Barangsiapa bersabar atas semua yang buruk dengan harapan memperoleh faidah, akan menikmati kenikmatan yang berlipat-lipat, seperti para penuntut ilmu yang mau berpayah-payah. Ia akan mendapatkan keselamatan di dunia dan akhirat. Orang-orang yang senang menganggur akan menyesal dengan penyesalan berlipat ketika menerima balasan akibat penganggurannya. (Imam Ibnu Al-Jauzy)
Petuah ini disampaikan oleh seorang ulama yang telah menghabiskan umurnya dengan amal saleh. Dari tangannya lahir dua ribu jilid buku, pengajiannya dihadiri seratus ribu orang, dan setiap minggu khatam Al-Qur’an. Beliau sangat menjaga kesehatan dengan memakan makanan yang bergizi. Beliau juga senang menjaga penampilan; tampan wajahnya, berperangai lembut, merdu suaranya, teratur gerak-geriknya, penuh pesona dan suka humor.
Dalam bidang kedokteran, beliau telah menulis Kitab Al-Luqat sebanyak dua jilid. Setiap hari menulis empat puluh halaman. Hampir mengetahui segala ilmu di zamannya. Dalam bidang tafsir, dia termasuk ulama barisan depan. Dalam bidang hadits pun dia termasuk Al-Huffadz (mampu menghafal seratus ribu hadits). Dalam bidang sejarah termasuk yang sangat luas cakrawalanya, di samping ahli fikih yang mumpuni. Sedangkan dalam hal nasehat-nasehat berpantun, tak diragukan lagi kekuatan kata-katanya.
Ketika wafat, jenazahnya diiringi oleh ribuan orang. Beliau wafat pada usia menjelang 90 tahun bertepatan pada hari Jumat 13 Ramadhan 597 H.
Oleh karena itu, petuah beliau di atas sangat terasa ruhiyahnya, sangat menghentakkan jiwa saya, seolah menggambarkan aktivitas beliau yang sangat padat oleh amaliyah ruhiyah, jasadiyah, dan fikriyah. Mari kita renungkan petuah beliau ini.
Seorang penulis yang giat berlatih dan rajin menulis akan mendapatkan hasil melebihi apa yang dia usahakan. Puluhan hingga ribuan jilid buku atau tulisan yang dia buat akan kembali pada dirinya sendiri. Yaitu berupa pahala dari Allah Swt., doa dari para malaikat dan makhluk-Nya, penghargaan dan pujian umat manusia, namanya dikenang dalam sejarah, dan keutamaan-keutamaan lainnya yang tidak terhitung banyaknya.
Begitu pun dengan orang yang tekun menuntut ilmu. Semakin banyak ilmu yang dia cari, semakin besar pula hasil yang akan dia peroleh kelak. Setiap kebaikan yang kita lakukan berbanding lurus dengan apa yang akan kita dapatkan kelak. Bahkan hadiahnya jauh lebih dahsyat!
Banyak orangtua yang terhina, menderita, dan sengsara karena masa mudanya dihabiskan dengan poya-poya, berbuat maksiat, atau senang bermain-main dan tidak serius. Bahkan ada orang yang menangisi tahun-tahun yang telah dia lewati; seandainya aku begini atau melakukan ini dan itu, tentu aku tidak seperti saat ini.
Sahabat, apakah kita akan berhenti di sini setelah kita menangisi semua yang telah terjadi?! Mari kita hidupkan hari ini agar indah nanti. Dengan penuh semangat dan pengorbanan. Sesungguhnya hasilnya akan kembali pada diri. Bisa jadi sesaat lagi setelah kita melakukannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar