Kamis, 26 April 2012

Jadikan Shalat Sebagai Penolongmu


Shalat secara keseluruhan bermakna do'a. Ia merupakan salah satu cara kontak langsung kita dengan Allah SWT. Jika kita menegakkan shalat fardhu, mengerjakan shalat rawatib, dhuha, dan tahajud, hidup kita dipenuhi dengan do'a. Apabila Rasulullah mengalami kesulitan, maka beliau segera mengerjakan shalat.

Shalat adalah rahmat Allah yang sangat besar. Oleh karena itu, seseorang yang melaksanakan shalat ketika mengalami kesusahan, berarti bersegera menuju kepada rahmat Allah. Dan apabila rahmat Allah datang membantu dan menolongnya, maka kesusahan apalagi yang tersisa?

Abu Darda RA berkata, "Jika terjadi angin topan, maka Rasulullah SAW segera masuk ke masjid dan tidak akan ke luar hingga angin itu berhenti. Begitu juga apabila terjadi gerhana matahari atau bulan, maka Rasulullah SAW segera melaksanakan shalat.

Shuhaib RA meriwayatkan dari Rasulullah SAW bahwa amalan para Nabi AS terdahulu adalah seperti ini juga. Yaitu melaksanakan shalat setiap menghadapi kesusahan.

Suatu ketika, Ibnu Abbas RA sedang dalam perjalanan pulang. Di tengah perjalanan, dia mendapat kabar kematian saudara laki-lakinya yang bernama Qutsam. Beliau pun menghentikan untanya di tepi jalan dan segera turun, kemudian shalat dua rakaat dan berdo'a cukup panjang dalam tasyahudnya. Setelah itu, beliau bangun dan kemudian menaiki untanya, lalu membaca ayat yang berbunyi, "Dan mintalah pertolongan dengan sabar dan shalat, dan sesungguhnya hal yang demikian itu amat berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu." (QS. Al-Baqarah : 45).

Suami Ummu Kultsum RA yang bernama Abdurrahman RA pernah menderita suatu penyakit. Suatu ketika, keadaan penyakitnya sangat parah, sehingga semua orang mengira ia telah meninggal dunia. Kemudian Ummu Kultsum RA bangun dan melaksanakan shalat. Setelah beliau mengerjakan shalat, Abdurrahman RA telah sadar kembali, lalu bertanya kepada orang-orang di sekelilingnya, "Apakah keadaan saya menunjukkan seolah-olah saya telah meninggal?" Jawab mereka, "Ya!" Abdurraman RA berkata, "Dua orang malaikat maut mendatangi saya seraya berkata, 'Mari kita pergi menghadap Allah Hakim Yang Mahaadil. Dia akan membuat keputusan terhadapmu.' Kemudian mereka membawa saya. Ketika itu juga seorang malaikat (lainnya) datang dan berkata kepada kedua malaikat tadi, 'Pergilah kalian! Dia adalah termasuk ke dalam golongan manusia yang telah ditetapkan baginya kebahagiaan. Hal itu tertulis sejak dia masih berada di dalam kandungan ibunya, dan saat ini anak-anaknya masih membutuhkannya.'." Setelah itu beliau masih hidup satu bulan, kemudian meninggal dunia.

Nadhar RA berkata, "Pernah pada suatu hari, terjadi gelap gulita. Kemudian saya berlari menemui Anas dan bertanya, 'Pernahkah engkau mengalami peristiwa seperti ini pada zaman Nabi SAW?' Dia menjawab, 'Saya berlindung kepada Allah SWT! Pada zaman Nabi SAW, apabila terjadi sedikit saja angin kencang, maka kami semua berlari ke masjid-masjid, karena mereka merasa takut kalau-kalau hari kiamat akan segera tiba."

Abdullah bin Salam RA berkata, "Apabila suatu kesusahan menimpa keluarga Nabi SAW, maka beliau SAW memerintahkan untuk melaksanakan shalat dan membaca ayat ini, 'Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezki kepadamu, Kamilah yang memberi rezki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa.'." (QS. Thaha : 132).

Wahab bin Munabbih Rahimahullah berkata, "Mohonlah kepada Allah melalui shalat agar segala kebutuhanmu dipenuhiNya. Orang-orang terdahulu apabila mereka tertimpa suatu bencana, langsung melaksanakan shalat."

Demikianlah salah satu rahasia penting dari shalat yang kita kerjakan. Semakin memperbanyak shalat (sunnah), semakin mudah pertolongan itu datang. Itu adalah janji Allah yang telah tertuang dalam KitabNya dan Sunnah RasulNya. Dan adalah Allah tidak pernah mengingkari sedikitpun janji-janjiNya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar