Selasa, 28 Februari 2012

Keseimbangan adalah Akhlak Allah

Apabila kita selesai mengerjakan sesuatu, lalu kita lihat kembali pekerjaan itu, maka akan tampaklah kesalahannya di sana-sini. Kemudian kita lihat lagi dan lagi, masih saja ada kesalahan itu seolah tidak akan pernah tertutupi.

Ketika membandingkan karya dan kreasi Allah Swt., berupa ayat-ayat kauniyah dan Qur’aniyah. Niscaya tak satu pun ada yang cacat! Bahkan, Allah menantang kita untuk melihat-Nya secara berulang.

“Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang? Kemudian pandanglah sekali lagi niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itupun dalam keadaan payah.” (QS. Al-Mulk: 3-4)

Tidak! Lihatlah orang-orang yang cacat tubuhnya, bukankah itu bukti ketidakseimbangan karya Allah? Allah mengajak kita untuk melihat dan merenungkannya lagi. Ternyata setelah diselidiki, ada hikmah tersembunyi yang menunjukkan bahwa Allah telah mencipta alam ini dengan seimbang.

Bukankah dengan adanya orang-orang yang cacat, tergerak hati kita untuk menolong mereka? Maka tumbuhlah benih-benih kasih sayang di antara kita. Allah menyayangi hamba-Nya yang menyayangi hamba-hamba-Nya yang kekurangan.

Seringkali kita terlalu memaksakan diri mengatakan tentang ketidakadilan Allah berdasarkan sudut pandang kita sendiri. Kita menganggap diri kita sudah sangat hebat dari segi keilmuwan sehingga dengan sangat sombongnya mengatakan bahwa Allah itu kejam dan tidak adil. Jika ia mau rendah hati dan memiliki adab atas apa yang tidak diketahuinya, itu lebih mulia baginya; lebih berakhlak dan lebih beradab. Dengan bertambahnya ilmu dan wawasan, akan bertambah pula kearifan dan kedewasaan. Dengan izin Allah, dia akan memperoleh hikmah yang selama ini dia cari-cari.

Sesuai dengan pesan Rasulullah, “Berakhlaklah dengan akhlak Allah.” Keseimbangan adalah salah satu akhlak Allah. Oleh karena itu, hiduplah dengan seimbang di dunia ini! Kelak akan terlihat keindahan terpancar dari situasi dan kondisi yang kita alami saat ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar