Selasa, 28 Februari 2012

Dari Keterpurukan Menuju Kebangkitan

“Janganlah melawan kaidah-kaidah yang berlaku di alam ini sebab ia akan mengalahkanmu. Akan tetapi, tundukkanlah ia, manfaatkanlah ia, alihkan arusnya, dan gunakanlah sebagiannya untuk menaklukan sebagian yang lain. Setelah itu tunggulah kemenangan yang tidak lama lagi akan datang kepadamu.” (Imam Hasan Al-Banna)

Kita tidak mungkin dapat melawan badai yang besar, angin topan yang dahsyat, petir yang menggelegar, banjir bandang yang menghanyutkan, dan gempa bumi yang mengguncangkan. Kita hanya bisa menerima dan kemudian meneliti unsur-unsur yang ada di dalamnya. Setelah itu kita gunakan unsur-unsur itu untuk kemaslahatan umat manusia. Kita dapat menggunakan air, angin, petir, matahari, hingga atom sebagai pembangkit listrik. Intinya, kita dapat menggunakan apa yang ada di alam ini untuk kebaikan kita.

Saya yakin bahwa semua yang terjadi di alam ini adalah sepenuhnya anugerah Allah. Bencana, musibah, ujian, cobaan, penderitaan, dan kebahagiaan tidak pernah dan tidak akan luput dari pengamatan Allah. Rasulullah Saw. merasa kagum dengan akhlak seorang mukmin yang apabila mendapat musibah dia bersabar, dan apabila mendapat kenikmatan dia bersyukur.

Kita dapat menggunakan hinaan, cacian, dan fitnah orang lain kepada kita sebagai bagian dari energi pendorong untuk berbuat yang positif. Kita bersabar dan kita beri mereka air kesejukan di hari-hari panas mereka. Ini jauh lebih baik dan bermanfaat daripada kita menyerang mereka dengan hal yang serupa. Jala kebaikan yang kita tebarkan di tengah air sungai kemarahan dan kebencian, pada hakikatnya akan kembali pada diri kita sendiri. Orang lain akan bahagia dan kita pun akan bahagia dengan apa yang kita lakukan. Kita berhasil menjaring kemarahan dan kebencian orang-orang dan kemudian membuangnya jauh-jauh.

Sebaliknya, kenikmatan yang melimpah bukan berarti hati kita juga turut bahagia. Kenikmatan bisa menjadi bencana apabila kita tidak mau mensyukurinya. Betapa banyak orang yang mengejar harta kekayaan dan kekuasaan dengan jalan yang diharamkan-Nya. Namun, pada akhirnya berbuahkan penderitaan dan kehancuran.

Allah mencintai keindahan dan karena kecintaan-Nya itulah Dia menciptakan alam raya ini dengan sangat indah. Maha Suci Allah dari berbuat zalim kepada hamba-hamba-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar