Minggu, 01 April 2012

Keutamaan Kalimat Istirja'

Kalimat istirja’ adalah “Innalillahi wa inna ilaihi raji’un”. Makna Innalillahi merupakan pengesaan dan pengakuan akan penghambaan dan kepemilikan, sedangkan makna wa ilaihi raji’un merupakan pengakuan bahwa Allah sajalah yang mematikan dan membangkitkan kita – ini adalah bentuk keimanan pada kebangkitan setelah mati. Hanya Allah-lah yang memiliki ketentuan di awal dan menjadi tempat kembali di akhir. Segala urusan adalah milik Allah yang tiada tempat berlindung kecuali kepada-Nya.

Ayat yang menyebutkan kalimat istirja’ ini dapat dibaca pada surat al-Baqarah: 156-157. Allah Swt. berfirman:

الَّذِينَ إِذَآ أَصَابَتْهُم مُّصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا للهِ وَإِنَّآ إِلَيْهِ رَاجِعُونَ {156} أُوْلآئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتُُ مِّن رَّبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُوْلآئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ

“Yakni orang-orang yang bila ditimpa musibah mengucapkan, ‘Sesungguhnya kita adalah milik Allah dan kepada-Nya kita kembali’ (Innalillahi wa inna ilaihi raji’un). Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.”

Umar bin Khaththab berkata, “Sebaik-baik dua imbalan dan sebaik-baik tambahan adalah: ‘Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan merek, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk’.” Menurut Imam Ibnu Muhammad al-Manbaji, yang dimaksud dengan dua imbalan adalah shalawat dan rahmat, sementara tambahan adalah petunjuk. Ada yang mengatakan bahwa maksudnya adalah kepantasan untuk mendapatkan pahala, kemudahan bagi orang yang tertimpa musibah, dan keringan dari kesedihan. Shalawat dari Allah berarti rahmat; shalawat dari malaikat berarti istighfar; dan shalawat dari manusia berarti kepatuhan dan doa.

Keutamaan kedua adalah memperoleh kedudukan tinggi dan pahala yang berlimpah. Dalam sebuah hadits disebutkan, Abu Musa meriwayatkan sebagai berikut: “Allah pun berfirman kepada para malaikat, ‘Apa yang diucapkan hamba-Ku itu? Mereka berkata, ‘Ia memuji-Mu dan mengucapkan istirja’’. Allah lalu berfirman, ‘Bangunkan untuk hamba-Ku sebuah rumah di surga dan berilah nama Rumah Pujian (Bait al-Hamd)!'

Keutamaan ketiga adalah sebagaimana disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan Imam Muslim, Rasulullah Saw. bersabda, “Setiap kali musibah menimpa seorang muslim dan ia mengucapkan istirja’ dan kemudian melanjutkannya dengan ucapan: ‘Ya Allah, berilah aku pahala dalam musibah yang menimpaku dan berikan kepadaku gantu yang lebih baik darinya,’ pastilah Allah mengabulkannya, yakni memberinya ganti yang lebih baik’.”

2 komentar:

  1. Assalamualaikum, terima kasih atas artikel ny Mas, Sangat bermanfaat untuk dipelajari maknanya.
    Wassalam.

    BalasHapus
    Balasan
    1. waalaikumsalam wr wb. alhamdulillah bisa bermanfaat

      Hapus