Andai saja bukan karena ajaran-ajaran-Nya, mungkin saja saya tak akan tahu dan mengerti apa-apa. (Imam Ibnu Al-Jauzy)
Benarlah apa yang dikatakan beliau itu. Saya merasakan hal yang sama ketika saya meninggalkan ajaran-ajaran-Nya. Pada akhirnya, ingatan saya menjadi lemah, semangat saya menjadi berkurang, dan saya tidak mampu menangkap ide-ide yang sebenarnya sangat banyak bertebaran di alam semesta ini. Seolah-olah Tuhan telah mengunci hati dan pikiran saya dari membuka terhadap berbagai kebenaran.
Allah Swt. berfirman, “Dan, barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit (dhanka) dan Kami akan menghimpunnya pada hari Kiamat dalam keadaan buta.” (QS. Thaha: 124)
Setelah saya teliti, makna adh-dhanka adalah segala macam kemiskinan. Secara bahasa, kata dhanka atau adh-dhanku bermakna “sempit dan sulit”. Redaksi manzilatun dhank wa ‘aisy dhank bermakna “rumah dan kehidupan yang susah dan sempit”.
Jadi, siapa yang berpaling dari perintah Allah dan dari yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya berupa syariat dan hukum-hukum-Nya, berarti dia akan mendapatkan kehidupan yang sempit lagi menyesakkan meskipun diluarnya terlihat enak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar