Sabtu, 10 Maret 2012

Mengenal Karakter Yahudi Melalui Surat Al-Falaq

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ {1} مِن شَرِّ مَاخَلَقَ {2} وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ {3} وَمِن شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فيِ الْعُقَدِ {4} وَمِن شَرِّحاَسِدٍ إِذَا حَسَدَ

Katakanlah: “Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai shubuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki.” (QS. al-Falaq [113]: 1-5).

Setidaknya ada tiga pelajaran yang dapat kita ambil dari surat ini. Pertama, tentang asbabun nuzul (sebab-sebab turunnya) surat ini. Surat ini turun berkaitan tentang kena sihirnya Nabi Saw.. Mungkin ada yang bertanya, mengapa orang sekelas Nabi Saw. bisa terkena sihir?

Pertanyaan itu dapat dijawab sebagai berikut: Ini adalah hikmah diturunkannya surat al-Falaq. Bahwa seorang Nabi pun, tanpa pertolongan dari-Nya tidak akan bisa berbuat apa-apa saat menghadapi serangan sihir itu. Kemudian Allah memberikan penangkalnya berupa surat al-Falaq. Surat al-Falaq bukan sekedar bacaan, tetapi ia turun langsung dari Allah Tuhan alam semesta. Hanya Dia-lah yang dapat menolong dan menyelamatkan kita dari serangan sihir. Sihir itu tidak ada apa-apanya dibanding dengan kehebatan surah al-Falaq. Hendaknya kita rajin membacanya, terutama di waktu pagi dan sore.

Kedua, hendaknya kita berhati-hati dengan makar kaum Yahudi. Dalam tafsirnya, mufassir ats-Tsa’labi mengatakan bahwa Ibnu Abbas dan Aisyah mengatakan, “Ada salah seorang anak Yahudi menjadi khadam (pembantu) Rasulullah Saw., namun warga Yahudi mendesaknya supaya mengambil rambut Nabi Saw. yang berjatuhan dan beberapa gigi sisir beliau. Dan khadam pun melakukannya, kemudian diberikan kepada warga Yahudi dan mereka pun menyihir beliau dengannya.”

Riwayat ini masih dalam konteks asbabun nuzul surah al-Falaq. Sampai di sini saya teringat dengan sebuah ayat yang mengatakan bahwa orang yang paling benci dengan kaum muslimin adalah orang Yahudi dan orang musyrik. (QS. al-Maidah [5]: 82). Sedangkan dalam surat al-Baqarah ayat 74, Allah Swt. mengibaratkan hati mereka lebih keras daripada batu. Padahal di antara batu-batu itu sungguh ada yang mengalir sungai-sungai dari padanya dan di antaranya sungguh ada yang terbelah lalu keluarlah mata air dari padanya dan di antaranya sungguh ada yang meluncur jatuh, karena takut kepada Allah.

Kebencian orang Yahudi terhadap Islam dan umatnya sangat terasa hingga kini. Pendudukan tanah Palestina oleh Zionis Israel adalah salah satu buktinya. Raja Faishal syahid dibunuh oleh keponakannya sendiri. Setelah diselidiki, ternyata keponakannya itu telah didoktrin oleh pacarnya yang notabene aktivis Zionis.

Sahabatku, bukan saja orang-orang Zionis itu yang harus kita waspadai agar tidak masuk ke rumah kita, tetapi yang lebih berbahaya lagi adalah pemikiran sesat mereka. Jika Anda membaca protokol Zionis, Anda akan menyadari betapa bahayanya pemikiran mereka.

Ketiga, saya perhatikan dengan seksama ayat terakhir surah al-Falaq yang berbunyi: “dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki.”

Kedengkian itu sebuah kejahatan. Dan salah satu karakter orang Yahudi adalah kedengkian mereka terhadap umat Islam. Mereka juga dengki kepada Nabi Muhammad, karena Nabi akhir zaman tidak datang dari pihak mereka (Bani Israel), tetapi datang dari negeri Arab.

Mengenai dengki, Imam Ibnu Qudamah dalam kitabnya Mukhtashar Minhajul Qashidin menjelaskan: “Jika amarah dipendam karena ketidak mampuannya melampiaskannya. Maka amarah itu berbalik ke batinnya, mendekam di dalamnya dan menjadi dengki. Tandanya ialah, senantiasa membenci orang yang dimaksudkan, merasa berat jika bertemu dengannya dan berusaha untuk menghindarinya.”

Jadi, orang Yahudi itu pasti sangat besar amarahnya kepada Nabi Saw.. Sehingga mereka menyihir Nabi Saw.. Tapi yang jelas, sifat dengki ini bisa mengenai siapa saja, tak mengenal apa agamanya dan apa status sosialnya. Sebagaimana sabda Nabi Saw, “Kalian akan dijalari suatu penyakit umat-umat sebelum kalian, yaitu dengki dan kebencian.” (HR. Tirmidzi dan Ahmad).

Bagaimana cara menyembuhkan penyakit dengki? Selain memberikan keterangan tentang bahaya dengki, Rasulullah Saw. juga memberikan resep penyembuhannya. Rasulullah Saw. bersabda., “Tiga perkara yang seseorang tidak bisa selamat dari sebagian di antaranya, yaitu sangkaan, gegabah dan dengki. Akan kuberitahukan kepada kalian bagaimana jalan keluarnya dari yang demikian itu. Jika engkau menyangka, maka janganlah engkau menyelidiki. Jika engkau gegabah, maka lewatilah. Jika engkau dengki, janganlah berbuat lalim.” (HR. Ibnu Abid Dunya).

Seandainya kita merasa ada orang yang mendengki kita, bacalah surah al-Falaq. Biarlah Allah membalas kebusukan hatinya, sebagaimana Allah mengembalikan makar para ahli sihir kaum Yahudi penghasud itu kepada diri mereka sendiri, dan Allah menghancurkan rencana buruk mereka serta mempermalukan mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar