Keteraturan dan kedisiplinan bukan hanya merupakan rahasia keberhasilan orang-orang besar, bahkan istana megah menjadi kokoh karenanya. Jika tata surya selalu berada di posisinya, lalu planet-planet mengelilingi tata surya itu, ini artinya Allah Swt. telah membentuk struktur penciptaan dengan rapi dan teratur.
Pada beberapa fenomena alam, mulai dari ciptaan yang terbesar hingga yang terkecil (atom), semuanya bekerja dengan sangat rapi dan teratur. Bahkan sistem yang mengatur tatanan alam yang terbesar pun memerintah atom.
Alam adalah sebaik-baiknya guru bagi kita. Kita harus belajar darinya tentang pola hidup, kelangsungan dan sunah kehidupan, serta rahasia keberhasilan. Alam berkata kepada kita, “Rahasia kelangsungan dan kekokohanku ialah sistem yang telah ditata oleh Penciptaku.”
Ketika Ali bin Abi Thalib Ra. terbaring sakit, wasiat pertama yang diberikan beliau kepada anak-anak beliau adalah, “Aku berwasiat kepada kalian agar bertakwa kepada Allah, serta teratur dan disiplin dalam kehidupan.”
Koichi Tanaka, peraih hadiah Nobel bidang kimia (2002). Tanaka (43 tahun) adalah seorang salaryman (istilah untuk seorang karyawan perusahaan di Jepang) yang hanya sarjana S1 dari teknik elektro, Universitas Tohoku. Hingga mendapatkan Nobel, ia belum bergelar doktor atau profesor.
Tanaka lahir ke dunia tanpa sempat mengenal wajah ibunya, yang meninggal dunia karena sakit sewaktu ia berumur kurang dari satu bulan. Jalan menuju sukses ternyata justru berawal dari kematian ibunya karena sakit ini. Peristiwa tragis yang menimpa ibunya itu membuat Tanaka kecil bercita-cita dapat menciptakan sesuatu yang bermanfaat untuk menolong umat manusia.
Selepas menyelesaikan kuliah di Universitas Tohoku (1983), Tanaka diterima kerja di Shimadzu Co. Ia memilih tempat pekerjaannya ini agar dapat melakukan riset untuk dapat menolong umat manusia. Dengan kedisiplinan dan kerja keras, ia akhirnya bisa menjadi kimiawan besar yang hasil temuannya mengantarkannya mendapatkan Nobel di bidang kimia.
Di antara tanda-tanda keteraturan, kita membagi waktu dalam satu hari sesuai kebutuhan, serta membuat fondasi kehidupan yang kokoh. Dengan kata lain, kita mesti menghindari pola hidup yang tidak teratur yang bisa membunuh potensi dan mengabaikan kemampuan.
Imam Ali Ra. berkata, “Seorang muslim harus memetakan waktunya dalam satu hari menjadi tiga bagian: waktu untuk menyembah Allah, waktu untuk mencari nafkah, dan waktu untuk kepentingan pribadi dalam hal materi.”
Orang sukses ialah orang yang memiliki daya pikiran untuk memilah berbagai porsi kehidupan, setiap porsi kehidupan dinilainya secara independen. Betapa naif seseorang yang mestinya dapat memanfaatkan potensi-potensi yang ada, akan tetapi ia menghamburkan waktunya dan luput dari keteraturan dalam bagian lain kehidupan.
Suatu hari seorang menteri yang selalu mengevaluasi seluruh pekerjaannya ditanya, “Bagaimana Anda bisa menyelesaikan seluruh pekerjaan ini?” Ia menjawab, “Sesuatu yang bisa kukerjakan hari ini tidak kutunda sampai esok hari. Bagiku, menunda suatu pekerjaan adalah hal yang kurang baik.”
ijin share ya om,ane niat mempraktekannya,mohon Do'a Trim's.
BalasHapus