Kamis, 19 April 2012

Waspadailah Akibat dari Dosa

Ibnu Sirin pernah berkata, “Suatu kali aku pernah menghina seseorang dengan mengatakan, ‘Hai orang yang bangkrut!’ Empat puluh tahun kemudian malahan aku yang bangkrut.”

Penderitaanmu pada hari ini, bisa disebabkan oleh dosa-dosa yang telah Anda kerjakan di masa lalu. Jangan pernah Anda memandang remeh dosa sekecil apa pun, tapi pandanglah kepada siapa Anda melakukan kedurhakaan itu. Anda lihat tapak-tapak sejarah orang-orang di masa lalu, di antara mereka ada yang mati tenggelam seperti Firaun dan Samiri, mati terhimpit bebatuan seperti Qarun, ada yang mati tersambar petir, tertebas batang lehernya, dan masih banyak lagi kisah-kisah yang dapat di ambil pelajaran darinya. Semuanya hendaknya Anda renungkan, agar Anda tidak melakukan kedurhakaan yang serupa sebagaimana yang telah mereka perbuat kepada Tuhannya.

Dahulu, tangan-tangan saudara-saudara Nabi Yusuf As. menyiksa Nabi Yusuf. Kemudian Yusuf dibeli oleh orang Mesir. Akan tetapi, pada masa berikutnya, tangan-tangan merekalah yang justru meminta makanan, sebagaimana dikisahkan dalam firman Allah Swt., “Bersedekahlah kepada kami.” (QS. Yusuf [12]: 88). Sadarilah olehmu kisah ini, dosa yang Anda lakukan pada saat ini dapat berakibat fatal di masa yang akan datang. Menghadaplah segera kepada-Nya di pintu mihrab taubat. Jangan sampai siksa itu menimpamu dan Anda tidak dapat mengelaknya. Sungguh, begitu panjang rentang waktu pertaubatan Nabi Adam As. atas kesalahannya memakan buah khuldi. Dikabarkan, beliau bersujud mengharapkan ampunan-Nya selama ratusan tahun.

Janganlah ada anggapan dosa itu akan dibalas hanya di akhirat nanti, bukankah si pembunuh Said bin Jubair kemudian mati secara menyedihkan? Bukankah orang-orang yang menyiksa Ahmad bin Hanbal kemudian diserang penyakit yang mematikan? Bukankah orang yang membunuh Hasan al-Banna kemudian tersingkir dari kekuasaan? Maha-adil Allah. Dia tidak akan membiarkan orang-orang zalim berbuat sesukanya. Sungguh, azab Allah sangatlah dekat bagi mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar