Sabtu, 25 Februari 2012

Dosa-Dosa Tak Kan Hilang Ketika Selesai Dikerjakan

Kejadian yang menimpa seseorang di masa depan, jelas menggambarkan proses masa lalunya. Anda tidak akan pernah terlepas dari dua perkara: berbuat maksiat kepada Allah atau berlaku taat kepada-Nya. Di manakah kemudian kelezatan maksiat Anda? Di manakah pula jerih payah taat Anda? Tak mungkin semua itu berlalu begitu saja. Tak juga dosa-dosa ketika selesai dikerjakan hilang tanpa bekas. (Imam Ibnu Al-Jauzy)

Kisah Nabi Yusuf dan saudara-saudaranya adalah pelajaran bagi kita. Karena iri dan dengki terhadap Nabi Yusuf, saudara-saudaranya membuang Yusuf ke dalam sebuah sumur kering. Biarlah Yusuf mati di sana atau diambil orang untuk dijadikan budak. Kemudian Yusuf pun ditemukan oleh seseorang yang kemudian menjadikannya budak. Penderitaan pun tidak berhenti sampai di sini. Sang majikan perempuan menuduh Yusuf ingin memperkosa dirinya. Yusuf pun akhirnya dipenjara, padahal beliau tidaklah bersalah. Semua itu hanyalah fitnah belaka. Kemudian Yusuf dibebaskan karena telah terbukti keasliannya. Karena keahlian dan keilmuan yang dimiliki Yusuf, dia diangkat menjadi penasehat raja. Dan, setelah raja itu wafat, Yusuf pun diangkat menjadi raja.

Waktu pun berlalu. Masa paceklik pun tiba. Tapi Yusuf pintar sehingga mampu mengatasinya. Rakyat Mesir pun menjadi tenang walaupun paceklik tiba karena solusi yang diberikan Yusuf. Warga sekitar Mesir pun berbondong-bondong menemui Yusuf untuk meminta makanan kepada Yusuf. Dan salah satu di antara mereka adalah saudara-saudara Yusuf yang telah membuang Yusuf ke dalam sumur!

Apa yang kita lakukan akan kembali pada diri kita. Amal saleh berbuah pahala dan kenikmatan. Amal salah berbuah laknat dan penderitaan. Semua itu tidaklah akan terhapus jejaknya hanya karena berlalunya waktu. Sekecil apa pun ia, bahkan seberat dzarrah akan kita temukan balasannya. Bila tidak di dunia ini, akan kita temukan kelak di yaumil akhir.

Sulit bagi kita tidak lepas dari dosa, tapi jangan pernah meremehkan dosa, apatah lagi mengingkari balasan dari dosa. Sebab bila itu terjadi, kita akan sering berbuat dosa, sehingga dosa-dosa pun bertumpuk. Dosa sekecil apapun bila sering dilakukan akan semakin besar bila terus-menerus dilakukan. Sebaliknya, bisa saja seorang pelaku dosa besar mendapat ampunan bila ia bertaubat. Itulah mengapa sahabat Rasul yang dijuluki “samudera ilmu”, Imam Ibnu Abbas mengatakan bahwa meremehkan dosa adalah salah satu dosa besar, bila tidak dikatakan dosa terbesar.

Mengingat hal ini ibarat mempersiapkan rel dalam perjalanan hidup kita. On the track. Kita bisa melaju dengan kecepatan tinggi tanpa pernah merasa takut jatuh binasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar