siapa nama bapak Nabi Ibrahim, dijelaskan
dalam Tafsir Ibnu Katsir bahwa namanya adalah Azzar. Begitupun pada surat
Al-Anbiya ayat 87, Dzun Nun menurut Tafsir Ibnu Katsir adalah Nabi Yunus As.
Dan, masih banyak contoh-contoh menarik lainnya
yang terdapat dalam Al-Qur'an ini. Oleh karena itu, Al-Qur'an Terjemah dan
Tafsir Per Kata ini bukan hanya terjemah per kata saja, akan tetapi merupakan
tafsir per kata.
Selain terjemah dan tafsir per kata, Al-Qur'an
ini juga memiliki keistimewaan dalam catatan kaki yang merujuk pada Tafsir Ibnu
Katsir. Kata atau kalimat yang membutuhkan penjelasan lebih lanjut dibahas di
catatan kaki ayat yang dimaksud, sehingga hal ini sangat memudahkan pembaca
untuk mendapatkan kandungan makna yang sesungguhnya.
Keistimewaan keempat terletak pada Asbabun Nuzul
atau latar belakang turunnya ayat Al-Qur'an. Asbabun Nuzul ini bersumber dari
kitab karya Imam Jalaluddin As-Suyuthi. Beliau merupakan seorang ulama terkenal
yang sangat ahli di bidangnya. Dengan mengetahui sebab-sebab turunnya ayat,
pembaca akan lebih mudah memahami maksud, tujuan serta asal muasal turunnya
ayat tersebut.
Dengan menggabungkan empat keistimewaan,
Al-Qur'an Terjemah dan Tafsir Per Kata ini memiliki keunikan tersendiri di
banding Al-Qur'an yang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar