Rabu, 11 April 2012

Hubungan Antara Iman dan Amal Saleh

Sahabatku, iman dan amal saleh berkaitan erat antara satu dengan yang lainnya. Keduanya ibarat dua sisi dari sekeping uang logam. Seorang muslim yang beriman tanpa beramal, maka imannya patut dipertanyakan. Karena iman tanpa amal adalah iman yang tipis atau tidak ada sama sekali. Oleh karena itulah Allah Swt. mengatakan “kecuali orang yang beriman dan beramal saleh.” (QS. al-Ashr: 3) yang menunjukkan keduanya saling terkait.

Sementara itu, hadits Nabi Saw. menyebutkan sebagai berikut: Rasulullah Saw. ditanya, “Amalan apakah yang paling utama?” Maka beliau menjawab, “Beriman kepada Allah Swt. dan utusan-Nya.” Lalu beliau ditanya lagi, “Lalu apa?” Maka beliau bersabda, “Haji yang mabrur.” (HR. Bukhari)

Dr. Sulaiman al-Asyqar menjelaskan bahwa iman adalah dasar amal saleh, dan iman merupakan amal saleh yang paling utama. (Dr. Muhammad Sulaiman al-Asqar. Sukses Akhirat: Panduan Amal Meraih Surga. Cet I 2004. Pustaka Maghfirah)

Hadits berikutnya berbunyi, “Cabang dari iman itu ada 73. yang paling utama adalah ucapan La ilahailallah, dan yang paling rendah ialah menyingkirkan gangguan dari jalan. Sedangkan rasa malu adalah bagian dari iman.” (HR. Muslim)

Dr. Sulaiman al-Asyqar menjelaskan tentang hadits ini bahwa, amal saleh adalah sebagian dari iman. Jika demikian, semakin banyak beramal saleh, maka iman seorang muslim semakin kuat. Sementara orang-orang yang lemah imannya akan sangat sedikit beramal saleh. Dengan kata lain, sedikitnya amal saleh yang dikerjakan mengindikasikan iman seseorang sangat rendah.

Jika ada yang bertanya, “Bukankah ada orang kafir yang banyak beramal?” Ya, tapi amal mereka bukanlah amal saleh. Karena yang disebut amal saleh itu adalah amal yang diniatkan dengan ikhlas dan sesuai dengan syariat. Oleh karena itu, amal mereka tertolak dan mereka tidak mendapat pahala sedikitpun di akhirat nanti.

Sahabatku, untuk memulihkan semangat kita dalam beramal, maka segeralah memulai beramal. Jangan engkau tunda-tunda lagi. Jangan sampai ada waktu yang kosong dari amal saleh. Bahkan tidurmu bisa jadi amal saleh jika sebelumnya engkau berdoa dan berdzikir. Perbanyaklah istighfar karena ia membersihkan hati dari noda-noda bekas maksiat. Ketika Allah mengampuni dosa-dosa kita, maka Dia akan memberi kita rahmat dan karunia. Sehingga hati kita kembali bersinar dan kepekaannya pada dosa semakin kuat. Wallahu a’lam bish shawab.

2 komentar: