Minggu, 15 April 2012

Tahajud: Pada Mulanya adalah Wajib

Pada awal mulanya, selama satu tahun penuh, shalat tahajud adalah shalat wajib di masa Rasulullah Saw. Beliau sendiri selalu bangun malam untuk beribadah hingga kedua telapak kaki beliau pecah-pecah.

Khadijah pun berkata kepada beliau, "Peringanlah ibadahmu, wahai Rasulullah, apakah engkau tidak tidur?" Rasulullah Saw. menjawab, "Masa untuk tidur telah lewat wahai Khadijah!"

Para sahabat Ra. juga selalu berusaha keras untuk bangun malam, karena itulah maka Allah Swt. pun memperingan ibadah ini – dengan menjadikannya ibadah sunah, sebagaimana ditegaskan dalam firman-Nya:

إِنَّ رَبَّكَ يَعْلَمُ أَنَّكَ تَقُومُ أَدْنَى مِنْ ثُلُثَىْ الَّيْلِ وَنِصْفَهُ وَثُلُثَهُ وَطَآئِفَةً مِّنَ الَّذِينَ مَعَكَ وَاللهِ يُقَدِّرُ الَّيْلَ وَالَّنَهَارَ عَلِمَ أَن لَّن تُحْصُوهُ فَتَابَ عَلَيْكُمْ فَاقْرَءُوا مَاتَيَسَّرَ مِنَ الْقُرْءَانِ عَلِمَ أَن سَيَكُونُ مِنكُمْ مَّرْضَى وَءَاخَرُونَ يَضْرِبُونَ فِي اْلأَرْضِ يَبْتَغُونَ مِن فَضْلِ اللهِ وَءَاخَرُونَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللهِ فَاقْرِءُوا مَاتَيَسَّرَ مِنْهُ وَأَقِيمُوا الصَّلاَةَ وَءَاتُوا الزَّكَاةَ وَأَقْرِضُوا اللهَ قَرْضًا حَسَنًا وَمَاتُقَدِّمُوا لأَنفُسِكُم مِّنْ خَيْرٍ تَجِدُوهُ عِندَ اللهِ هُوَ خَيْرًا وَأَعْظَمَ أَجْرًا وَاسْتَغْفِرُوا اللهَ إِنَّ اللهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ

"Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri (sembahyang) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersama kamu. Dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah mengetahui bahwa kamu sekali-kali tidak dapat menentukan batas-batas waktu-waktu itu, maka Dia memberi keringanan kepadamu, karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu) dari al-Quran. Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang-orang yang sakit dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah; dan orang-orang yang lain lagi berperang di jalan Allah, maka bacalah apa yang mudah (bagimu) dari al-Quran dan dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik. Dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan)nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya. Dan mohonlah ampunan kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. al-Muzammil: 20).

Syaikh Amru Khalid berkata, "Ayat ini telah menjadi saksi bagi generasi pertama dari umat Islam, bahwa mereka telah melakukan shalat tahajud. Selain itu, ia juga menjadi saksi bagi kita telah melakukannya."

Wahai sahabatku, di depanmu ada peluang bagi ayat tersebut menjadi saksimu. Jadi, janganlah engkau termasuk orang-orang yang merugi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar